Berita Viral
Perubahan Sikap Pelaku Mutilasi di Sleman dalam 2 Tahun, dari Pribadi yang Baik Jadi Pembunuh Sadis
Terungkap adanya perubahan sikap Heru Prastiyo (23), pelaku mutilasi Ai (35) di Sleman dalam dua tahun terakhir.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pemilik usaha tempat Heru Prasetiyo (23) bekerja, membeberkan adanya perubahan sikap pelaku mutilasi di penginapan Sleman, Yogyakarta tersebut.
Dilansir TribunWow.com, pemilik usaha jasa tenda di Sleman tersebut melihat Heru yang dulunya dikenal sebagai orang yang baik dan sopan, semakin tertutup dalam dua tahun terakhir.
Diduga hal ini diakibatkan adanya tekanan berat yang dialami pelaku pembunuhan wanita berinisial AI (35) tersebut, karena memiliki utang pinjaman online (pinjol).
Baca juga: Aksi Mengejutkan Pelaku Mutilasi di Sleman Diungkap Tim Forensik, Pelan-pelan Potong Tubuh Korban
Sang pemilik yang tak disebutkan namanya membeberkan Heru sudah bekerja menjadi karyawannya sekitar lima tahun.
Selama itu, pelaku dikenal sebagai pemuda yang sopan dan baik hati.
Namun dalam dua tahun belakangan, Heru berubah menjadi pribadi yang tertutup diduga akibat terlilit utang.
"Betul (Heru) itu karyawan kami. Kerja di tempat kami sudah cukup lama lebih kurang 5 tahun. Yang kami tahu, dia pribadi yang baik. Anaknya sopan. Tetapi memang agak tertutup seperti sedang memiliki tekanan sejak dua tahun lalu karena terlilit pinjol," tutur pemilik usaha dikutip TribunJogja.com, Rabu (22/3/2023).

Baca juga: Rencana Berantakan, Pelaku Mutilasi di Sleman Mudah Ditangkap Karena Ini, Pakar: Pelakunya Bodoh
Ia juga menuturkan bahwa Heru sudah mengutarakan rencana untuk keluar dari pekerjaannya setelah Lebaran.
Adapun pada saat melakukan pembunuhan pada Sabtu (18/3/2023), Heru diketahui sedang mengambil izin cuti.
"Saat kejadian itu, dia sedang off kerja atau cuti. Rencananya dia juga mau resign setelah Lebaran, tidak mau bekerja lagi. Tapi belum membuat surat pengunduran diri," terangnya.
Rupanya, utang tersebut menjadi alasan Heru untuk melakukan pembunuhan.
Kepada polisi, pelaku mengatakan ingin menguasai harta korbannya, yakni uang, sepeda motor, dan ponsel.
Rencananya, barang-barang tersebut akan dijual untuk melunasi utang sebesar Rp 8 juta.
"Dari kronologi yang saya baca, pelaku ini pada akhirnya memilih untuk membunuh perempuan itu, tiada iba, karena merasa ada ancaman yang lebih besar," kata pakar Psikologi Universitas Gadjah Mada ( UGM ), Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D dikutip TribunJogja.com, Rabu (22/3/2023).
Perasaan kalut dan ketakutan pelaku membuatnya nekat mengkahiri hidup korban.
Setelah itu berusaha menghilangkan jejak dengan memutilasi jasadnya.
“Bagi dia, nilai Rp 8 juta itu susah untuk dicari dan lebih besar risiko diancam oleh debt collector daripada risiko membunuh. Maka, dia merancang untuk membunuh dan menguasai hartanya."
Baca juga: Terungkap Hubungan Pelaku dan Korban Mutilasi di Sleman, Bukan Kekasih namun Sudah Kerap Bercinta
Curhatan Pelaku Lewat Surat
Terungkap isi surat yang ditulis Heru Prasetiyo (23), pelaku mutilasi wanita berinisial AI (35) yang ditemukan tewas di kamar mandi penginapan kawasan Sleman, Yogyakarta, Sabtu (18/3/2023).
Dilansir TribunWow.com, tulisan tersebut ditemukan pihak kepolisian di kamar kos yang sehari-hari ditinggali pelaku selama bekerja di Sleman.
Dalam suratnya, Heru mengungkapkan keputusasaan hingga penyesalan atas kesalahan yang diperbuat.
Baca juga: Aksi Mengejutkan Pelaku Mutilasi di Sleman Diungkap Tim Forensik, Pelan-pelan Potong Tubuh Korban
Diketahui, Heru dibekuk di rumah keluarganya, kawasan Temanggung, Jawa Tengah, pada Selasa (21/3/2023).
Ia pun ditetapkan sebagai tersangka berdasar keterangan saksi dan sejumlah bukti yang dihimpun polisi.
Satu bukti yang ditemukan berupa surat berisi tulisan pelaku yang ditinggalkan di kamarnya dan ditemukan sehari sebelum penangkapan.
Kepada polisi, Heru lantas mengakui pembunuhan tersebut dilakukannya lantaran motif ekonomi yakni akibat memiliki utang pinjaman online (pinjol) sebesar Rp 8 juta.
Ia pun sempat menyinggung masalah tersebut dalam surat yang ditulisnya.
Baca juga: Viral Motif Pelaku Mutilasi Wanita di Penginapan Sleman, Sempat akan Buang Bagian Tubuh ke Toilet
Dikutip TribunWow.com dari TribunJogja.com, berikut isi lengkap pernyataan pelaku yang dituangkan dalam dua carik kertas putih.
"Siapa pun yang baca pesan ini tolong maafkan aku yang sering buat kalian jengkel.
Saya pergi dari sini.
Kita bisa ketemu lagi di penjara atau di AKHIRAT.
Maaf untuk uang biar ALLAH yang memutuskan
Jika ada waktu dan jalan keluar akan saya lunasi dengan cara saya sendiri

Kenapa aku melakukan ini karena aku sering berada di bawah tekanan akibat GENGSI
dan maaf untuk semua kebohonganku
aku hanya punya waktu - + 24 jam dengan waktu segitu aku akan memutuskan untuk menyerahkan ke polisi atau lari sebisa mungkin atau
lari dari kehidupan ini
(Tanda Tangan Heru Prasetiyo)"

Pada halaman selanjutnya, Heru menuturkan salam dan pernyataan kasih untuk keluarganya.
Ia pun berpesan agar adiknya yang berinisial W dapat dijaga sehingga tak bernasib sama seperti sang kakak.
"Salam buat keluargaku dirumah dan tolong sampaikan aku telah gagal mendengarkan nasihat kedua orang tuaku
Masih ada W*** (adikku) yang bisa kalian nasihati jangan sampai seperti saya
aku sayang kalian
( Gambar sketsa wajah yang terlihat terpuruk sedih )
Semoga kita bisa bertemu kembali."(TribunWow.com)