Breaking News:

Puasa Ramadhan 2023

Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan 2023, Bisa Dibacakan setelah Sholat Isya atau ketika Sahur

Mengucapkan doa niat sebelum menjalankan puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib, berikut bacaan doa niat sahur Puasa Ramadhan.

Magang TribunWow - Risabila
Ilustrasi doa, sahur, puasa, dan bulan Ramadhan. Bacaan Doa Niat Puasa Ramadhan 2023, Bisa Dibacakan setelah Sholat Isya atau ketika Sahur 

TRIBUNWOW.COM - Membaca niat puasa sebelum menjalankan puasa Ramadhan merupakan wajib hukumnya.

Niat puasa tidak selamanya harus dilafalkan, melainkan boleh dibaca dalam hati.

Waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan bisa dilakukan setelah sholat Isya ataupun ketika sahur.

Diketahui, Puasa Ramadhan merupakan satu di antara rukun wajib bagi umat Muslim, dan tahun ini dimulai pada Minggu (3/4/2022).

Seperti firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)

Baca juga: Kapan Awal Puasa Ramadhan 2023? Cek Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1444 H oleh Kemenag

Doa Niat Puasa Ramadhan

Mengucapkan doa niat sebelum menjalankan puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib.

Berikut lafadz doa niat puasa Ramadhan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

NAWAITU SHAUMA GHODIN 'AN ADAA'I FARDHI SYAHRI ROMADHOONA HAADZIHIS SANATI LILLAHI TA'ALA

Artinya :
Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta'ala.

Anda bisa mengucapkan doa niat puasa Ramadhan tersebut saat selesai sholat tarawih atau sebelum waktu imsak tiba.

Baca juga: Niat Membayar Fidyah Puasa Ramadhan untuk Ibu Hamil dan Menyusui, Lengkap dengan Takarannya

Doa buka puasa

Setelah seharian berpuasa merasakan lapar dan dahaga terutama menahan hawa nafsu yang membatalkan puasa, ketika berkumandang azan magrib, Anda disunatkan untuk segera berbuka puasa.

Berikut lafadz doa berbuka puasa :

َللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

ALLAAHUMMA LAKASUMTU WABIKA AAMANTU WA'ALAA RIZQIKA AFTHORTU BIROHMATIKA YAA ARHAMAR ROOHIMIIN

Artinya :
Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-MU, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih.

Mari kita niatkan dalam hati untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan tahun ini dengan sungguh-sungguh.

Karena umur manusia tidak ada yang tahu, kita belum pasti apakah masih diberikan kesempatan oleh Allah SWT bisa bertemu dengan Bulan Ramadhan tahun depan.

Kita harus senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Semoga amal ibadah puasa Ramadhan kita tahun ini diterima dan diberi ganjaran yang setimpal oleh Allah SWT.

Baca juga: Tata Cara Berbuka Puasa yang Baik untuk Puasa Sunah maupun Puasa Ramadhan

Yang terpenting dari doa niat puasa Ramadhan tersebut semata-mata ibadahnya ditujukan kepada Allah SWT. 

Sesuai janji Allah SWT, bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa akan mendapatkan dua kebajikan yaitu kebahagiaan saat berbuka puasa dan kebahagiaan saat bertemu dengan Allah SWT, Tuhan pemilik semesta alam.

Niatkan Malam Hari 

Di antara rukun puasa adalah berniat. Niat itu harus ada, namun cukuplah di hati, karena itulah yang dipersyaratkan.

Adapun niat puasa Ramadhan harus ada di malam hari sebelum masuk waktu fajar (Shubuh).

Hadits no. 656 dari kitab Bulughul Maram, Ibnu Hajar membawakan hadits:

وَعَنْ حَفْصَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : { مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ } رَوَاهُ الْخَمْسَةُ ، وَمَالَ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ إلَى تَرْجِيحِ وَقْفِهِ ، وَصَحَّحَهُ مَرْفُوعًا ابْنُ خُزَيْمَةَ وَابْنُ حِبَّانَ – وَلِلدَّارَقُطْنِيِّ { لَا صِيَامَ لِمَنْ لَمْ يَفْرِضْهُ مِنْ اللَّيْلِ }

Dari Hafshoh Ummul Mukminin bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Barangsiapa yang tidak berniat di malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa untuknya.”

Hadits ini dikeluarkan oleh yang lima, yaitu Abu Daud, Tirmidzi, An Nasai dan Ibnu Majah. An Nasai dan Tirmidzi berpendapat bahwa hadits ini mauquf, hanya sampai pada sahabat (perkataan sahabat). Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibbah menshahihkan haditsnya jika marfu’ yaitu sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dalam riwayat Ad Daruquthni disebutkan, “Tidak ada puasa bagi yang tidak berniat ketika malam hari.”

Beberapa faedah dari hadits di atas:

1- Hadits ini menunjukkan bahwa puasa mesti dengan niat sebagaimana ibadah lainnya. Sebagaimana kata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,

وَقَدْ اتَّفَقَ الْعُلَمَاءُ عَلَى أَنَّ الْعِبَادَةَ الْمَقْصُودَةَ لِنَفْسِهَا كَالصَّلَاةِ وَالصِّيَامِ وَالْحَجِّ لَا تَصِحُّ إلَّا بِنِيَّةِ

“Para ulama sepakat (ijma’) bahwa ibadah yang dimaksudkan langsung pada zat ibadah itu sendiri seperti salat, puasa, dan haji, maka haruslah dengan niat.” (Majmu’ Al Fatawa, 18: 257).

2- Letak niat itu di dalam hati. Jadi, barangsiapa yang terbetik dalam hatinya untuk berpuasa keesokan harinya, maka ia sudah dikatakan berniat.

3- Yang tidak melakukan niat di malam hari ketika melaksanakan puasa wajib, puasanya tidak sah. Adapun puasa sunnah akan dibahas pada hadits berikutnya.

4- Niat puasa wajib seperti Ramadhan mesti dilakukan di malam hari, yaitu cukup mendapati niat pada sebagian malam kata Ash Shon’ani dalam Subulus Salam dan Syaikh ‘Abdullah Al Fauzan dalam Minhatul ‘Allam.

Sedangkan Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin mengatakan bahwa seandainya akhir malam pun masih bisa digunakan untuk berniat, asalkan sebelum fajar (Shubuh). Adapun waktu malam dimulai dari waktu Maghrib.

Sebagai tanda seseorang sudah dikatakan berniat adalah ia bangun makan sahur karena sudah terbetik hatinya untuk puasa. Begitu pula jika seseorang sudah mempersiapkan makan sahur, meski akhirnya tidak bangun makan sahur, maka sudah dikatakan pula berniat.

5- Niat puasa mesti dilakukan berulang pada setiap malamnya karena puasa setiap harinya adalah puasa yang berdiri sendiri.

Demikianlah pendapat Abu Hanifah, Syafi’i dan Ahmad. Dalil mereka adalah hadits yang kita bawakan kali ini. Sehingga jika ada yang tidur setelah ‘Ashar dan baru bangun setelah terbit fajar shubuh keesokan harinya, maka puasanya tidak sah karena ia tidak ada niat di malam hari. (*)

Berita terkait Puasa Ramadhan 2022

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Jangan Lupa Malam Ini Baca Niat Puasa Ramadhan atau Sahur Setelah Salat Isya

Sumber: Warta Kota
Tags:
Puasa Ramadhan 2023Bulan Ramadhanniat puasadoa buka puasa
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved