Terkini Daerah
Berputar 30 Menit, Pesawat Batik Air 7368 Tak Bisa Mendarat di Adi Soemarmo, Beralih ke Juanda
Pesawat Batik Air ID 7368 penerbangan Jakarta-Solo, tak dapat mendarat di bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali Jawa Tengah, disebabkan cuaca buruk.
Penulis: Mohamad Yoenus
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pesawat Batik Air ID 7368 penerbangan Jakarta-Solo, tak dapat mendarat di bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali Jawa Tengah, disebabkan cuaca buruk, Sabtu (18/3/2022) sore.
Dalam pengumuman di kabin pesawat, pilot mengatakan karena cuaca buruk pesawat tidak dapat mendarat, dan akan berputar dulu di langit kota Solo selama 30 menit hingga cuaca membaik.
Setelah 30 menit pesawat berputar, ternyata cuaca tak kunjung membaik, sehingga pilot mengambil keputusan lain.
Baca juga: Ikut Terbangkan Pesawat Jet Tempur F-16 Selama 30 Menit, Prabowo: Saya Baru Sadar Betapa Sulitnya
"Mohon maaf atas ketidaknyamanannya. Karena cuaca di bandara Adi Soemarmo masih buruk, jarak pandang 600 meter, kita akan mendarat di bandara Juanda Sidoarjo Jawa Timur," ujar pilot dalam pengumumannya.
"Setelah cuaca membaik, kita akan kembali melakukan penerbangan ke bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali," katanya.
Pesawat Batik Air ID 7368 terbang dari bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten pukul 15.45 WIB dan semestinya mendarat di Solo sekira pukul 16.45 WIB. Akhirnya pesawat mendarat di Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, pukul 18.00 WIB.
Setelah sekira satu jam menunggu di Juanda, pukul 19.20 WIB pesawat Batik Air ID 7368 kembali terbang menuju Bandara Adi Soemarmo Solo di Boyolali Jawa Tengah, dan tiba pukul 19.60 WIB.
Baca juga: Viral Tagar Bea Cukai Hedon, Pejabat Eko Darmanto Disorot Buntut Pamer Mobil Mewah hingga Pesawat
(Tribunnews.com/Mohamad Yoenus)
Sumber: TribunWow.com
| SPPG di Bandung Kecolongan Dana Rp1 Miliar Akibat Penipuan Daring, 53 Pekerja Terpaksa Dirumahkan |
|
|---|
| 3 Fakta Penikaman Mertua dan Menantu di Gowa, Setel Musik Volume Keras Jadi Awal Mula Tragedi |
|
|---|
| Setelah Viral Polemik Bangun Lift di Nusa Penida, Kini Warlok Sebut Pernah Banjir Bandang di Sana |
|
|---|
| 135 Tahun Museum Radya Pustaka: Menjaga Nafas Sejarah dengan Ruang Belajar Ramah Anak |
|
|---|
| Dua Kerangka Manusia Kondisi Hangus Ditemukan, Diduga Korban Demo Agustus yang Masih Hilang |
|
|---|