Berita Viral
Viral Awan Erupsi Gunung Merapi Disebut Mirip Petruk hingga Teletubbies, Ini Penjelasan Ilmiahnya
Viral awan erupsi Gunung Merapi pada Minggu (12/3/2023) disebut-sebut memiliki bentuk menyerupai tokoh wayang Petruk.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Ada hal yang menarik menjadi pusat perhatian netizen saat terjadinya fenomena alam erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah.
Awan panas erupsi Gunung Merapi pada Minggu (12/3/2023) disebut-sebut memiliki bentuk menyerupai karakter tertentu, mulai dari tokoh wayang Petruk hingga kartun Teletubbies.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, tampak dalam video yang viral beredar di media sosial (medsos), awan panas yang jadi bahan pembicaraan berukuran cukup besar.
Baca juga: Viral Ayah di Ciracas Tabrak Begal yang Rampok Motor Anaknya: Langsung Saya Kejar Pelaku
Jika dilihat secara sekilas, awan tersebut memang memiliki bentuk menyerupai manusia yang memiliki hidung panjang dan jambul.
Dalam cuitan @merapi_uncover, netizen melihat awan panas erupsi Gunung Merapi itu memiliki kesamaan dengan karakter wayang Petruk.
Tak hanya Petruk, ada juga warganet yang melihat awan panas erupsi itu memiliki kemiripan dengan karakter Po dari serial animasi Teletubbies.
Sebagai informasi, Petruk adalah tokoh Punakawan yang memiliki bentuk tubuh tinggi, rambut jambul, dan hidung yang panjang.
Warga di Desa Tlogolele, Kecamatan Selo, Boyolali memiliki keyakinan Petruk alias Mbah Petruk adalah sosok penunggu Gunung Merapi yang melindungi warga di sekitarnya.
Baca juga: Terekam Dashcam, Viral Detik-detik Siswa SMK di Bogor Tewas Dibacok, Korban Sempat Pegangi Pipi

Dikutip dari TribunSolo, awan panas di Gunung Merapi terjadi ketika material lava dengan kandungan gas yang tinggi meluncur di lereng gunung dengan kecepatan tinggi.
Informasi ini disampaikan oleh Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Sentosa.
"Kalau awan panas yang sudah tinggi itu hanya kepulan debu atau abunya. Material yang lebih berat meluncur di alur sungai," kata Agus.
Di sisi lain, Sri Sultan Hamengku Buwono X (HB X) menyebut erupsi Gunung Merapi bertujuan untuk menutupi lubang akibat tambang pasir.
Dilansir TribunWow.com, Gubernur Daerah istimewa Yogyakarta (DIY) itu menjamin letusan Gunung Merapi kali ini tak akan sedahsyat 2010 silam.
Seperti diberitakan, Gunung Merapi kembali erupsi sejak Sabtu (11/3/2023).
Hingga kini ada sebanyak 29 rentetan guguran awan panas yang keluar dari Gunung Merapi.
Baca juga: Kondisi Erupsi Gunung Merapi, Semburkan Awan Panas dan Hujan Abu ke Arah Boyolali hingga Magelang
"Merapi itu ya erupsi begitu saja enggak akan meletus seperti dulu yang penting ngebaki (memenuhi) sik (yang) dirusak karena ditambang gitu saja," ungkap Sultan HB X, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, letusan Gunung Berapi akan berhenti jika semua lubang tambang telah terpenuhi dengan material vulkanik.
Sejauh ini sudah ada sejumlah pertambangan warga yang ditutup.
Sebagian lainnya juga telah ditanami rumput sehingga tambang tak beroperasi lagi.
"Nanti kalau yang berlobang-lobang itu sudah tertutup kan berhenti sendiri," terang Sultan HB X.
"Memang itu perlu lama karena tidak hanya di atas dan di bawah juga berlobang."

Baca juga: Viral Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, BPPTKG Tetapkan Status Level 3, Ini Potensi Bahayanya
Agar warga tak kembali melakukan tambang di Gunung Merapi, Sultan HB X berencana akan mengubah kawasan tersebut menjadi lahan pertanian dan peternakan.
Ia lantas membahas soal luncuran sejauh 7 kilometer saat Gunung Merapi erupsi.
Sultan HB X tak menganggap hal itu sebagai masalah.
"Ndak papa, pokok e mung nggo ngebaki (pokonya cuma untuk memenuhi) hanya sampai di atas saja enggak akan meletus sudah berbeda kan sudah 10 tahun lebih," jelasnya.
"Biasanya kan empat tahun kalau meletus. Sekarang memang harus keluar ya memang nyembur tapi ya hanya satu kilo dua kilo karena yang ditambang kan sekitar situ."
Jam Malam
Relawan dan segenap warga Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang memberlakukan jaga malam atau ronda di tiap dusun mulai Sabtu (11/3/2023) malam tadi.
Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya erupsi susulan Gunung Merapi pasca memuntahkan awan panas guguran (APG) ke arah barat daya, pada Sabtu (11/3/2023) siang.
"Kemarin kan masih aman, tapi adanya letusan di siang ini, saya sudah berkoordinasi dengan Ketua organisasi pengurangan risiko bencana (OPRB) nanti malam akan diadakan posko penjagaan setiap dusun masing-masing," kata Sambas, relawan Guruh Merapi Desa Krinjing, dikutip dari Tribunnews.
Baca juga: Fakta Viral Video Rombongan Remaja Pamer di Tanda Pasar Bubrah Gunung Merapi, Ini Tanggapan TNGM
Terdapat 9 dusun di Desa yang berjarak 5 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini.
Nantinya, pos jaga malam yang berada di Balai Desa dan di tiap dusun ini akan dilakukan minimal 10 orang dari kalangan pemuda dan masyarakat.
Mereka bertugas memantau perkembangan situasi dan kondisi.
Harapannya dengan penjagaan ini, apabila terjadi sesuatu maka bisa cepat tanggap dan bisa langsung dikomunikasikan kepada masyarakat.
Pos jaga mulai dilakukan malam ini.
"Jaga malam akan dilakukan sampai ada tanda aman yang disiarkan BPBD Magelang ," kata dia.
Diketahui, Desa Krinjing, kecamatan Dukun menjadi satu di antara wilayah di Kabupaten Magelang yang terdampak erupsi Gunung Merapi , pada Sabtu (11/3/2023) siang.
Abu vulkanik yang mengguyur desa ini cukup tebal. Jalan dan atap-atap rumah penduduk berselimut abu dengan ketebalan rata-rata mencapai satu sentimeter.
"Abu vulkanik mengguyur wilayah desa Krinjing dengan tebal rata-rata satu sentimeter," katanya. (TribunWow.com)