Berita Viral
Ingin Beri Efek Jera, Suntikan Mantri S Justru Bunuh Kades Curuggoong, Korban Kejang dan Sesak Napas
Mantri S mengaku tak bermaksud membunuh Kades Curuggoong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Mantri berinisial S mengaku tak bermaksud membunuh Kepala Desa (kades) Curuggoong, Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Salamunasir, menggunakan jarum suntik.
Dilansir TribunWow.com, S mulanya hanya ingin memberikan efek jera kepada korban karena dekat dengan istrinya, N.
Seperti diberitakan, S nekat menusukkan jarum suntik berisi Sidiadryl Diphenhydramine ke punggung korban.
Cairan tersebut sebenarnya biasa digunakan untuk obat alergi, demam dan pilek, mengatasi kesulitan tidur, mencegah dan menangani mual, muntah hingga pusing akibat mabuk perjalanan.
Baca juga: Teka-teki Kematian Kades di Tangan Mantri, Sempat Kejang-kejang lalu Tewas Seketika setelah Disuntik
Namun seusai disuntik cairan tersebut, korban langsung kejang-kejang dan seketika tewas.
Menurut pengacara tersangka, Raden Elang Mulyana, S merasa cemburu melihat foto korban di ponsel istrinya.
Dalam foto tersebut, korban dan N tampak foto bersama.
"Pelaku cekcok dengan korban hingga emosi. Berdasarkan pengakuan pelaku, alasan menyuntikan itu karena ingin memberikan efek jera biar lemas saja, tidak ada niat untuk membunuh," ujar Raden, dikutip dari TribunBanten.
Bahkan setelah korban mengalami kejang, sesak nafas dan lemas, tersangka ikut membantu membawa korban ke Puskesmas Padarincang dan kemudian dirujuk ke RSUD Banten.
"Obat itu kan cuma obat alergi dan bisa menimbulkan lemas doang, tapi korban sesak nafas," sambung Raden.
"Sehingga pelaku juga kaget dan langsung membawa korban ke Puskesmas."

Baca juga: Viral Kades di Serang Dibunuh Mantri Pakai Jarum Suntik Berisi Cairan Diduga Racun, Ini Kronologinya
N merupakan bidan desa di Desa Curoggoong, Kecamatan Padaricang, Serang.
Sekretaris Desa Curuggoong, Maskun, menyebut N dan Salamunasir dekat karena berkaitan dengan profesi.
Sebulan sekali, warga Kampung Pasar, Desa Kadubeureum, Kecamatan Padarincang itu kerap mengadakan posyandu.
"Kenal seperti biasa aja (Secara profesi). Tersangka ada pikiran lain sehingga ada kesalahpahaman," tutur Maskun.
Kendati demikian, Maskun mengaku tak mengetahui kebenaran isu perselingkuhan N dengan Salamunasir.
"Terkait masalah itu kita enggak mengetahui, cuma dekat juga secara profesi doang kan."
Sempat Cekcok dengan Korban
Insiden itu bermula ketika S mendatangi rumah korban di Kampung Sukamanah.
Di sana, S hanya bertemu dengan istri korban.
Ia lantas meminta istri korban menelepon Salamunasir.
Baca juga: Sampai Gemetar, Apip Ceritakan Momen Dikeroyok 40 Kades Buntut Viral Kritik Masa Jabatan 9 Tahun
Tak lama berselang Salamunasir pulang dan langsung terlibat cekcok dengan S.
Tersulut emosi, S lantas mengambil jarum suntik berisi cairan lalu menusukkannya ke punggung korban.
Korban langsung jatuh pingsan.
Ia lantas dibawa ke Puskesmas Padarindang dan kemudian dirujuk ke RSUD Banten untuk mendapat perawatan.
Nahas, korban dinyatakan tewas dalam perjalanan menuju RSUD Banten.
Camat Padarincang, Agus Saepudin membenarkan adanya pembunuhan tersebut.
Menurutnya, S merupakan mantri di RSUD Banten.
Baca juga: Viral Sepeda Motor Nyangkut di Genteng Rumah, Warga Sebut Sudah Sering Terjadi hingga Kata Kades
S disebutnya juga memiliki seorang istri berinisial NN yang berprofesi sebagai bidan.
"Dia (pelaku) buka praktik di rumahnya, dia warga kampung Sukaraja, kalau tugasnya mah di RSUD Banten," ujar Agus, dikutip dari TribunBanten.
Tak lama berselang, polisi langsung menangkap S.
S merupakan warga Kampung Pasar, Desa Kadu Beureum, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. (TribunWow.com)