Kebakaran Depo Pertamina Plumpang
Maruf Amin hingga Erick Thohir Desak Relokasi Depo Plumpang Buntut Kebakaran, Dirut Pertamina: Nanti
Wakil Presiden Maruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau relokasi depo Pertamina Plumpang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Wacana untuk merelokasi depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, diserukan oleh sejumlah tokoh.
Dilansir TribunWow.com, Wakil Presiden Maruf Amin, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengimbau adanya kajian dan rencana penataan ulang.
Menanggapi ramainya desakan tersebut, Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati turut buka suara.
Baca juga: Mimpi Pacaran dengan Rhoma Irama hingga Batal Haji, Berikut Kisah Korban Kebakaran Depo Pertamina
Diketahui, insiden kebakaran Depo Pertamina Plumpang sejauh ini telah menewaskan 19 orang, sementara 50 lainnya luka-luka.
Sejumlah video amatir yang dibagikan di media sosial, menunjukkan ledakan hebat dan parahnya kebakaran di kawasan tersebut.
Untuk menanggulangi agar hal yang sama tak lagi terjadi ke depannya, Maruf Amin pun mengusulkan agar depo tersebut dipindah ke wilayah pelabuhan.
"Saya berharap supaya depo ini supaya lebih aman itu bisa direlokasi di pelabuhan di daerah Pelindo," ujar Maruf Amin dikutip Tribunnews.com, Sabtu (4/3/2023).
"Kemudian daerah ini akan ditata ulang supaya lebih teratur lebih baik dan aman dan memenuhi persyaratan sebagai suatu daerah yang berada di wilayah ibukota," imbuhnya.

Baca juga: Suasana Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Terdengar Ledakan Berkali-kali dari Rumah para Warga
Ditemui saat peninjauan ke lokasi kebakaran pada Sabtu (4/3/2023), Erick Thohir akan melakukan evaluasi pada bangunan-bangunan BUMN yang dapat membahayakan masyarakat.
Rencananya, Erick Thohir akan melakukan penataan ulang agar ada batas keamanan dan jauh dari permukiman warga sekitar.
"Kepada seluruh BUMN yang masuk menjadi objek vital, saya rasa tidak hanya kilang tapi juga (pabrik) pupuk yang saya tinjau sumatera selatan itu, buffer antara titik keamanan dan tentu titik masyarakat masih terlalu dekat," kata Erick Thohir.
"Inilah yg kita mau zoning ulang, tata ulang supaya ada batas. Tidak hanya Pertamina tapi juga PLN termasuk Pupuk. Supaya ada batas kemanan untuk bisa masyarakat tinggal," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, depo tersebut awalnya dibangun jauh dari permukiman penduduk pada tahun 1972 dan mulai difungsikan pada tahun 1974.
Seiring berjalannya waktu, kepadatan di Jakarta makin meningkat sehingga penduduk membuat rumah mereka di lahan sekitar depo.
Rapatnya jarak rumah penduduk dan lokasinya yang terlalu berdekatan dengan depo tersebut menjadi sorotan Kapolri.
Kapolri menyarankan adanya assesment dan relokasi depo ke tempat baru yang jauh dari rumah warga.
"Secara assessment tentunya lebih ideal kalau ada jarak," kata Listyo Sigit dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (4/3/2023).
"Tentunya perlu ada assessment yang kemudian duduk bersama antara Pemda, Depo Plumpang sebagai obvit, untuk kemudian ada satu solusi bersama sehingga pada saat terjadi masalah, obvit ini betul-betul bisa dijaga sehingga tidak terdampak ke masyarakat di sekitarnya."
"Juga harus ada upaya untuk mempersiapkan tempat baru. Tapi semua harus bergantung pada hasil diskusi dan kajian," lanjutnya.
Sementara itu, ditemui di Posko Pengungsian Rawa Badak, Jakarta, Sabtu (4/3/2023), Nicke menegaskan pihaknya akan lebih dulu fokus pada warga terdampak.
Namun, wacana pemindahan depo dari kawasan permukiman tersebut akan segera dibahas secara serius.
"Iya nanti (penataan), kita sekarang fokus ke penanganan dulu ya. Itu yang penting prioritasnya, bagaimana masyarakat yang terdampak ini aman dan juga sehat," terang Nicke dikutip Tribunnews.com.
"Kita akan terus kawal, monitor, dan bantu semuanya sampai sehat."
"Barusan salah satu yang kita rapatkan sebagaimana pengelola ke depan, dan kita sedang identifikasi sesegera mungkin bantuan yang diperlukan," tandasnya.
Baca juga: Cerita Warga saat Depo Pertamina Terbakar, Sempat Ambil Alquran sebelum Lari: Gak Ada Hawa Bernapas
19 Orang Tewas
Korban dikabarkan telah bertambah akibat insiden kebakaran besar yang terjadi di Pipa penerimaan BBM di Depo Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam.
Dilansir TribunWow.com, setelah ditemukan dua jasad di puing-puing, kini total korban menjadi 19 orang tewas dan 50 luka-luka.
Sementara itu, menurut Penanggung Jawab Piket Koramil 01 Koja, Serda Warno, masih ada 3 warga yang diduga hilang.
Baca juga: Suasana Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Terdengar Ledakan Berkali-kali dari Rumah para Warga

"Jadi korban yang meninggal itu semalam 15, lalu bertambah jadi 17, lalu jenazah yang ditemukan hari ini (dua orang), jumlahnya 19," kata Warjo dikutip Tribunnews.com.
Disebutkan bahwa dua jenazah tersebut ditemukan oleh anjing pelacak K9 sehari setelah kebakaran.
Meski begitu, ada tiga warga lain diduga masih tertimbun puing bangunan yang rubuh setelah terlalap api.
Hingga kini, tim penyelamat masih melakukan pencarian untuk dapat mengevakuasi korban.
"Dari Brimob K-9 dia bawa lima anjing pelacak, maka ditemukanlah jenazah itu. Kurang lebih (ditemukan tadi) siang menjelang sore," kata Warjo.
"Yang hilang masih tiga orang. TNI tetap mencari, malam ini juga," imbuhnya.
Baca juga: Cerita Warga saat Depo Pertamina Terbakar, Sempat Ambil Alquran sebelum Lari: Gak Ada Hawa Bernapas
Berikut nama-nama korban tewas berdasarkan data Posko Koramil 01 Koja.
1. Syaiful Anwar (Laki-laki/21 tahun)
2. Rospita (Perempuan/45 tahun)
3. Iis Ernayati (Perempuan/26 tahun)
4. Ilyas (Laki-laki/4 tahun)
5. Siti Aminah (Perempuan/40 tahun)
6. Hadi (Laki-laki/30 tahun)
7. Rahmad Syukur (Laki-laki/50 tahun)
8. Rohani (Perempuan/40 tahun)
9. Naila (Perempuan/20 tahun)
10. Sumila (Perempuan/75 tahun)
11. Ayub (Laki-laki/45 tahun)
12. Yumiyati (Perempuan/18 tahun)
13. Hardiyansyah (Laki-laki)
14. Evelina (Perempuan/50 tahun)
15. Nursaini (Laki-laki)
16. Ardiansyah (Laki-laki/50 tahun)
17. Seluwidawati (Perempuan)
18. Trish Rhea Aprilita (Perempuan/12 tahun)
19. Syarif Hidayatullah.
(TribunWow.com/Via/Anung)