Anak Pejabat Aniaya Remaja
Respons Keluarga Pertama Kali Lihat DA setelah Dianiaya Mario Dandy: Ini Bukan Sekedar Pemukulan
Pihak keluarga membeberkan detik-detik pertama melihat kondisi DA setelah dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo (20).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kabar penganiayaan terhadap putranya, DA (17), mengagetkan Pengurus GP Ansor Jonathan Latumahina.
Dilansir TribunWow.com, Jonathan langsung menuju ke rumah sakit dan mendapati anaknya dalam kondisi koma setelah dianiaya Mario Dandy Satriyo (20), putra (eks) pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo.
Saat melihat keadaan putranya yang begitu parah, Jonathan langsung tahu bahwa kekerasan yang dialami DA bukan pemukulan biasa.
Baca juga: Emosi Lihat Video Viral Penganiayaan oleh Mario Dandy, Keluarga Korban: Tidak Menyangka seperti Ini
Kejadian tersebut dituturkan oleh paman korban sekaligus wakil keluarga, Rustam Hastala.
Ia mengaku sedang bersama Jonathan saat mendapat kabar penganiayaan DA pada Senin (20/2/2023) sekira pukul 19.30 WIB.
Jonathan dikirimi pesan oleh wali kelas anaknya yang menuturkan bahwa DA dilarikan ke rumah sakit.

Baca juga: Kronologi Terbaru Kasus Mario Dandy Aniaya Anak Pengurus GP Ansor, Ternyata Bukan Dihasut Pacar?
"Jadi waktu itu kebetulan saya memang bersama ayah korban bersama-sama hari Senin sekitar 19.30 WIB itu ayah korban DA, mas Jonathan mendapat WA pesan dari wali kelasnya DA, bahwa DA dipukul dan dilarikan ke UGD RS Medika Permata Hijau," tutur Rustam dikutip kanal YouTube Tribunnews.com, Minggu (26/2/2023).
Sontak saja Jonathan langsung menyusul ke RS Medika untuk melihat kondisi sang anak.
Ia pun berkomunikasi dengan orangtua dari teman anaknya yang membawa DA ke rumah sakit.
"Langsung saat mendengar kabar itu langsung ayah korban ke rumah sakit untuk memastikan informasi tersebut karena wali kelas menyertakan nomor orangtua dari teman DA yang mengantar DA," imbuhnya.
Rustam lantas membeberkan pernyataan Jonathan setelah melihat betapa parah luka sang anak.
"Saya kurang tahu pasti karena saya waktu itu, yang langsung ke rumah sakit itu Pak Jo sendiri, tidak saya dampingi. Jadi saya hanya diberi tahu bahwa lukanya cukup parah, bukan hanya sekedar pemukulan," kata Rustam.
Diketahui kemudian, bahwa DA dianiaya secara kejam oleh Mario Dandy dengan diinjak dan ditendang keras di bagian kepala.
Akibatnya, DA mengalami luka di kepala sebelah kanan dan masih dalam kondisi koma akibat adanya pembengkakan otak.
Namun dalam perkembangan terakhir, kesadaran DA dikabarkan sudah mulai meningkat.
Ia pun sudah tak perlu lagi mengonsumsi sejumlah obat penenang dan tak mengenakan alat bantu.
"Alhamdulillah, sekarang ini saya juga memang sedang berada di RS, jadi sejak kemarin itu kondisi David sudah ada peningkatan, peningkatan dalam artian sudah mulai ada respon yang baik," ujar Rustam.
"Jadi David sudah tidak dikasih obat penenang untuk menghilangkan sakit, lalu tadi juga tidak menggunakan beberapa alat bantu lagi karena sudah mulai membaik."
Meski belum sepenuhnya siuman, membaiknya kondisi DA terlihat dari respons dan adanya beberapa gerakan kecil.
"Belum sadar. Jadi hanya ada respon-respons kecil. Ada gerakan tangan, gerakan mata seperti itu," tandasnya.
Baca juga: Akan Beri Kejutan, Ayah DA Punya Bukti Pacar Mario Dandy Terlibat Penganiayaan, Jamin Tak Ada Damai
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 03.30:
Kronologi
Terungkap sejumlah fakta baru terkait penganiayaan yang dilakukan anak pejabat pajak Mario Dandy Satriyo (20) terhadap DA (17) anak pengurus GP Ansor Pusat.
Dilansir TribunWow.com, Sabtu (25/2/2023), pihak kepolisian meralat pernyataan bahwa kekasih pelaku AGH (15) menjadi pihak yang melakukan provokasi.
Alih-alih, terungkap bahwa hasutan pada pelaku, dilakukan oleh rekannya yang kini juga telah menjadi tersangka, Shane Lukas Rotua (19).
Baca juga: Bukan Selfie, AGH Pacar Mario Dandy Pegangi Kepala Korban setelah Dianiaya karena Diminta Sosok Ini
Kronologi terbaru kasus penganiayaan tersebut disampaikan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, Jumat (24/2/2023).
Setelah melakukan pemeriksaan pada saksi dan pelaku yang terlibat, ditemukan sejumlah fakta yang berbeda dari hasil penyelidikan awal.
Sebagai informasi, DA merupakan mantan kekasih AGH, sementara Mario Dandy adalah pacarnya saat ini.

Baca juga: Sebelum Dianiaya Mario Dandy, Anak Pengurus GP Ansor Sempat Disuruh Push Up 50 Kali dan Sikap Tobat
"Di awal bulan Januari 2023, tersangka MDS mendapat informasi dari temannya, yaitu saudari APA, yang menyatakan bahwa saksi AG sekitar tanggal 17 Januari 2023, mendapat perlakuan tidak baik dari korban terang Ade Ary dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Jumat (24/2/2023).
"Mendengar informasi yang tidak mengenakkan itu, tersangka MDS mengonfirmasi hal itu kepada saksi AG atau anak AG."
Kemudian, pada hari kejadian, Senin (20/2/2023), Mario Dandy menghubungi Shane dan membicarakan masalah tersebut.
Alih-alih menenangkan, Shane justru mengompori Mario Dandy untuk menghajar DA.
"Tersangka S menjawab, 'Gua kalau jadi elu, pukulin saja. Itu parah, Dan'," tutur Ade Ary.
Kemudian, Mario Dandy mengemudikan Rubicon miliknya menjemput AGH dan Shane.
Ketiganya menghampiri korban yang sedang berada di rumah rekannya, di kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Menurut pengakuannya, AGH hendak meminta kartu pelajarnya yang masih dibawa oleh sang mantan pacar.
Penganiayaan kemudian dilakukan oleh Mario Dandy saat bertemu dengan korban.
Ia melakukan intimidasi dan meminta DA melakukan push up serta memeragakan posisi tobat.
Ketika korban berbaring telungkup di jalan gang untuk push up, Mario Dandy justru menyerang dan melakukan kekerasan berkali-kali.
Peristiwa ini direkam oleh Shane sesuai perintah Mario Dandy menggunakan ponsel pelaku.
"Berdasarkan CCTV yang sudah kami dapatkan di depan TKP, kemudian berdasarkan analisis handphone milik tersangka MDS, dan kami tanyakan kepada para saksi, para saksi menyatakan sesuai," terang Ade Ary.
"Yaitu telah terjadi kekerasan terhadap anak korban D dengan cara menendang kepala anak korban beberapa kali, kemudian menginjak kepala anak korban beberapa kali, menendang perut anak korban, dan memukul kepala anak korban ketika anak korban berada dalam posisi push up," lanjutnya.(TribunWow.com/Via)