Pilpres 2024
Prediksi Rocky Gerung soal Cawapres Pendamping Prabowo, dari Anies hingga akan Diumumkan Jokowi
Pengamat politik Rocky Gerung beberapa kali buka suara terkait siapa tokoh yang berpotensi menjadi pendamping Prabowo Subianto di 2024 mendatang.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sampai saat ini masih belum mengungkapkan kepada publik akan maju di pemilihan presiden (pilpres) 2024 bersama siapa.
Prabowo sendiri juga belum pernah memberikan ciri atau karakter tokoh seperti apa yang ia inginkan sebagai cawapres untuk mendampinginya maju di 2024 nanti.
Dilansir TribunWow, berikut adalah beberapa pernyataan pengamat politik Rocky Gerung seputar sosok pendamping yang kemungkinan akan maju bersama Prabowo.
Baca juga: Berharap Cak Imin Jadi Capres 2024, PKB Berharap Anies Baswedan atau Prabowo Jadi Cawapresnya
Berusaha Tarik Anies
Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi menjelang pertarungan Pilpres 2024 nanti, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mencoba menjadikan Anies Baswedan sebagai pendampingnya alias calon wakil presiden.
Rocky menyebut Prabowo juga telah menyiapkan alternatif lain jika pada akhirnya tidak dapat menjadikan Anies wakilnya.
Dikutip TribunWow, prediksi ini disampaikan oleh Rocky lewat akun YouTube miliknya @Rocky Gerung Official, Rabu (22/2/2023).

Baca juga: Adab hingga Ingin Fokus Kerja, Jubir Bongkar Alasan Prabowo Minta Izin Jokowi untuk Maju di 2024
Awalnya Rocky menjelaskan bahwa dukungan masyarakat terhadap Anies adalah berita baik untuk Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Rocky menyarankan agar Jokowi segera menyatakan cenderung berada di kubu Prabowo.
"Pak Prabowo tentu berupaya supaya Anies jadi wakilnya," kata Rocky.
Rocky menjelaskan, semisal gagal menjadikan Anies pendamping, maka Prabowo akan mencoba menyeret Menparekraf Sandiaga Uno.
Ia menerangkan, dengan menjadikan Sandi pendamping maka suara pendukung Anies dapat dipecah.
Rocky mengaitkan hal ini karena dulu Anies dan Sandi sama-sama pernah berjuang bersama di Pilkada DKI Jakarta.
Kendati demikian, Rocky tak menutupi kemungkinan Sandi enggan menjadi pendamping Prabowo di 2024 nanti.
"Feeling saya Sandi akan pro Pak Prabowo," kata Rocky.
Rocky menyampaikan agar Jokowi menyatakan di 2024 nanti bakal ada tiga calon yakni Prabowo-Sandi, Anies-Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ganjar Pranowo-Puan Maharani.
Sebut Jokowi akan Umumkan Cawapres Prabowo
Pengamat politik Rocky Gerung juga sempat menanggapi pernyataan Prabowo yang tak tahu siapa pendampingnya di Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow dari YouTube Rocky Gerung Official, sambil bercanda, Rocky menyeret nama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan jawaban.
Rocky menduga justru Jokowi lah yang akan menentukan siapa sosok yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 nanti.
"Artinya tunggu lah, nanti Pak Jokowi mungkin akan beri tahu siapa," kata Rocky.
"Kira-kira begitu maksudnya," ujar dia.
Sebagai informasi, pernyataan Prabowo soal Cawapres disampaikan saat momen Hari Ulang Tahun ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra pada Senin (6/2/2023).

Baca juga: PDIP Sindir Relawan Ganjar Pranowo Mania yang Plin-plan Pindah Kubu Prabowo: Pagi Kedelai Sore Tempe
Kala itu Prabowo menyatakan bahwa dirinya sendiri belum tahu siapa sosok yang akan menjadi cawapresnya.
Prabowo diketahui juga sempat memuji Jokowi dalam acara HUT ke-15 Partai Gerindra.
Dikutip TribunWow dari YouTube Tribunnews, saat memberikan pujian, Prabowo Subianto menegaskan dirinya sama sekali tidak ada niat untuk menjilat Jokowi.
Awalnya Prabowo Subianto menjelaskan bagaimana, dirinya merasakan keberhasilan pemerintahan Indonesia saat ini setelah bergabung ke kabinet Presiden Jokowi.
"Saya menjadi saksi, saya melihat betapa Beliau bekerja keras untuk cita-cita yang sama dengan cita-cita kita," ujar Prabowo.
Prabowo Subianto menerangkan, Jokowi telah memberikan bukti nyata keberhasilan pemerintahannya.
Prabowo Subianto kemudian mengungkit masa-masa terjadinya puncak pandemi Covid-19.
"Saya juga saksi presiden kita ditekan oleh WHO, oleh (negara) tetangga-tetangga kita untuk lockdown total," kata Prabowo.
Menurut cerita Prabowo, tekanan juga datang dari berbagai pihak lain untuk menerapkan kebijakan lockdown total.
Namun dengan pertimbangan rakyat miskin dan para pekerja harian, Jokowi akhirnya mengambil kebijakan untuk tidak menerapkan lockdown total.
"Saya harus akui, saya jenderal, saya ikut berkali-kali dalam aksi-aksi pertempuran, saya melihat pemimpin yang bisa ambil keputusan dan pemimpin yang tidak bisa ambil keputusan," kata Prabowo.
"Beliau (Jokowi) adalah pemimpin yang bisa ambil keputusan dan keputusannya berani."
Prabowo menegaskan bahwa harus diakui keberanian Jokowi dalam mengambil keputusan.
"Bukan saya menjilat, tidak. Saya hanya mau mengatakan kalau pemimpin kita benar, kita harus akui benar," tegasnya.(TribunWow.com/Anung/Via)