Anak Pejabat Pajak Aniaya Remaja
Fakta Baru Penganiayaan Anak Pengurus GP Ansor: Terkuak Ucapan Kejam Mario, Tangis Shane Lukas Pecah
Ucapan kejam Mario Dandy saat aniaya anak pengurus GP Ansor, DA (17), hingga koma.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Viral di media sosial video detik-detik penganiayaan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20) terhadap anak pengurus pusat GP Ansor, DA (17).
Dilansir TribunWow.com, dalam video viral itu, terlihat Mario Dandy secara brutal menganiaya DA.
Ia tetap menendang dan menginjak kepala korban yang sudah jatuh tersungkur di tanah.
Dalam video yang sama, tampak pula Mario Dandy melakukan selebrasi seusai keji menganiaya korban.
Baca juga: Akui Lihat DA Dianiaya Mario Dandy, AGH Bantah Sempat Selfie, Justru Pangku dan Teriak Minta Tolong
Bahkan, Mario Dandy mengaku tak takut jika korban melaporkannya ke polisi.
Kenyataannya kini, Mario Dandy telah resmi menjadi tersangka dan mendekam di penjara.
Ia pun di-droput (DO) dari kampus tempatnya berkuliah, Universitas Prasetiya Mulya.
Selain itu, ayah Mario Dany, Rafael Alun Trisambodo turut dipecat dari jabatannya di Ditjen pajak.
"Berani lu sama gue? Berani nggak? Nggak takut gue anak orang mati. Lapor, lapor," sesumbar Mario Dandy dalam video, dikutip dari Tribunnews.
Aksi Mario Dandy rupanya direkam oleh tersangka lainnya, Shane Lukas (19).
Selain merekam, Shane Lukas juga menghasut Mario untuk menganiaya korban.

Baca juga: Bukan sang Pacar, Sosok Ini yang Provokasi Mario Dandy Aniaya Anak Pengurus GP Ansor hingga Koma
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Ade Ary Syam mengatakan Shane emanas-manasi Mario untuk memberikan pelajaran kepada DA.
"Den, nanti gue ngapain?" kata Shane.
"Entar lu videoin saja," timpal Mario.
Kemudian, Shane bertanya, "Ya sudah, mana HP lu?"
"Nih HP gua," jawab Mario.
Shane Lukas Menangis
Berbeda dengan sikapnya saat menghasut Mario, Shane justru menangis saat dihadirkan dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (24/2/2023) malam.
Ia terlihat mengenakan baju orange khas tahanan.
Tangannya pun diborgol.
Di belakang Kapolres Metro Jakarta Selatan, Shane hanya terdiam sembari menundukkan kepala.
Ia juga mengeluarkan air mata lalu menangis sesenggukan di hadpaan media.
Menyadari Shane menangis, penyidik lantas membawanya masuk ke dalam ruangan meski konferensi pers belum berakhir.
Baca juga: Apa Pemicu Mario Dandy Aniaya Anak GP Ansor? AGH Bantah Provokasi, Ngaku Tak Pernah Ngadu ke Pacar
Korban Disuruh Push Up 50 Kali
Korban DA (17), anak pengurus GP Ansor ternyata sempat mengalami perundungan sebelum dianiaya oleh Mario Dandy Satriyo (20) hingga koma.
Dilansir TribunWow.com, Sabtu (25/2/2023), terungkap fakta bahwa Mario Dandy melakukan perpeloncoan kepada korban.
Tak hanya mengintimidasi, putra mantan pejabat Dirjen Perpajakan Jakarta Selatan itu meminta korban untuk push up dan melakukan sikap tobat.
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan insiden pada Senin (20/2/2023) tersebut, bermula dari percakapan antara tersangka Mario Dandy dan Shane Lukas Rotua (19).
Mario Dandy yang mendapat kabar kekasihnya AGH (15), mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari DA, langsung menghubungi Shane.
Dengan emosi, Mario Dandy menceritakan masalahnya pada Shane yang justru melakukan provokasi.
"Akhirnya tersangka MDS emosi, kemudian tersangka S menjawab 'Gua kalo jadi lu, pukulin aja. Itu parah Den',"tutur Ade Ary dikutip Tribunnews.com, Jumat (24/2/2023).
Baca juga: Apa Pemicu Mario Dandy Aniaya Anak GP Ansor? AGH Bantah Provokasi, Ngaku Tak Pernah Ngadu ke Pacar
Kemudian, dua tersangka bersama AGH, mendatangi DA yang sedang berada di rumah temannya, kawasan Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Shane pun berniat membantu Mario Dandy dan menanyakan peran yang bisa dilakukannya.
"Kemudian tersangka MDS menjawab 'Entar lu videoin aja'. Kemudian tersangka S bertanya 'Ya udah, mana hp lu?'," lanjutnya.
Setelah DA datang ke gang tempat Mario Dandy berada, diduga keributan terjadi.
Mario Dandy lantas memerintahkan korban untuk melakukan push up sebanyak 50 kali.
Korban mengaku tak bisa menuruti permintaan itu dan mengaku hanya bisa melakukan sampai 20 kali.
Mario Dandy juga menyuruh korban melakukan sikap tobat seperti yang diperagakan oleh Shane.
Yakni gerakan kepala di bawah sejajar dengan kaki sambil melakukan posisi membungkuk seperti sedang menyembah.
"Korban mengatakan tidak bisa, akhirnya tersangka MDS menyuruh tersangka S mencontohkan sikap tobat," tutur Ade Ary.
Namun korban kembali tidak mampu melakukan gerakan tersebut sehingga Mario Dandy memintanya melakukan posisi push up.
Baca juga: Bukan Selfie, AGH Pacar Mario Dandy Pegangi Kepala Korban setelah Dianiaya karena Diminta Sosok Ini
Ketika itulah, Mario Dandy melakukan penganiayaan dengan cara menendang dan memukuli korban terutama di bagian kepala.
"Tersangka S melakukan perekaman video dengan menggunakan hp milik tersangka MDS," tutur Ade Ary.
Kejadian tersebut juga telah dicocokkan melalui rekaman ponsel Mario Dandy maupun CCTV yang berada di sekitar lokasi.
"Para saksi menyatakan sesuai dengan apa yang ditayangkan dalam video yaitu telah terjadi kekerasan terhadap D dengan cara menendang kepala berkali-kali," tutur Ade Ary.
"Kemudian menginjak kepala beberapa kali dan juga menendang perut dan memukul kepala pada ketika korban dalam posisi push up." (TribunWow.com)