Pilpres 2024
Dahnil Anzar Jawab Sindiran Partai Besutan Amien Rais yang Bandingkan Sifat Prabowo dan Anies
Jubir Prabowo lewat akun Twitternya menjawab sindiran yang dilayangkan oleh Partai Ummat terhadap Prabowo Subianto.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Sebuah sindiran sempat disampaikan oleh Jubir Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya terhadap Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Dalam sindirannya, jubir partai politik besutan politisi senior Amien Rais tersebut membandingkan bagaimana Anies Baswedan tidak pernah menyakiti hati para pendukungnya sebagaimana yang telah dilakukan oleh Prabowo.
Dilansir TribunWow, menanggapi sindiran ini, Dahnil Anzar Simanjuntak selaku juru bicara Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto membalasnya lewat akun Twitternya @Dahnilanzar.
Baca juga: Berharap Cak Imin Jadi Capres 2024, PKB Berharap Anies Baswedan atau Prabowo Jadi Cawapresnya
Dahnil Anzar mengutip cuitan seorang warganet yang mempertanyakan apakah Dahnil Anzar akan memberikan komentar terhadap sindiran yang diberikan oleh Mustofa Nahrawardaya.
Dalam jawabannya, Dahnil Anzar menjelaskan bagaimana Prabowo berbuat apa yang terbaik demi bangsa dan negara.
Dahnil Anzar turut menyampaikan bahwa Prabowo berbuat baik untuk mereka yang mendukung dan tidak mendukung.
Berikut cuitan lengkap yang ditulis oleh Dahnil Anzar:
"Pak @prabowo berbuat yang terbaik untuk bangsa dan negara, untuk semuanya. Untuk umat. untuk yg suka dan tidak suka beliau. Termasuk untuk Partai Ummat."
Sebelumnya diberitakan, Partai Ummat telah menyatakan dukungannya untuk Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang.
Dilansir TribunWow.com, Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais pun turut buka suara soal dukungan tersebut.
Meski mendukung Anies Baswedan, Amien Rais tetap mendoakan Prabowo Subianto agar menjadi presiden di 2024 mendatang.
Amien Rais turut berharap cita-cita Prabowo Subianto menjadi presiden bisa terwujud.
Baca juga: Tak Diminta Kawin Paksa oleh Partai, Anies Baswedan Bongkar Kriteria Cawapresnya di Pilpres 2024
"Mudah-mudahan juga tercapai apa yang dicita-citakan, dia ingin jadi Presiden, tetapi asal didukung Jokowi," kata Amien Rais di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dikutip dari Kompas.com, Rabu (15/2/2023).
Selain Anies, Amien mengakui ada dua nama dalam bursa capres yang hendak diusung Partai Ummat.
Yakni, Prabowo Subianto dan mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo.
Namun, menurut Amien, komunikasinya selama tiga bulan terakhir justru tak direspons Prabowo.
Selain itu, Prabowo juga tak memenuhi undangan Rakernas ke-1 Partai Ummat.
Karena itulah, Partai Ummat akhirnya pindah haluan dan memilih mengusung Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024.
"Jadi kalau saya melihat sesungguhnya agak aneh ya, yang berkuasa itu kan Allah," ujar Amien.
"Tapi mengapa ya kalau diizinkan Pak Jokowi, saya masuk, kalau enggak, ya enggak, enggak merusak apa-apa."

Baca juga: Alasan Amien Rais Tolak Tawaran Jadi Pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024, Ajukan Sosok Ini
Kriteria Cawapres Anies Baswedan
Calon presiden (capres) 2024, Anies Baswedan buka suara soal kriteria calon wakil presiden (cawapres) yang akan mendampinginya.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan mengaku diberi kebebasan memilih cawapres.
Seperti diberitakan, Anies Baswedan diusung tiga partai sekaligus dalam Pilpres 2024 mendatang.
Ketiga partai tersebut adalah Partai Nasional Demokrat (NasDem), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat.
Anies mengaku tak dipaksa berpasangan dengan wakil pilihan ketiga partai tersebut.
Ia diberi kebebasan memilih cawapres.

Baca juga: Fakta Terbaru Isu Utang Anies Baswedan, Total Rp 92 Miliar, Erwin Aksa Kaget Dijadikan Penjamin
Namun ketika ditanya, Anies mengaku belum memilih siapa pun untuk menjadi wakilnya nanti.
"Kriteria untuk ke depan, bukan ke belakang, jadi latar depannya. Tentu rekam jejaknya akan membantu," ucap Anies, dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Selasa (14/2/2023).
"Terus terang saya belum tahu, nanti mudah-mudahan enggak terlalu lama."
"Iya itu dikatakan oleh para pimpinan partai, menyerahkan kepada calon untuk menentukan."
"Dalam saya menentukan tentunya saya berbicara juga dong, enggak mungkin saya tidak berdiskusi," sambungnya.
Anies pun menyinggung istilah 'kawin paksa' dalam Pilkada.
Menurut Anies, ia diberi kebebasan memilih wakil.
Namun hingga kini, Anies mengaku masih fokus menata koalisi ketiga partai tersebut.
"Saya bersyukur para pimpinan partai memiliki semacam kepemahaman soal ini," kata Anies.
"Mereka mengatakan begini, di dalam Pilkada sering ada istilah kawin paksa."
"Sebenarnya lebih tepatnya kawin mendadak bukan kawin paksa, ada yang berhasil ada yang tidak."
"Secara ringan sudah tapi fokusnya sekarang koalisinya terbentuk, solid, kemudian kita baru bahas pasangan," imbuhnya.
Anies pun tak menampik kemungkinan ada partai lain yang akan bergabung dalam koalisi partai pendukungnya.
"Tidak menutup kemungkinan ada penambahan, masih dalam perjalanan nanti kita lihat," tukasnya. (TribunWow.com)