Konflik Rusia Vs Ukraina
Gila Pesta hingga Teror Warga Sipil, Media Rusia Beritakan Sikap Ugal-ugalan Tentara Bayaran AS
Media Rusia memberitakan bagaimana kelompok tentara bayaran asal AS kini dituntut ke jalur hukum oleh mantan anggotanya sendiri.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Bain mengaku, dirinya mendapat banyak ancaman dari Milburn seusai pergi meninggalkan Grup Mozart.
Baca juga: Tentara Rusia Ditawari Bonus Rp 600 Juta jika Bisa Rebut Tank Kiriman Negara Barat Milik Ukraina
Kekejaman Grup Wagner
Di sisi lain, seorang mantan komandan kelompok tentara bayaran Wagner Rusia menceritakan kisah kekejaman perang yang disaksikannya.
Dilansir TribunWow.com, pria bernama Andrei Medvedev (26) tersebut saat ini mencari suaka di Norwegia.
Jauh dari Rusia dan konflik Ukraina, Medvedev kini merasa bebas menuturkan kesaksiannya selama di medan perang.
Baca juga: Ukraina Bantah Kalah Lawan Tentara Bayaran Rusia di Soledar, Grup Wagner Pamer Video Kemenangan
Dikutip The Moscow Times, Selasa (31/1/2023), Medvedev membeberkan bagaimana dia menyaksikan pembunuhan terhadap sesama grup Wagner maupun prajurit musuh.
Ia mengaku melihat sendiri eksekusi ganda yang terjadi di sebuah pusat Wagner di mana kelompok tersebut melatih narapidana yang direkrut dari penjara Rusia.
"Ada kasus ketika mereka membawa dua tahanan yang menolak untuk berperang dan mereka menembak mereka di depan orang lain karena menolak mengikuti perintah," kata Medvedev dari Norwegia.
"Ada banyak kejadian seperti itu.”

Baca juga: Rusia Diprotes Presiden Serbia seusai Grup Wagner Ngiklan Cari Tentara Bayaran di Negara Tetangga
Medvedev melarikan diri ke negara Skandinavia tersebut setelah bertempur di Ukraina timur selama empat bulan sebagai anggota Wagner.
Diketahui, tim tersebut dijalankan oleh Yevgeny Prigozhin, mantan koki yang diyakini dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Adapun setelah meninggalkan kelompok tentara bayaran pada bulan November, Medvedev melintasi perbatasan Norwegia dengan berjalan kaki.
"Pejuang Wagner di Ukraina diperlakukan seperti ternak oleh pemimpin militer mereka dan dikirim ke garis depan seperti umpan meriam," tutur Medvedev.
"Saya menyesal bahwa saya sempat ada di sana."
Namun, Medvedev menolak untuk merinci kejahatan apa yang dilakukan tentara Wagner yang memainkan peran kunci dalam pertempuran di sekitar kota Bakhmut, Ukraina timur.