Breaking News:

Terkini Daerah

Dialog Mengocok Perut Ganjar Pranowo dan Calon TKI yang Ingin Bekerja pada Kim Jong Un: Wes, Ciloko

Momen lucu terjadi saat Gubernur Ganjar Pranowo berinteraksi dengan seorang calon TKI yang akan berkerja ke Korea Selatan.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Instagram @ganjar_pranowo
Kolase potret Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (kiri) dan Syaifuloh Ridho Ansori seorang calon pekerja migran ke Korea Selatan yang berasal dari Ngawi, Jawa Timur, diunggah Sabtu (28/1/2023). 

TRIBUNWOW.COM - Momen kocak terjadi saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi sambutan untuk acara pelepasan 2.500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan di Auditorium Unnes Semarang, Jawa Tengah

Dilansir TribunWow.com, Ganjar sempat berdialog dengan seorang calon tenaga kerja indonesia (TKI) asal Geneng, Ngawi, Jawa Timur yang bernama Syaifuloh Ridho Ansori.

Tak disangka, jawaban-jawaban singkat pemuda lulusan Smk Negeri 1 Geneng Ngawi tersebut justru membuat Ganjar dan para hadiri tergelak.

Baca juga: Sempat Minta Tolong Ganjar, Kini 55 WNI yang Disekap di Kamboja Berhasil Dibebaskan

Cuplikan momen tersebut dibagikan Ganjar melalui akun Instagram pribadinya, @ganjar_pranowo, Sabtu (28/1/2023).

Ganjar ketika itu menanyai Ridho yang mengaku mengambil jurusan bangunan saat bersekolah.

"Pernah bangun rumah?," tanya Ganjar.

"Rubuhin rumah pernah, Pak," jawab Ridho disambut tawa hadirin.

"Oalah bu, iki nek aku gurune lak yo aku sing stres iki, yo to? (ini kalau saya gurunya, saya yang stres)," sahut Ganjar berlagak mengeluh.

Ia kemudian kembali bertanya untuk mengetahui latar belakang pemuda yang ternyata berasal dari keluarga petani tersebut.

"Pernah kerja?," tanya Ganjar lagi.

"Pernah, petani," kata Ridho.

"Oke, orangtuanya petani? Kamu kalau kerja di sawah gitu kerjanya ngapain?," cecar Ganjar.

"Ngirim maem, ngirim nasi," jawab Ridho polos.

Sontak saja jawaban tersebut kembali disambut tawa keras para hadirin dan omelan Ganjar.

"Kui ora nyambut gawe, ngewangi bapakmu jenenge (Itu bukan bekerja, itu membantu ayahmu namanya)," kata Ganjar.

Baca juga: Sindir Kepala Daerah, Ganjar Minta Komplain Warga Dihadapi: Anda Dibayar sama Rakyat untuk Stres

"Bagaimana sejarahnya kamu bisa sampai ke tempat ini, singkat jangan panjang-panjang," lanjutnya.

"Butuh uang," celetuk Ridho yang kemudian disambut gelak tawa hadirin.

Ridho lantas menceritakan mendapat informasi mengenai kerjasama Indonesia-Korea dalam hal tenaga kerja tersebut dari seorang paman.

"Apa yang kamu tahu dari Korea? Satu saja," tanya Ganjar.

"Kim Jong Un," celetuk Ridho.

"Loh kamu mau ke Korea Selatan atau Utara?," tanya Ganjar.

"Utara, Pak," kata Ridho.

"Wes, ciloko," kekeh Ganjar.

"Selatan, Pak, Selatan," ralat Ridho.

Di kolom keterangan unggahannya, Ganjar lantas menyelipkan wejangan serta mendoakan agar para pekerja migran tersebut tetap semangat dan selamat di perantauan.

"Tetep semangat temen-temen. Ingat, kita bekerja demi masa depan yang lebih baik. Serap ilmu yang ada di sana agar bisa jadi modal kelak ketika temen-temen pulang ke kampung halaman.

Ada 2500 calon pekerja yang mengikuti seleksi untuk berangkat ke Korea Selatan. Tetap semangat temen-temen. Semoga dilancarkan segalanya."

Baca juga: Dengar Curhatan Kades soal Warga Miskin Ekstrem, Ganjar Pranowo Bawa-bawa Isu Masa Jabatan 9 Tahun

Unggahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar saat memberikan sambutan dan motivasi bagi 2.500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan di Auditorium Unnes Semarang, Jawa Tengah, diunggah Sabtu (28/1/2023).
Unggahan Gubernur Jawa Tengah Ganjar saat memberikan sambutan dan motivasi bagi 2.500 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Korea Selatan di Auditorium Unnes Semarang, Jawa Tengah, diunggah Sabtu (28/1/2023). (Instagram @ganjar_pranowo)

Ganjar Ungkap Strategi Bebaskan 60 WNI yang Disekap

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan aksinya saat ikut terlibat pembebasan 60 WNI di Kamboja.

Dilansir TribunWow.com, Ganjar yang mendapat aduan kasus penyekapan dan kekerasan tersebut dari keluarga korban, segera merespons dengan cepat.

Bahkan, ia ternyata sempat berkoordinasi diam-diam hingga akhirnya 60 WNI tersebut bisa dibebaskan.

Baca juga: 54 WNI Disekap di Kamboja, Ganjar Dicurhati Terjadi Kekerasan: 1 Warga adalah Harga Diri Negara

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertindak cepat menanggapi kasus perdagangan orang di Kamboja yang menyasar WNI.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bertindak cepat menanggapi kasus perdagangan orang di Kamboja yang menyasar WNI. (Instagram/@ganjar_pranowo)

Melalui tayangan wawancara di kanal YouTube metrotvnews, Minggu (31/7/2022), Ganjar membeberkan proses pembebasan tersebut.

Dikatakan bahwa kasus serupa masih kerap terjadi dan ada banyak sekali aduan yang masuk ke pihaknya.

Mengenai kasus 60 WNI ini, Ganjar mengakui adanya pihak keluarga yang menghubungi lewat media sosial.

Laporan ini langsung ditanggapi dan diteruskan pada pihak dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi Jateng.

Baru kemudian pihaknya memberitahukan pada Kementerian Luar Negeri yang langsung bertindak.

Namun, Ganjar tak lantas lepas tangan.

Ia bahkan sempat berhubungan langsung dengan para WNI secara diam-diam.

"Memang keluarganya ada yang menghubungi saya," kata Ganjar.

"Lalu kami sempat video call dengan mereka meskipun sembunyi-sembunyi dan mengatur jadwalnya agar dia tidak ketahuan, kira-kira begitu."

Baca juga: Pakar Sebut Teguran Sekjen PDIP Ditujukan ke Ganjar: Hanya Dia yang Ingin Jadi Capres atau Cawapres

Ia pun mengapresiasi sikap para korban yang bertindak cepat sehingga banyak membantu pemerintah mengungkap kasus ini.

"Kemudahan komunikasi lalu kooperasi yang dilakukan oleh mereka membikin kita cepat bergerak," terang Ganjar.

Ia juga mengapresiasi tindakan cepat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang langsung menghubunginya secara pribadi.

Ganjar dan Retno Marsudi kemudian melakukan koordinasi sembunyi-sembunyi dan mengatur strategi bersama KBRI serta pemerintah Kamboja.

Akhirnya, dengan bantuan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhoon dan tim khususnya, para WNI ini akhirnya berhasil dibebaskan.

"Dan saya senang kemarin dari Kemenlu langsung bertindak, Bu Menlu juga menghubungi saya, dan kami koordinasikan secara diam-diam," kata Ganjar.

"Alhamdullilah sampai hari ini bisa kita selesaikan meskipun belum tuntas." (TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Terkini DaerahGanjar PranowoKim Jong UnTKIGubernur Jawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved