Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berakhir Tewas, Mahasiwa asal Afrika Nekat Jadi Tentara Bayaran Wagner demi Bebas dari Penjara

Tergiur janji dibebaskan dari penjara, seorang mahasiswa asal Afrika nekat bergabung dengan tentara bayaran dan berperang di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Lailatun Niqmah
NEMES TARIMO/FACEBOOK
Mahasiswa asal Tanzania bernama Nemes Tarimo (33) tewas dalam kondisi jauh dari keluarga seusai bergabung dengan kelompok tentara bayaran Wagner. 

TRIBUNWOW.COM - Mahasiswa asal Tanzania bernama Nemes Tarimo (33) tewas dalam kondisi jauh dari keluarga seusai bergabung dengan kelompok tentara bayaran Wagner.

Tarimo yang berasal dari Afrika Timur itu dikirimkan berperang ke Ukraina seusai bergabung dengan Wagner.

Dikutip TribunWow dari bbc, Tarimo yang merupakan mahasiswa di Rusia bergabung dengan Wagner karena tergiur janji bakal dibebaskan dari penjara.

Baca juga: Pengakuan Komandan Wagner Rusia yang Kabur dari Perang Ukraina, Ungkap Kekejaman di Medan Perang

Tarimo sendiri dipenjara di Rusia karena kasus obat-obatan terlarang.

Tarimo merupakan mahasiswa teknik informatika di Universitas Teknologi Rusia dipenjara sejak Januari 2021.

Pihak keluarga Tarimo di Tanzania mengaku sempat melarang Tarimo ketika yang bersangkutan mengaku ingin bergabung dengan Wagner.

"Nemes menginformasikan kepada saya dan beberapa anggota keluarga lain tentang bergabung dengan Wagner, dan kita menyarankannya agar jangan bergabung," ujar keluarga Tarimo.

"Dia berkata dia akan bergabung untuk membebaskan dirinya (dari penjara)," jelas keluarga Tarimo.

Media pemerintah Rusia, Ria Novosti menyampaikan bahwa Tarimo tewas saat mencoba menolong tentara yang terluka.

Tarimo diberitakan tewas karena serangan artileri Ukraina.

Setelah tewas di medan perang, Grup Wagner memberikan Tarimo medali kehormatan.

Pihak keluarga Tarimo di Tanzania masih menanti jasad Tarimo dikirim pulang.

Baca juga: Ukraina Bantah Kalah Lawan Tentara Bayaran Rusia di Soledar, Grup Wagner Pamer Video Kemenangan

Sebelumnya diberitakan, Yevgeny Prigozhin, seorang bos tentara bayaran asal Rusia yakni Grup Wagner terekam sedang merekrut kriminal di sebuah penjara di Rusia.

Dalam video tersebut, terdengar Prigozhin menjanjikan kepada para narapidana akan dibebaskan jika bersedia bekerja sebagai tentara bayaran di bawah Grup Wagner selama enam bulan.

Dikutip TribunWow dari bbc, setelah video ini viral, Prigozhin memberikan pesan kontroversial lewat sosial media ke publik.

Baca juga: Biden Dorong Ukraina ke Jalan Sesat, Dubes Rusia Sebut AS Manfaatkan Konflik untuk Uji Senjata Baru

Pesan pertama, Prigozhin bercerita jika dirinya dipenjara maka ia akan bergabung dengan Grup Wagner demi membantu Tanah Air Rusia.

Prigozhin turut mengirimkan pesan kepada warga yang memprotes kebijakan mengirimkan narapidana untuk berperang di Ukraina.

"Kontraktor militer swasta dan narapidana atau anak Anda - tentukan pilihan Anda," ujar Prigozhin.

Menanggapi isu ini, Kementerian Pertahanan Inggris berpendapat Rusia saat ini sedang mengalami krisis kekurangan personil.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim negaranya justru diuntungkan seusai melakukan operasi militer spesial di Ukraina.

Putin membantah negaranya mengalami kerugian akibat melakukan invasi ke Ukraina.

Dikutip TribunWow dari rt, Putin sendiri menjelaskan aksi pasukan militer Rusia di Ukraina bukanlah invasi melainkan misi untuk mengakhiri perseteruan yang terjadi di daerah tersebut.

Baca juga: Sorot Sikap Negara Barat Bela Ukraina, Rusia Khawatirkan Keselamatan Putin saat Terbang ke Indonesia

Yevgeny Prigozhin, seorang bos tentara bayaran asal Rusia yakni Grup Wagner terekam sedang merekrut kriminal di sebuah penjara di Rusia untuk membantu memerangi pasukan Ukraina.
Yevgeny Prigozhin, seorang bos tentara bayaran asal Rusia yakni Grup Wagner terekam sedang merekrut kriminal di sebuah penjara di Rusia untuk membantu memerangi pasukan Ukraina. (bbc)

Pernyataan ini disampaikan oleh Putin saat menghadiri forum ekonomi timur di Vladivostok, Rabu (7/9/2022).

Menurut Putin, baik saat ini atau ke depannya, Rusia tidak akan rugi karena operasi militer di Ukraina.

Ia justru menegaskan bahwa konflik antara Ukraina dan Rusia semakin memperkuat kedaulatan Rusia.

"Ya, ada polarisasi tertentu yang terjadi baik di dunia maupun di dalam negeri, tapi saya yakin ini hanya akan menguntungkan kita," kata Putin.

"Karena segala sesuatu yang tidak perlu, berbahaya, dan menghalangi kita untuk maju akan ditolak."

"Semua langkah kita bertujuan untuk memperkuat kedaulatan kita," sambungnya.

Putin berdalih, Rusia akan memastikan membantu sampai akhir dan membawa perdamaian untuk rakyat di Donbas.

"Ini adalah tugas kita dan kita akan memenuhinya sampai akhir," kata Putin.

"pada akhirnya, ini akan mengarah pada penguatan negara kita, baik dari dalam maupun dari sudut pandang politik luar negeri," tegasnya.

Baca juga: Rusia Disebut Kerahkan Tentara Terluka hingga Napi untuk Perang Ukraina, Putin Kekurangan Pasukan?

Potret pasukan militer Rusia melakukan parade hari kemenangan pada Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia.
Potret pasukan militer Rusia melakukan parade hari kemenangan pada Mei 2022. Terbaru, ilustrasi tentara Rusia. (YouTube The Independent)

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVolodymyr ZelenskyVladimir PutinAfrika
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved