Konflik Rusia Vs Ukraina
Ukraina Berpotensi Dipaksa Negara-negara Barat untuk Berdamai dengan Rusia jika Hal Ini Terjadi
Ada kemungkinan Ukraina akan dipaksa untuk berdamai dengan Rusia jika skenario ini terjadi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Skibitsky mengatakan Rusia membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk menyusun formasi militer.
Sementara, kondisi Rusia di medan perang tidak hanya akan bergantung pada seberapa baik perlengkapan dan pelatihan Rusia.
Menurutnya, hal itu juga dipengaruhi dengan pasokan amunisi dan persenjataan barat ke Ukraina untuk melengkapi unit cadangan baru yang sedang disiapkan.
"Jika Rusia kalah kali ini, maka Putin akan runtuh," kata Skibitsky.
Dia mengatakan Ukraina memprediksi gelombang mobilisasi terbaru akan diumumkan pada 15 Januari, setelah periode liburan musim dingin Rusia.
"Mereka menekankan pada jumlah orang dan peralatan dan berharap untuk mengalahkan pihak kita," ucap Skibitsky.
"Kami menduga mereka akan melakukan serangan di wilayah Donetsk dan Kharkiv, serta mungkin Zaporizhzhia, tetapi bertahan di Kherson dan Krimea. Ini adalah jumlah orang yang mereka perlukan untuk tugas seperti itu," imbuhnya seraya menjelaskan mengapa mereka memperkirakan setengah juta orang akan dikerahkan.
Namun, Rusia membantah sedang mempersiapkan gelombang kedua mobilisasi, dengan Putin mengatakan pada bulan lalu bahwa hal tersebut tidak ada gunanya untuk dibahas.
Senada dengan hal itu, Andrey Gurulyov, pensiunan kolonel jenderal Rusia dan wakil Duma, mengatakan bahwa tidak ada alasan atau syarat bagi Moskow untuk mengumumkan mobilisasi kedua dalam enam bulan ke depan.
"Tidak semua orang yang dimobilisasi sebelumnya dikirim ke pertempuran," kata Gurulyov kepada media Rusia, mengacu pada puluhan ribu wajib militer yang menjalani pelatihan militer.
Di sisi lain, beberapa blogger nasionalis pro-perang yang telah memperoleh pengaruh dalam beberapa bulan terakhir mengatakan Rusia tidak punya pilihan selain segera mengumumkan dorongan mobilisasi baru.
Igor Strelkov, seorang komentator ultra-nasionalis Rusia dan mantan perwira intelijen, memperkirakan Moskow akan mengumumkan mobilisasi bulan depan.
"Akan ada gelombang mobilisasi kedua. Kami akan dipaksa untuk melakukan (wajib militer-red) gelombang kedua, dan mungkin gelombang ketiga. Untuk menang di Ukraina, kami perlu memanggil setidaknya setengah juta tentara lagi," kata Strelkov.
Ia menambahkan bahwa gerakan mobilisasi baru akan diadakan pada akhir Februari, pada peringatan dimulainya perang.
Baca juga: Geger Pria Rusia Tembak Petugas Wajib Militer Perang Ukraina, Buat Warga Berhamburan saat Teriak Ini
Ribuan Orang Ditangkap karena Menolak ke Ukraina