Pilpres 2024
Pendukung Anies dan Ganjar Sama-sama Emosional, Fahri Hamzah Sebut Suporter Prabowo Lebih Baik
Politisi senior Fahri Hamzah menyoroti basis pendukung tiga tokoh yang berpotensi besar menjadi capres di 2024 nanti.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sejauh ini ada dua tokoh yang memiliki basis pendukung terbesar menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang.
Dua tokoh ini adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, melihat pendukung Ganjar dan Anies, politisi senior Fahri Hamzah menilai kedua pendukung yang ada di kubu Anies dan Ganjar sama-sama emosional.
Baca juga: Kode Keras Sandiaga Uno Setia ke Gerindra: Keputusan Pak Prabowo adalah yang Terbaik
Menurut Fahri, memilih pemimpin di Indonesia lebih fokus kepada orangnya ketimbang ide atau gagasan yang dimiliki.
Fahri menilai saat ini basis pendukung Anies dan Ganjar sama-sama didorong oleh faktor emosional.
“Kalau mau nyebut nama secara fair, Anies Baswedan adalah simbol dari kemarahan kanan, Ganjar simbol dari kemarahan kiri. Yang milih Ganjar itu emosional, yang milih Anies emosional. Yang milih Prabowo rada mendingan. Lebih rasional,” kata Fahri saat berdialog dengan Komika Mamat Alkatiri dalam kanal YouTube Mamat Keliling, seperti dikutip, Rabu (4/1/2023).
Fahri menyampaikan, sejak Ketua Umum Partai Gerindra bergabung ke kabinet Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), pendukung emosional Prabowo yang kontra akan pemerintah pindah haluan ke Anies.
“Itu dia (Prabowo) masuk kan (ke kabinet Jokowi), yang marahnya (pemilihnya) pada keluar,” ujarnya.
Sementara itu, sudah lebih dari satu kali Prabowo mencalonkan diri maju bertarung di ajang pemilihan umum (Pemilu).
Selama maju mencalonkan diri, Prabowo Subianto belum pernah sekalipun menang baik itu sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden.
Dikutip TribunWow dari Kompas, total sudah tiga kali Prabowo maju bertarung di Pemilu.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Diprediksi Kalah dari Anies-AHY di Pilpres 2024 jika Terjadi Kondisi Berikut
Dua kali sebagai calon presiden pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019, kemudian sekali sebagai calon wakil presiden di tahun 2009.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menjelaskan, Prabowo Subianto adalah tokoh yang tidak pernah lelah memperjuangkan kebaikan.
"Sebagai pejuang sejati, beliau (Prabowo) tidak pernah lelah untuk memperjuangkan kebaikan," ujar Muzani dalam keterangannya, Rabu (21/12/2022).
"Itu sebabnya beliau kalah maju lagi, kalah maju lagi. Itulah seorang pejuang sejati," ucap dia.
Muzani menambahkan, jika Prabowo Subianto menjadi presiden maka Indonesia akan dapat menjadi macan Asia.
Prabowo Subianto yang secara tegas menyatakan kesiapannya untuk nyapres di 2024 ternyata awalnya ogah maju.
Dikutip TribunWow dari Kompas, fakta ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani.
Muzani menjelaskan, dirinya dulu pada tahun 2020 sempat meminta Prabowo bersiap untuk maju di 2024.
"Omongan pertama enggak jawab, senyum, kedua senyum lagi. Sampai akhirnya diminta oleh semua kader dan pengurus partai seluruh Indonesia untuk maju lagi," jelas Muzani, Sabtu (22/10/2022) malam.
"Karena tidak ada lagi sosok seperti beliau (Prabowo) di Indonesia."
Muzani bercerita, Prabowo kala itu enggan maju karena faktor usia.
Seperti yang diketahui saat ini Prabowo sudah berumur 71 tahun atau 10 tahun di atas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang kini berusia 61 tahun.
Muzani mengatakan, Prabowo akhirnya bersedia maju setelah dibujuk oleh seluruh kader Gerindra.

"Namun, setelah kami meyakinkan Indonesia butuh sosok beliau (Prabowo), langsung bersedia kembali. Apalagi kondisi saat ini sangat penting menjaga kondisional dan persamaan keamanan. Pak Prabowo bisa terus menjaga hubungan baik dengan Amerika, China, Rusia, Eropa. Pak Prabowo sudah teruji dalam hal itu," ungkapnya.
Sebagai informasi, tokoh-tokoh yang berpotensi menjadi lawan Prabowo di 2024 nanti adalah mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang saat ini berusia 53 tahun dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang kini juga berumur 53 tahun.
Kelemahan Prabowo di 2024
Masih ada waktu cukup lama sebelum pemilihan presiden (Pilpres) 2024 dimulai.
Namun elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) 2024 saat ini dinilai sudah maksimal.
Dikutip TribunWow dari Kompas, kesimpulan ini disampaikan oleh Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama Ari Junaedi.
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Unggul Dipasangkan dengan Airlangga Hartanto dalam Survei, Salip Prabowo-Puan
Ari melihat ke depannya elektabilitas Prabowo justru berpotensi kalah dibandingkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Terkait kelemahan Prabowo di 2024, Ari menyoroti rekam jejak sang Menteri Pertahanan RI yang tidak pernah menang saat mencalonkan diri sebagai capres.
Seperti yang diketahui pada pemilu 2014 dan 2019, Prabowo berturut-turut kalah melawan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
"Jejak rekamnya yang selalu gagal di pilpres-pilpres sebelumnya menjadi handicap (rintangan) bagi Prabowo," ujar Ari.
Ari melanjutkan, munculnya tokoh-tokoh baru yang lebih fresh juga menjadi rintangan tersendiri bagi Prabowo.
Kemudian Ari membahas soal elektabilitas Anies yang bisa naik tapi juga bisa menurun.
"Akan tetapi elektabilitas Anies akan berpotensi menurun jika Nasdem gagal membantah dan mengolah isu Anies adalah toleran dengan praktik politik identitas," kata Ari.
Sementara itu Ari meyakini elektabilitas Ganjar akan terus melejit naik meskipun Ganjar saat ini belum mendapat restu dari PDIP untuk menjadi capres 2024.
Ari mengungkit bagaimana posisi Ganjar yang kini dikucilkan PDIP justru mendulang simpati masyarakat.
"Sehingga publik menaruh iba dan semakin jatuh hati dengan ketegaran Ganjar," ucap Ari.
"Tingginya elektabilitas Ganjar di tengah hambatan dan tentangan dari partainya justru melejitkan dirinya daripada Prabowo atau Anies." (TribunWow.com/Anung)