Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Tuduh AS Telah Kirimkan Ratusan Tentara hingga Intelijen untuk Bantu Ukraina
Menlu Rusia menyatakan AS telah terlibat secara langsung dalam konflik antara Rusia dan Ukraina.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
- 391 remaja
- 38 anak-anak
- 1.904 mayat orang dewasa tak teridentifikasi
Korban jiwa dan luka-luka paling banyak berasal dari daerah Donetsk dan Luhansk.
Meskipun angka tersebut sudah tergolong tinggi, PBB menyatakan besar kemungkinan jumlah korban jiwa di lapangan jauh lebih banyak karena adanya jeda dalam laporan dari lapangan.
Hanya dalam hitungan hari, tahun 2023 akan segera datang.
Namun konflik antara Ukraina dan Rusia masih belum jelas kapan akan berakhir.
Dikutip TribunWow dari bbc, ahli berpendapat sosok yang menjadi penentu akhir konflik ini bukanlah Presiden Rusia Vladimir Putin.

Baca juga: Drone Ukraina Serang Pangkalan Udara Pesawat Bomber Rusia, Videonya Beredar di Medsos
Argumen ini disampaikan oleh ahli studi perang, dari King College London, Barbara Zanchetta.
Barbara menjelaskan, awal penyebab konflik di Ukraina berlarut-larut disebabkan oleh Putin yang tidak menyangka Ukraina akan memberikan perlawanan yang keras.
Putin juga tidak memperkirakan bahwa Ukraina akan mendapat banyak bantuan dari negara-negara lain.
Kini konflik memasuki masa-masa musim dingin, Ukraina akan sangat merasakan dampak dari rusaknya infrastruktur selama perang.
Namun semangat para tentara Ukraina diyakini akan terus tinggi.
Barbara menyoroti belum ada harapan terjadi negosiasi damai antara Ukraina dan Rusia.
Kedua belah pihak masih sama-sama kekeh mempertahankan sikap mereka soal konflik.