Terkini Daerah
Berita Ridwan Kamil: Sampai Merinding, RK Kisahkan Sejarah Pembangunan Masjid Al Jabar, Sebut Takdir
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku puas melihat hasil pembangunan Masjid Al Jabar dan mengisahkan sejarah di baliknya.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Setelah mendapat persetujuan, peletakan batu pertama Masjid Al Jabar dilakukan Ahmad Heryawan pada tahun 2017.
Tak disangka, pada tahun 2018, Ridwan Kamil berhasil menjadi Gubernur Jawa Barat setelah memenangkan Pilkada Jabar.
Ia pun melanjutkan komitmennya untuk membuat dan merampungkan proyek masjid tersebut,
"Ini cerita takdir ya, kan enggak banyak takdir arsitek jadi gubernur. Saya gubernur saya mengarsiteki juga," ucap Ridwan Kamil.
Terkait nama Al Jabar, rupanya Ridwan Kamil memilih nama tersebut berdasar matematika, nama asmaul husna, sekaligus singkatan daerah Jawa Barat.
"Kemudian konsepnya dari rumus matematika. Ada sebuah rumus, matematika identik dengan Aljabar, ilmuan matematika terkenal sedunia namanya Aljabar. Kemudian Aljabar nama asmaul husna yang kita tuliskan di mihrab itu artinya agung. Kebetulan juga Aljabar juga singkatan Jawa Barat. Jadi sudah takdirnya namanya berjodoh," tandasnya.
Ditemui di kesempatan lain, Sekretaris Dinas (Sekdis) Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar, menerangkan Masjid Al Jabar memiliki luas hingga 25 hektare.
Dijelaskan bahwa proyek tersebut dibangun dengan pembagian tahap I dari 2017-2018, tahap II 2019, tahap III pada 2020, dan sisanya dilakukan pada tahap IV.
"Total kapasitas Masjid Al-Jabbar ini bisa menampung 33.000 orang. Itu sudah dari semua fasilitas yang tersedia nantinya," terang Iwan dikutip Kompas.com, Jumat (23/12/2022).
Ia kemudian membeberkan fasilitas dan keistimewaan Masjid Raya tersebut jika dibandingkan tempat ibadah lainnya.
"Paling mencuri perhatian adalah adanya museum nabi. Kemudian masyarakat juga dapat menikmati taman yang bisa jadikan lokasi wisata religi."
"Material dan desain Masjid Al Jabbar, belum ada yang seperti ini baik eksterior maupun interior. Karpet saja dari Turki."
Belum lagi desain fasad masjid yang dibuat Ridwan Kamil tersebut memiliki detail unik serupa sisik ikan dengan jumlah kaca mencapai 6.136 lembar.
Selain itu, proyek masjid prestisius yang menelan biaya hingga Rp 1 triliun lebih ini dibangun tanpa adanya tiang penyangga.
"Biasanya masjid ada tiang penyangga, ini masjid didesain 99x99 meter tanpa tiang. Soal Amdal (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan), kita laporan setahun dua kali," beber Iwan.
Baca juga: Pamer Detail Desain Masjid Eril, Ridwan Kamil: Akan Jadi Pusat Pelatihan Ahli Berbagi dan Sedekah