Piala Dunia 2022
Argentina Permalukan Kroasia di Piala Dunia 2022, Luka Modric Pertama Kali Kritik Wasit: Dia Bencana
Di babak semifinal, Timnas Kroasia kalah menyakitkan dengan skor 0-3 dari Argentina di Piala Dunia 2022.
Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Timnas Kroasia kalah menyakitkan dengan skor 0-3 dari Argentina di babak semifinal Piala Dunia 2022.
Kekalahan dari Argentina dirasakan Kroasia di Stadion Lusail, Qatar pada Rabu (14/12/2022).
Kapten Kroasia, Luka Modric masih belum menerima kenyataan kalah dari Argentina.

Baca juga: Viral Penampakan Aksi Sujud Syukur Maroko Meski Dikandaskan Tragis oleh Prancis di Piala Dunia 2022
Luka Modric merasa Kroasia dirugikan oleh kepemimpinan wasit asal Italia yaitu Daniele Orsato.
Mengingat Daniele Orsato memberikan hadiah pinalti untuk Argentina yang membuahkan gol pertama.
Tepatnya ketika kiper Kroasia, Dominik Livakovic dianggap melanggar penyerang Argentina yaitu Julian Alvarez.
Dilansir TribunWow.com dari marca.com pada Rabu (15/12/2022), Luka Modric mengungkapkan kekesalannya.
Luka Modric menyebut pinalti yang diberikan untuk Argentina merubah permainan Kroasia.
Ditambah lagi dengan keputusan-keputusan Daniele Orsato yang sering merugikan Kroasia.
"Ini adalah momen kunci dalam permainan, dia tidak memberi kami sepak pojok dan memberi mereka penalti, yang menurut saya tidak, karena dia menembak dan bertabrakan dengan kiper kami," kata Modric.
"Saya tidak percaya dia memberikan penalti itu. Itu mengubah permainan," tambahnya.
Baca juga: Nestapa Prancis Jelang Lawan Argentina di Final Piala Dunia 2022, 2 Pemain Pentingnya Terkena Virus
Luka Modric mengatakan bahwa dirinya tak pernah mengkritik soal kepemimpinan wasit selama kariernya.
Namun pada Piala Dunia 2022, Luka Modric pertama kalinya dibuat jengkel oleh wasit yang memimpin laga Argentina vs Kroasia.
Luka Modric menyebut Daniele Orsato sebagai bencana bagi Kroasia.
"Saya tidak pernah berbicara tentang wasit, tetapi hari ini tidak mungkin untuk tidak berbicara," ujar Luka Modric.
"Dia adalah salah satu yang terburuk yang saya tahu. Tidak hanya untuk pertandingan hari ini."
"Dia telah menjadi wasit saya berkali-kali dan saya tidak pernah memiliki ingatan yang baik tentang dia. Dia adalah bencana," jelasnya.

Baca juga: Sempat Pegangi Hamstring Lawan Kroasia, Ini Update Kondisi Messi Jelang Final Piala Dunia 2022
Selebrasi Kontroversial Argentina seusai Libas Kroasia di Piala Dunia 2022
Kontroversi terjadi di ruang ganti skuad Timnas Argentina seusai menyanyikan chants yang ditujukan untuk menghina Inggris dan rival abadinya, Brasil.
Dilansir TribunWow.com, Timnas Argentina berhasil memastikan diri merengkuh satu tiket di babak semifinal Piala Dunia 2022 seusai mengandaskan perlawanan sengit Timnas Kroasia dengan skor 3-0.
Tiga gol Timnas Argentina dicatatkan oleh Lionel Messi (34' P) dan juga Julian Alvarez (39') (69').
Berkat tiga gol tersebut, Lionel Messi dkk berpeluang menebus kegagalan di Piala Dunia 2014.
Meski begitu, ada momen yang tak sepatutnya dilakukan oleh para penggawa Timnas Argentina seusai pertandingan.
Terlihat, anak asuh Lionel Scaloni menyanyikan chants bernada hinaan yang ditujukan kepada Inggris dan Brasil.
Hal itu diketahui dari unggahan Instagram Story bek Argentina, Nicolas Otamendi Rabu (14/12/2022).
Dikutip TribunWow.com dari Mirror.co.uk, dalam video Instagram Story Otamendi, terlihat para pemain Argentina melakukan aksi selebrasi beraneka ragam.

Terlihat para pemain dan staf ada yang melompat-lompat, ada yang mengayunkan jaket yang ia kenakan hingga ada yang menepukkan botol minum ke meja.
Sementara satu di antara pemain Argentina terlihat merekam momen tersebut sembari menyanyikan chants.
Namun, dalam lagu yang dinyanyikan, para pemain Argentina terlihat menyanyikan chants yang mendeskripsikan tentang rival abadinya sekaligus pemegang gelar Piala Dunia 5 kali, Brasil yang gagal di edisi 2022.
Selain itu, para pemain Argentina juga turut menghina Inggris dengan mengatakan "f***ing English" mengacu pada isu Islas Malvina (nama Kepulauan Falkland) di mana kedua negara pernah melakukan perang pada tahun 1982 dalam perebutan wilayah.
Di sisi lain, seusai pertandingan, Scaloni menjelaskan apa artinya kemenangan yang telah mereka raih kontra Kroasia.
"Sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata," katanya.
"Inilah yang selalu saya impikan sebagai orang Argentina. Itu emosional dan orang-orang kami mendukung kami dengan cara yang tak terlupakan. Kami membuat sejarah."
(TribunWow.com)