Terkini Daerah
Kesaksian Wali Kota Blitar yang Dirampok, CCTV Rekam Ada Orang Bukakan Pintu Gerbang untuk Pelaku
Wali Kota Blitar Santoso beberkan kronologi perampokan yang dialami, terungkap adanya rekaman CCTV saat kejadian.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Beredar video yang menayangkan rekaman CCTV di rumah dinas wali kota Blitar, Jawa Timur, pada saat perampokan terjadi.
Dilansir TribunWow.com, terdapat adanya sesosok pria yang membukakan pintu gerbang untuk mobil pelaku perampokan dari dalam rumah dinas.
Sementara itu, Wali Kota Blitar Santoso, sempat membeberkan kronologi kejadian traumatis yang dialaminya tersebut.
Baca juga: Fakta-fakta Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Dikira Orang Gila hingga Ciri-ciri Pelaku Bocor
Aksi nekat dilakukan lima orang perampok di rumah dinas Wali Kota Blitar yang terletak di Jalan Sodanco Supriyadi, Kota Blitar, Jawa Timur, Senin (12/12/2022) dini hari.
Dalam rekaman CCTV yang beredar, tampak kamera menyorot ke arah gerbang rumah dinas dari seberang jalan.
Seorang pria membuka pintu gerbang kemudian memandu mobil pelaku yang berjenis Toyota Inova hitam, untuk parkir di dalam pekarangan rumah dinas.
"Iya, sebenarnya kami sudah mendapat video itu di hari pertama (peristiwa peramokan rumah dinas Wali Kota Blitar)," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono dikutip dari Tribun Jatim, Selasa (13/12/2022).
"Sebetulnya itu (video rekaman CCTV) masuk dalam bahan kami. Tapi penyebaran di medsos, di sisi lain berpotensi mengaburkan jejak pelaku, karena sudah diketahui."
Berdasar video tersebut, pihak kepolisian telah memeriksa 20 saksi yang terdiri dari ART rumah dinas, sopir, dan petugas piket jaga.
Penyidik juga menanti hasil uji lab sidik jari yang sudah dikumpulkan di TKP.

Baca juga: Detik-detik Mencekam Mahasiswi Rekam Perampokan di Rumahnya, Babak Belur Dianiaya saat Lindungi Ibu
Sementara itu, Santoso yang sempat menjadi korban penyekapan bersama sang istri, Feti Wulandari, membeberkan kronologi kejadian.
Ia mengaku sedang tidur sejak sekira pukul 01.00 WIB ketika peristiwa perampokan terjadi pada sekitar pukul 03.00 WIB.
Santoso kemudian terkejut saat dibangunkan sang istri yang rutin melakukan salat tahajud dilanjutkan dengan wiridan sembari menunggu subuh.
"Tiba-tiba kira-kira sekitar pukul 03.05 WIB, pintu kamar digedor-gedor. Saya bangun tapi antara kondisi sadar dan tidak. Saya dibangunkan oleh istri karena ada yang menggedor-gedor pintu kamar," beber Santoso dikutip TribunJatim, Selasa (13/12/2022).
"Saya kira ada gempa, ketika dalam kondisi antara sadar dan tidak, tiba-tiba pintu kamar sebelah timur sudah dijebol. Ada 3 orang masuk kamar."
Para pelaku kemudian mengikat kaki tangan Santoso dan istri, kemudian menutup mata serta mulut keduanya dengan lakban.
"Saya disuruh tengkurap ke lantai, menghadap ke timur. Tangan diikat. Kaki juga diikat. Demikian juga istri saya, tapi istri saya dalam posisi berdiri menghadap utara," kata Santoso.
Pelaku menanyakan brankas milik sang wali kota dan sempat menendang korban yang mengaku tak memiliki brankas.
"Pelaku juga ngomong, kalau tidak segera memberitahukan lokasi brankas, istri saya mau ditelanjangi. Saya berpikir bagaimana keselamatan istri saya," kata Santoso.
"Saya bilang ke pelaku, kalau mau ambil uang di lemari silakan. Lalu pelaku membuka lemari dan mengobrak-abrik isinya. Pelaku mengambil uang termasuk sedikit perhiasan yang dimiliki istri saya. Bahkan, kalung yang dipakai istri juga dilepas oleh pelaku."
Selain perhiasan Feti, pelaku berhasil mengambil uang Rp 400 juta yang sedianya digunakan Santoso untuk menyicil utang kampanye.
Pelaku kemudian kabur sekira pukul 03.30 WIB dengan mengambil kotak CCTV yang berada di ruang kerja.
Ia juga sempat berteriak memanggil petugas jaga dari Satpol PP yang ternyata sudah terlebih dulu dilumpuhkan dan disekap.
Baca juga: Wali Kota Blitar Dirampok, sempat Diancam dan Disekap di Rumah Dinas, Pelaku Gondol Uang Rp 400 Juta
Ciri-ciri Perampok
Kronologi kejadian bermula pada dini hari, di mana lima orang masuk dari pintu samping setelah berhasil melumpuhkan tiga penjaga yang merupakan anggota Satpol PP.
Para perampok lantas mengancam dengan senjata tajam dan sempat menyekap Santoso, istrinya, Fenti Wulandari.
"Iya. Pelaku menyekap dan mengancam Bapak Wali dan Ibu. Diancam karena diminta menunjukkan tempat barang berharga," kata Kepala Polres Blitar Kota AKBP Argowiyono dikutip Kompas.com, Senin (12/12/2022).
Saat melakukan aksinya, para perampok tersebut mengikat korban dengan tali.
Adapun meski seluruh korban tak mengalami luka, namun para pelaku berhasil mengambil perhiasan dan uang milik keluarga Santoso.
"Uang cash dan perhiasan milik Bu Wali. Nilai uang cash kurang lebih Rp 400 juta," terang Argo.

Dikutip Tribunnews.com, Argo mengatakan bahwa para pelaku merusak CCTV dan mengambil decoder CCTV tersebut agar tidak mudah di lacak.
Namun, polisi berhasil mendapat informasi mengenai kendaraan pelaku dari CCTV yang berada di jalan.
Anehnya, para pelaku menggunakan mobil dengan pelat merah yang menandakan kendaraan yang dipakai aparatur sipil.
"Memang yang tampak selintas di CCTV di jalan depan rumah dinas memang menggunakan pelat merah. Tapi pelat merah ini bisa juga pengalihan, belum tentu sebenarnya," kata Argo.
Dari keterangan saksi yang melihat samar-samar jenis minibus antara Innova atau Avanza. Kami masih mendalaminya," lanjutnya.
Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Dirmanto menjelaskan ciri-ciri pelaku yang didapat dari kesaksian para korban.
Para perampok di rumah dinas Wali Kota Blitar tersebut diklaim menggunakan logat bahasa Indonesia yang mengindikasikan mereka bukan warga Jawa Timur.
Selain itu, mereka juga memakai topi berwarna hijau saat beraksi dan berambut cepak.
Seorang pelaku diketahui memakai jaket warna krem dengan lambang bendera merah putih pada salah satu bagian sudutnya.
"Ciri pelaku menggunakan topi warna hijau, rambut cepak dan logat bahasa Indonesia. Salah satu saksi sempat melihat salah satu pelaku menggunakan jaket warna krem dengan lambang bendera Indonesia," kata Dirmanto.
"Para pelaku menggunakan mobil jenis Innova warna hitam pelat merah, diduga nopol palsu," tandasnya.
Hingga saat ini, pihak kepolisian Blitar dan Jawa Timur tengah mengerahkan personelnya untuk melacak pelaku perampokan nekat tersebut. (TribunWow.com/Via)