Polisi Tembak Polisi
Bantah Istri Ferdy Sambo Ikut Rencanakan Pembunuhan Brigadir J, Lawyer PC: Karangan Bharada E Saja
Pengacara Putri Candrawathi, Arman Hanis, membantah kliennya ikut rencanakan pembunuhan Brigadir J.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Pengacara terdakwa Putri Candrawathi alias PC, Arman Hanis, menyebut kesaksian Richard Eliezer alias Bharada E hanya rekayasa semata.
Dilansir TribunWow.com, Arman Hanis menegaskan kliennya tak terlibat rencana pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yang disusun Ferdy Sambo.
Hal ini berlawanan dengan keterangan Bharada E yang mengaku mendengar Putri sempat menyebut tentang CCTV hingga sarung tangan.
Baca juga: Video Anniversary Ferdy Sambo dan PC di Magelang, Tampak Sosok Brigadir J dan Bharada E Bawa Tumpeng
Namun, Arman Hanis menilai kesaksian Bharada E tersebut hanyalah pernyataan sepihak dan berisi kebohongan semata.
"Pasti kita bantah karena tidak ada bukti pendukungnya, hanya keterangan dan karangan RE saja," kata Arman Hanis dikutip ">Kompas.com, Kamis (1/12/2022).
"Terkait keterangan RE di persidangan, saya tegaskan keterangan itu tidak benar dan hanya karangan RE saja," lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, Bharada E membeberkan peran Putri saat memberikan kesaksian dalam sidang lanjutan kasus Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (30/11/2022).
Ia mengaku diperintah Ferdy Sambo untuk membunuh Brigadir J, karena mendiang telah melecehkan Putri.

Baca juga: 3 Minggu Dihantui Bayangan Brigadir J, Bharada E Akhirnya Berani Ungkap Skenario Ferdy Sambo
Tak lantas percaya, Bharada E hanya diam karena terkejut saat duduk menghadap Ferdy Sambo di ruangan lantai tiga rumah atasannya di jalan Saguling, Jakarta Selatan pada hari kejadian, Jumat (8/7/2022).
Namun, bungkamnya sang ajudan diartikan sebagai persetujuan oleh Ferdy Sambo yang lantas menceritakan skenario soal tembak-menembak.
Menurut Bharada E, Putri berada di ruang yang sama dengan mereka sehingga dipastikan mengetahui rencana jahat tersebut.
"Sambil dia (Sambo) menceritakan itu (skenario), sempat ngobrol dengan ibu (Putri). Karena ibu suaranya pelan Yang Mulia, saya tidak dengar secara detail," kata Bharada E dikutip KOMPASTV, Kamis (1/12/2022).
Putri diduga mengingatkan Ferdy Sambo untuk mengantisipasi hal-hal yang bisa menjadi bukti kejahatannya.
Antara lain kamera CCTV di TKP rumah Duren Tiga dan sarung tangan untuk mencegah adanya sidik jari yang menempel.