Gempa di Cianjur
Dengar Suara Menggelegar dan Bumi Berguncang, Korban Gempa Cianjur: Astagfirullahaladzim Kiamat
Korban gempa Cianjur kisahkan pengalaman mencekam ketika bumi berguncang hebat disertai suara gemuruh, Senin (21/11/2022).
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Elis, menjadi saksi hidup atas kengerian yang terjadi saat gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang wilayahnya pada Senin (21/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, warga Tunggilis Wetan, Desa Ciputri, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengaku panik dan ketakutan.
Ia bahkan menangis mengira dunia kiamat saking kencangnya guncangan disertai suara menggelegar yang terdengar.
Baca juga: Kisah Para Korban Selamat Gempa Cianjur, Berdarah-darah Naik Motor hingga sempat Tertimbun Tembok
Ketika itu, Elis sedang berada di sawah untuk melakukan kegiatannya sehari-hari.
Ia sontak dikagetkan dengan suara gemuruh kencang dan bumi yang tiba-tiba berguncang hebat.
Elis yang kebingungan merasa panik dan mengira bumi telah berada di ambang kiamat.
"Saya kan lagi di sawah, ada suara geleger gitu suara getaran, ada asap juga dari jauh saya liat, astagfirullahaladzim kiamat sambil nangis aku teh kaget," tutur Elis dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (22/11/2022).
Tak berhenti di situ, Elis yang bergegas pulang saat gempa mereda, kembali dikagetkan dengan kondisi kampungnya.
Ia melihat rumah-rumah tetangga di sepanjang perjalanan pulang telah luluh lantak dan hancur rata dengan tanah.
Bahkan, rumahnya sendiri sudah menjadi puing-puing lantaran roboh tak kuat menahan guncangan.
Elis kembali dilanda kecemasan ketika mendengar kabar bahwa ibunya ikut menjadi korban gempa dan tertimbun reruntuhan di rumah.
"Pas pulang ke rumah kata orang sing sabar, umi belum ketemu, sampe tiga jam enggak ada, ketiban tembok," ucap Elis.

Baca juga: Gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur Dirasakan Warga Jakarta, Sejumlah Bangunan Rusak hingga Timpa Mobil
Dilaporkan TribunnewsBogor.com, ibunda Elis akhirnya selamat setelah hampir tiga jam berada di reruntuhan.
Beruntung tubuh sang ibu terlindungi kulkas yang menahan puing-puing runtuhan tembok rumah mereka.
"Untungnya ada kulkas, si umi teh ada di bawah kulkas jadi tembok yang jatuh masih ketahan, cuma tangan doang sakit karena nahan, mana kompor juga nyala katanya, mati karena ketiban tembok," terang Elis.
Sang ibu langsung dilarikan ke RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Meski kondisinya dinyatakan baik-baik saja, ibu Elis mengalami syok dan masih dalam keadaan yang lemas.
Adapun hingga kini, sebanyak 162 orang dikabarkan meninggal dunia dalam bencana tersebut.
Sementara itu, 326 warga lainnya mengalami luka-luka dan sebanyak 13.784 orang terpaksa mengungsi.
Baca juga: Tangis Pilu Dinar Candy Adiknya Hilang Pasca-Gempa Cianjur: Selamatkan Keluargaku Ya Allah
Kisah Para Korban Selamat
Sejumlah warga di Cianjur, Jawa Barat mengisahkan pengalaman mereka selamat dari gempa berkekuatan 5,6 magnitudo yang terjadi pada Senin (21/11/2022).
Dilansir TribunWow.com, seorang warga sempat tertimbun tembok rumahnya, sementara yang lain mencari pertolongan dengan tubuh berlumuran darah.
Di antaranya, ada pula kisah heroik seorang nenek yang berhasil menyelamatkan cucunya saat gedung di dekatnya runtuh.
Baca juga: PLN Gerak Cepat Pasca Gempa Cianjur, Kerahkan Petugas untuk Pulihkan Kelistrikan hingga Beri Bantuan
Jajang (51), mengaku sedang berada di bengkelnya saat gempa mulai terasa.
Warga Kampung Garogol Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, tersebut tengah memperbaiki mobil ketika bangunan di dekatnya ambruk.
Ditemui di halaman RSUD Sumedang, Senin (21/11/2022), Jajang mengaku mengendarai sendiri motornya ke Puskesmas dengan tubuh berdarah-darah.
"Tanpa aba-aba, kerasa goyang sedikit langsung bangunan ambruk," kata Jajang dikutip Kompas.com.
"Saya naik motor ke Puskesmas sendiri muka sudah penuh darah," imbuhnya.
Warga yang tinggal sekampung dengan Jajang, Ai Rohmah (47), mengaku sempat tertimbun reruntuhan rumahnya sendiri.
Ia kemudian berhasil diselamatkan dari kulkas dan batu bata yang jatuh menimpa wajahnya.
"Saya ketiban bata dan kulkas lagi berdiri di rumah. Ditolong tetangga," kata Ai.

Baca juga: Gempa 5,6 Magnitudo Sebabkan SMKN 1 Cugenang, Cianjur, Jabar Luluh Lantak hingga Para Siswa Terluka
Cerita serupa dikisahkan Fadillah, remaja 14 tahun yang kini dirawat di RSUD Cimacan, Kabupaten Cianjur.
Ia mengaku sedang berada di dapur rumahnya ketika gempa mulai terasa.
Meski sudah lari sekencang-kencangnya, Fadillah tertahan tembok yang ambruk mengenai tubuhnya.
Namun beruntung, ia berhasil keluar sendiri dari timbunan tersebut meski mengalami luka di bagian kepala dan kaki.
"Langsung kencang (gempanya), pas mau keluar (dari rumah) lari, ambruk temboknya," tutur Fadillah dikutip TribunnewsBogor.com.
"Nggak semua bagian rumah ambruk, tapi ada rumah lain yang hampir semuanya ambruk."
Sementara itu, Yayah (58), warga kelurahan Pamoyan, Kabupaten Cianjur mengaku mengalami luka di bagian tangan.
Luka tersebut diperolehnya lantaran tertimpa bangunan yang ambruk di dekatnya.
Namun, Yayah bersyukur berhasil menyelamatkan sang cucu saat atap dari gedung di dekat mereka runtuh.
"Tadi getarannya cukup besar, saya pun sempat menyelamatkan cucu, karena atap dari gedung sebelah ambruk," ucap Yayah dikutip TribunJabar.id.(TribunWow.com/Via)