Konflik Rusia Vs Ukraina
Tolak Berdamai dengan Rusia, Jaksa Agung Ukraina Ingin Seret Putin dkk ke Pengadilan Internasional
Jaksa Agung Ukraina menegaskan enggan berdamai dengan Rusia untuk menyelesaikan konflik yang kini terjadi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Statement tegas disampaikan oleh Jaksa Agung Ukraina Andriy Kostin terkait konflik yang terjadi antara negaranya dengan Rusia.
Kostin tegas menyatakan menolak adanya negosiasi damai dengan Rusia.
Dikutip TribunWow dari bbc, alih-alih berdamai dengan Rusia, Kostin justru ingin menyeret Presiden Rusia Vladimir Putin dan kroni-kroninya ke pengadilan internasional.
Baca juga: Disebut Berusaha Hapus Budaya Ukraina, Rusia Jarah Karya Seni Berharga di Museum Kherson
Kostin menyebut Rusia harus bertanggung jawab atas pecahnya konflik di Ukraina.
Menurut penjelasan Kostin, dalam pengadilan internasional nanti, ia meminta Rusia memperbaiki kerusakan akibat perang hingga penyitaan aset.
Kostin turut mengungkit bagaimana konflik Rusia-Ukraina juga berdampak kepada negara-negara lain di dunia.
"Orang-orang menderita karena agresi Putin ke Ukraina," ujar Kostin.
Kostin tak menampik bahwa negara-negara Eropa kini menderita karena terdampak konflik Rusia-Ukraina.
Namun ia menekankan bahwa Ukraina juga menderita bahkan harus berkorban nyawa.
"Saya kira isu melanjutkan negosiasi tidak mungkin," tegas Kostin.
Kostin meminta partisipasi dunia internasional untuk membantu mengumpulkan bukti dan saksi untuk menuntut Rusia secara hukum.
Sementara itu ahli menilai akan sulit bagi Ukraina untuk menyeret Rusia ke pengadilan internasional karena keduanya tidak menandatangani Statuta Roma yang menjadi dasar berdirinya Pengadilan Pidana Internasional.
Baca juga: Biden Dirumorkan Ogah Temui Pangeran Salman saat G20 di Bali Gara-gara Konflik Rusia-Ukraina

Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) dan aliansi NATO berpotensi ikut terlibat langsung memerangi Rusia bersama Ukraina.
Pemerintah Rusia mengaku sudah memperingatkan AS soal kemungkinan terjadinya skenario ini namun peringatan diabaikan oleh Amerika Serikat.