Tragedi Pesta Halloween Itaewon
Banyak Orangtua Histeris Anaknya Jadi Korban Tragedi Itaewon, Ada yang Pasrah hingga Kebingungan
Sebagian besar korban jiwa di tragedi Halloween Itaewon didominasi oleh anak muda berusia 20-30an tahun.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Dari total 151 korban jiwa dalam tragedi Halloween di Itaewon, sebagian besar didominasi oleh anak muda dan remaja berusia 20an tahun.
Ratusan orang tersebut tewas terinjak-injak seusai berdesak-desakkan ketika memeriahkan acara Halloween di Itaewon, Yongsan-gu, Seoul, Korea Selatan, Sabtu (29/10/2022).
Dikutip TribunWow dari koreaherald, suasana miris terlihat dari sebuah rumah sakit di dekat Itaewon.
Baca juga: Kisah Korban Selamat Tragedi Malam Halloween di Itaewon, Ratusan Pengunjung Jatuh bak Kartu Domino
Banyak orangtua mencoba mencari kabar tentang anak mereka yang kebanyakan hilang kontak seusai terjadinya tragedi tersebut.
Para ibu-ibu dan bapak-bapak terpantau menangis sembari melihat ambulans bolak-balik membawa jasad korban tragedi Itaewon.
Seorang ibu bahkan pasrah sambil menangis.
Ia kehilangan kontrak dengan anaknya seusai putranya mengabari tengah pergi ke Itaewon.
Melihat jumlah korban jiwa yang mencapai ratusan orang, sang ibu mengaku bingung tidak tahu dan merasa anaknya turut menjadi korban jiwa dalam tragedi tersebut.
Kondisi miris lainnya terlihat saat seorang ibu menangis histeris memohon kepada seorang polisi ingin mencari anaknya karena bingung harus berbuat apa.
"Kemana saya harus pergi? Kumohon," ucap seorang ibu kepada aparat berwenang.
"Tolong beritahu apa yang harus saya lakukan," ungkapnya.
Terlihat juga kakek-kakek dan nenek-nenek sibuk mencari cucu mereka di sekitar lokasi tragedi Itaewon.
Baca juga: Saksi Mata Ungkap Penyebab Ratusan Orang Tewas di Itaewon, Banyak Orang Terjatuh dari Bukit
Dikutip TribunWow dari Kompastv, menurut penjelasan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Korea Selatan, Gandi Sulistiyanto, Itaewon terkenal menjadi tempat berkumpul remaja dan anak-anak muda berusia 20-30 tahun.
Para remaja tersebut biasa berkumpul tiap malam untuk sekadar nongkrong hingga makan dan minum-minum.
Gandi menceritakan, daerah Itaewon selalu ramai bahkan di hari biasa.
"Menurut catatan semalam pada saat peringatan Halloween, ada 300 ribu orang di sana," ujar Gandi, Minggu (30/10/2022).
"Dan perlu diketahui, Itaewon ini daerahnya tidak terlalu luas."
"Restoran dan bar itu berada di tempat-tempat gang yang sempit," ungkap Gandi.
Dikutip TribunWow dari koreatimes.co.kr, mayoritas korban tagedi di Itaewon diketahui berusia 20an tahun.
Insiden ini terjadi pada Sabtu (29/10/2022) malam ketika ratusan orang berbondong-bondong mendatangi Itaewon yang terkenal sebagai distrik tempat hiburan malam.

Di sebuah lorong kecil semit menurun, ratusan orang tergencet karena berdesak-desakkan di tempat tersebut.
Dari total 151 orang yang tewas, 19 di antaranya adalah warga negara asing.
Sebanyak 82 orang mengalami luka yang mana 19 di antaranya luka serius.
Informasi ini disampaikan oleh Choi Seong-beom selaku kepala pemadam kebarakan di Yongsan.
Jumlah korban yang tewas adalah 97 wanita dan 54 pria.
Acara halloween ini menuai perhatian banyak warga karena ini merupakan acara pesta pertama yang digelar setelah tiga tahun adanya peraturan ketat karena pandemi Covid-19.

Pada video yang beredar tampak aparat berwenang melakukan pertolongan CPR kepada para korban yang berjatuhan.
Terkait insiden ini, Presiden Korsel Yoon Suk-yeol menyatakan telah memberikan instruksi kepada otoritas berwenang untuk melakukan investigasi mendalam.
Dalam insiden di Itaewon, total ada 848 aparat termasuk 346 pemadam kebakaran dikerahkan ke Itaewon.
Sementara ini pihak kepolisian tengah melakukan investigasi terhadap bar dan klub malam di Itaewon apakah mematuhi aturan keamanan yang berlaku atau tidak. (TribunWow.com/Anung)