Liga 1
Kartu Mati Persija Jakarta Ada pada 2 Sosok Ini, Kedalaman Skuad Beda Kualitas Jadi Masalah Besar
Persija Jakarta miliki kartu mati di sektor ini, sebabnya karena kedalaman skuad beda kualitas yang terlihat jelas.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Kartu mati Persija Jakarta di Liga 1 musim 2022-2023 ada di jantung permainan, yakni di lini tengah.
Dilansir TribunWow.com, dua sosok di lini tengah Persija Jakarta saat ini, Syahrian Abimanyu dan Hanno Behrens menjadi dua sosok mesin serangan Macan Kemayoran.
Bukan tanpa sebab, Syahrian Abimanyu telah beri kontribusi 3 assist untuk Persija Jakarta di gelaran Liga 1 2022 dari 10 pertandingan.
Sedangkan kompatriot Syahrian Abimanyu, Hanno Behrens, telah mampu bukukan 3 gol untuk Persija Jakarta dari 8 pertandingan.
Baca juga: Perubahan Mencolok Sosok Penting Persija Jakarta: Disia-siakan dan Dibuang JDT, Kini Tampil Menawan
Dari 10 pertandingan yang telah dilakoni Persija Jakarta, kehilangan sosok Syahrian Abimanyu belum dirasakan oleh skuad asuhan Thomas Doll.
Pasalnya, gelandang flamboyan tersebut selalu tampil dalam 10 pertandingan Persija Jakarta di Liga 1 2022.
Berbeda dengan Syahrian Abimanyu yang selalu jadi andalan dalam 10 laga Persija Jakarta, gelandang asal Jerman, Hanno Behrens pernah absen di dua laga Macan Kemayoran.
Hanno Behrens absen di pekan ke-6 dan 7 Liga 1 2022.
Kala itu, gelandang eks Hansa Rostock tersebut harus puas absen dikarenakan cedera betis yang dialaminya.
Beruntung bagi Persija Jakarta memiliki Thomas Doll yang dikenal memiliki banyak taktik.
Pada laga perdana tanpa Hanno Behrens, Persija Jakarta hampir saja kecolongan poin oleh Persita Tangerang.

Baca juga: Bangga dan Peduli dengan Indonesia, Eks Striker Persija Jakarta Marko Simic Tertarik Dinaturalisasi?
Saat itu, Persija Jakarta hampir saja ditahan imbang dengan skor 0-0 kontra Persita Tangerang di pekan ke-6.
Sebelum pada akhirnya, gol telat Abdulla Yusuf Helal melalui titik putih mampu beri kemenangan dan 3 poin untuk Jakmania.
Pada laga itu, Thomas Doll memilih memainkan skema 4-4-1-1 dengan menarik Yusuf lebih ke dalam sebagai second striker dan bisa juga menjadi attacking midfielder.
Sementara posisi di lini tengah, Thomas Doll menambal kekuatan dengan menurunkan Braif Fatari.
Sedangkan saat berlaga kontra Arema FC, kehilangan Hanno Behrens tak terlalu dirasakan oleh Persija Jakarta karena skema bertahan yang dimainkan Thomas Doll.
Thomas Doll lebih memilih menumpuk pemain di lini belakang dan hanya memasang tiga pemain di sektor tengah.
Kecepatan Riko Simanjuntak jadi kunci counter attack cepat yang dimainkan oleh Persija Jakarta.
Dan akhirnya berhasil membuahkan satu gol melalui sepakan Michael Krmencik di akhir babak pertama.
Meski pada dua laga tanpa Hanno Behrens Persija Jakarta berhasil menang, namun, kemenangan Macan Kemayoran masih membuat Jakmania was-was.
Mengingat sosok pengganti Hanno Behrens, Braif Fatari kerap menunjukkan performa yang terus merosot.
Bahkan, sosoknya menjadi jarang mendapatkan panggilan Timnas Indonesia yang sejatinya kerap ia dapatkan sebelumnya.
Masuknya sosok Braif Fatari jika Hanno Behrens absen juga tak luput dari minimnya pilihan di kedalaman skuad lini tengah Persija Jakarta.
Tercatat hanya ada Resky Fandi dan Tony Sucipto yang lebih ke tipikal gelandang breaker atau gelandang bertahan.
Praktis hanya Braif Fatari satu-satunya pemain di sektor tengah yang bisa memungkinkan untuk dimainkan oleh Persija Jakarta.
Kualitasnya yang menurun bisa jadi sebab masalah besar jika Persija Jakarta kehilangan Hanno Behrens atau Syahrian Abimanyu.
Sehingga, pada bursa transfer pertengahan musim, Persija Jakarta harus segera mencari alternatif lain jika Syahrian Abimanyu atau Hanno Behrens absen.
Patut dinantikan langkah apa yang bakal dilakukan oleh manajemen Persija Jakarta terkait kurangnya pilihan di kedalaman skuad Macan Kemayoran, terutama di sektor tengah.

Perubahan Mencolok Syahrian Abimanyu
Tak ada yang menyangka sosok Syahrian Abimanyu mampu menjelma menjadi bagian penting Persija Jakarta meski terhitung baru seumur jagung bergabung dengan skuad Macan Kemayoran di Liga 1.
Dilansir TribunWow.com, Syahrian Abimanyu didatangkan Persija Jakarta dari Johor Darul Ta'zim per 12 Januari 2022.
Tak perlu waktu lama, Syahrian Abimanyu langsung mengunci satu tempat di lini tengah Persija Jakarta.
Dalam 11 laga yang telah dimainkan musim lalu, Syahrian Abimanyu mampu bukukan 1 gol dan 3 assist untuk Persija Jakarta.
Baca juga: Persija Jakarta Kembali Gelar Latihan Jelang Vs Persib, Jakmania Cari-cari Batang Hidung Sosok Ini
Dengan total menit bermain mencapai 894 menit untuk Persija Jakarta.
Sedangkan di musim 2022-2023, Syahrian Abimanyu kembali berhasil unjuk kualitas meski belum catatkan skor untuk Persija Jakarta.
Tercatat, 3 assist berhasil ia bukukan untuk Persija Jakarta dari 10 pertandingannya di Liga 1 2022.
Catatan itu, berpotensi semakin bertambah mengingat Syahrian Abimanyu masih menyisakan laga bersama Persija Jakarta tak kurang dari 24 pertandingan ke depan jika tak absen.
Selain itu, catatannya saat ini bersama Persija Jakarta tentu sangat berbanding terbalik jika dikomparasikan dengan kiprahnya bersama Johor Darul Ta'zim.

Baca juga: Nasib Ryuji Utomo: Berlabel Timnas Indonesia tapi Belum Jadi Pilihan Pelatih Persija Jakarta
Didatangkan JDT per 23 Desember 2020 dari Madura United, Syahrian Abimanyu tak mendapatkan tempat di line up Harimau Selatan.
Bahkan ia harus puas dipinjamkan setelah 2 bulan bergabung dengan JDT.
Namun, Syahrian Abimanyu cukup beruntung karena dipinjamkan ke tim kasta tertinggi Liga Utama Australia, Newcastle Jets.
Selama 5 bulan Abimanyu menimba ilmu serta pengalaman di Australia.
Tiga laga berhasil ia bukukan meski total menit bermainnya hanya mencapai 7 menit bermain.
Sedangkan di JDT, Syahrian Abimanyu hanya diberikan kesempatan dua laga dengan total 34 menit bermain.
Berikut ini catatan statistik Syahrian Abimanyu di Persija Jakarta:
Syahrian Abimanyu: 10 pertandingan, 3 assist dan 813 menit bermain.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)