Liga 1
Arema FC Mencoba Bangkit Atas Tragedi Kanjuruhan, Javier Roca akan Kembali Pimpin Latihan
Tidak ingin lama-lama terpuruk, Arema FC akan mencoba bangkit dengan menggelar latihan tim setelah tragedi Kanjuruhan.
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Arema FC menjadi pihak yang paling terpukul atas tragedi Stadion Kanjuruhan, selain tentunya adalah pihak keluarga korban.
Namun tidak ingin lama-lama terpuruk, Arema FC akan mencoba bangkit dengan menggelar latihan tim.
Tim berjuluk Singo Edan ini rencananya akan menggelar latihan bersama mulai pekan depan.
Sebelumnya, Arema FC memang meliburkan seluruh tim dari aktivitas sepak bola setelah kejadian laga melawan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).
Baca juga: VIDEO - Bukti Rekaman Krusial Tragedi Kanjuruhan soal Gas Air Mata, Ini Kata Komnas HAM
Baca juga: Nasib Matias Malvino, Tak Punya Kesempatan Bersinar di Arema FC, Kini Terdampar di Liga 2 Uruguay
Evan Dimas dkk disibukkan melaukan takziah, menjenguk korban, hingga akhirnya diliburkan beberapa hari.
Asisten pelatih Arema FC, Kuncoro memastikan tim akan dikumpulkan kembali untuk berlatih bersama, setelah Abel Camara dkk mendapatkan terapi pemulihan mental.
"Insyaalloh Senin depan mulai latihan lagi," kata Kuncoro dikutip dari Surya Malang.
Meski hampir diliburkan, namun para pemain tetap memantau perkembangannya.
Mereka juga mewajibkan menjalani program latihan yang telah mempersiapkan tim pelatih.
“Ya sama Coach Roca sudah dikasih program latihan mandiri,” ujarnya.
Tragedi Kanjuruhan terjadi usai laga Arema FC versus Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (1/10/2022).
Persitiwa memilukan ini bermula dari masuknya suporter ke lapangan tepat setelah laga bubar.
Baca juga: Saran FIFA agar Tragedi Arema FC Vs Persebaya Tak Terulang Lagi, Inginkan PSSI Lakukan Hal Penting
Bertambahnya penonton ke lapangan membuat 11 personel Polri menembakkan gas air mata.
Tujuh tembakan ke arah tribune selatan, satu tembakan ke arah tribun utara, dan tiga tembakan ke arah lapangan.
Tembakan gas air mata justru membuat penonton panik dan berlarian ke arah pintu keluar.
Mereka berhimpitan dan berdesakan mencari jalan keluar, sembari menahan pedihnya paparan gas air mata yang membuat sesak napas.
Akibat insiden ini, sebanyak 132 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya luka-luka.
Sejauh ini telah ditetapkan enam tersangka yakni Direktur Utama PT LIB AHL, Ketua Panitia Pelaksana AH, Security Officer SS.
Kemudian tiga anggota polisi Kabagops Polres Malang WSS, Anggota Brimob Polda Jatim H, dan Samaptha Polres Malang BSA.
Para tersangka dijerat Pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan kematian dan Pasal 103 ayat 1 UU nomor 11 Tahun 2022 tentang keolahragaan.
Baca Berita Terkait Liga 1 Lainnya
Artikel ini telah tayang di BolaSport.com dengan judul Bangkit dari Tragedi Kanjuruhan, Arema FC akan Gelar Latihan