Liga 1
Bos Persis Kaesang Tanggapi soal Dirinya yang Dijagokan Jadi Ketum PSSI, Netizen Malah Sindir Jokowi
Bos Persis Solo, Kaesang Pangarep buka suara soal yang jagokan dirinya jadi Ketum PSSI, netizen malah sindir Jokowi.
Penulis: Adi Manggala Saputro
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Bos Persis Solo angkat bicara soal banyaknya pihak yang beri dukungan untuknya maju sebagai kandidat Ketua Umum PSSI menggantikan Mochamad Iriawan.
Dilansir TribunWow.com, mencuatnya kembali nama Kaesang Pangarep sebagai kandidat Ketua Umum PSSI tak terlepas dari imbas insiden mengerikan yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022).
Dalam insiden itu, setidaknya ada 131 korban jiwa yang meninggal dunia akibat berdesakan untuk bergegas keluar dair Stadion Kanjuruhan.
Imbas kejadian itu pun, netizen menyoroti posisi Iwan Bule yang diminta untuk segera tinggalkan kursi Ketua Umum PSSI.
Baca juga: Suporter Persis, PSS hingga PSIM Sepakat Berdamai, Sinyal Fan Persib-Persija Segera Menyusul Islah?
Dan satu nama yang dijagokan untuk menggantikan Iwan Bule adalah bos Persis Solo, Kaesang Pangarep.
Menanggapi banyaknya permintaan netizen yang mengajukan namanya sebagai kandidat Ketua Umum PSSI, Kaesang justru mengajak netizen untuk tak terlalu memikirkan hal itu.
Ia malah bahkan mengingatkan PSSI netizen untuk terus mendesak usut tuntas tragedi di Stadion Kanjuruhan ketimbang memikirkan dirinya untuk maju menjadi Ketum PSSI.
"Jangan mikir itu dulu. Usut tuntas tragedi di Kanjuruhan," cuit Kaesang di laman Twitter pribadinya @kaesangp, Rabu (5/10/2022).
Tak berselang lama, cuitan itu pun menarik atensi dari netizen untuk membalasnya.
Beberapa mendukung soal statement Kaesang Pangarep untuk usut tuntas kasus Stadion Kanjuruhan.
Namun, beberapa di antaranya juga singgung soal pernyataan Presiden Jokowi yang sempat ungkap dua sebab tragedi Kanjuruhan.
Kedua sebab itu yakni pintu yang terkunci dan tangga di Stadion Kanjuruhan yang curam saat berikan pernyataannya kepada awak media seusai meninjau lokasi belum lama ini.
Baca juga: Transfer Mubazir PSM Makassar: Gaet Pemain Label Juara Liga 2 dari Persis Solo, Kini Hangatkan Bench
"Kak kasih tau bapak @jokowi
kalau penyebabnya bukan pintu keluar yang sempit, tapi penggunaaan gas air mata dari isilop. Pliss kak kasih tau bapak juga kalau isilop perlu meminta maaf dan berbenah pasca tragedi ini," balas @drul_arifin.
"Saya berharap petinggi klub bola seperti "kak" kaesang dll ini mau terus kawal tragedi Kanjuruhan," tulis @fatiha_kher.
"Bapak monggo ditelpun mas, menawi kurang minum, trus diajak nonton videone kerusuhan panjen nggih," balas @unclebee21.
"Gerakke, gawe KLB, nek ra kowe sopo meneh sing meh mulai mas, Persis klub pendiri PSSI, duwe hak," tulis@SigitMaryanto17.
"Bapak e sampean malah bahas tangga curam mas," tulis@lohpedd
"Tp katanya bapaknya sampeyan udah nyalahin pintu yg terkunci mas," tulis @wita_sudita.
"kawal, bar rabi pokokke fokus PSSI 1," tulis @Vvvv__ap.
Bukan Sanksi, FIFA Beri Bantuan Indonesia
Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto, ungkap FIFA tak akan beri sanksi Indonesia buntut tragedi Kanjuruhan di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022).
Dilansir TribunWow.com, seusai insiden di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya yang menewaskan 131 jiwa, Menteri BUMN, Erick Thohir langsung melakukan pertemuan dengan Presiden Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA), di Doha, Qatar, Rabu (5/10/2022).
Pada pertemuan itu, Erick Thohir menerima ucapan belasungkawa dari Gianni Infantino atas tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.
Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Iwan Budianto.
Baca juga: Akhirnya Buka Suara Insiden Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Presiden FIFA: Tragedi di Luar Pemahaman
Selain adanya pertemuan dengan Erick Thohir, Iwan Budianto juga menjelaskan sehari setelah insiden, Presiden Indonesia, Joko Widodo melakukan sambungan telepon kepada Gianni Infantino.
"Sehari setelah kejadian kami komunikasi aktif ke Gianni Infantino, dan Jokowi bisa telfon FIFA itu atas kami, beliau ucapkan bela sungkawa dan dukungan beliau sampaikan melalui Sekjen FIFA," tutur Iwan Budianto di Kantor Kemenpora Senayan Jakarta Pusat, Kamis (6/10/2022) dikutip TribunWow.com dari BolaSport.com.
Iwan juga menyebutkan pesan Presiden FIFA yang menyampaikan akan ada hikmah di balik insiden mengerikan di Stadion Kanjuruhan di pekan ke-11 Liga 1 2022.
"Beberapa tragedi besar di dunia menyebabkan sepak bola di negara jadi maju."

Baca juga: Iwan Bule Ogah Mundur sebagai Ketum PSSI seusai Tragedi Kanjuruhan, Ini Katanya soal Desakan Netizen
Selain itu, Iwan Budianto juga membeberkan terkait keputusan FIFA yang tak akan memberikan Indonesia sanksi imbas insiden mengerikan Kanjuruhan.
Malahan, FIFA akan turut memberikan bantuan kepada Indonesia secara finansial meski belum diketahui berapa besaran nominalnya.
"Dia (Gianni Infantino) dukung penuh Indonesia pulih dan tidak ada sanksi, dia juga akan bantu finansial," sambung Iwan Budianto.
Komnas HAM Ungkap Kronologi Aremania Turun ke Lapangan
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ungkap detik-detik kronologi sebenarnya saat para Aremania turun ke lapangan seusai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022, Sabtu (1/10/2022), di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Dilansir TribunWow.com, tragedi Stadion Kanjuruhan berimbas pada 131 jiwa melayang seusai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya.
Hal itu bermula dari aksi geruduk lapangan pertandingan yang dilakukan Aremania yang dihalau oleh aparat keamanan dengan beberapa tindakan.
Satu di antaranya yang mencuat dan menimbulkan pertanyaan publik terkait penggunanaan gas air mata yang dilakukan oleh aparat keamanan untuk menghalau Aremania.
Baca juga: Luis Milla Kebingungan, 1 Masalah Besar Menanti Persib Bandung Imbas Insiden Laga Arema Vs Persebaya
Tak ingin motif turun ke lapangan Aremania menjadi simpang siur di kalangan publik, Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam mengungkap hasil temuan awalnya dalam kasus tragedi Stadion Kanjuruhan pada Rabu (5/10/2022).
“Kalau ada yang bilang eskalasi penanganan itu, timbul karena suporter merangsek masuk ke dalam lapangan, sampai sore (5/10) ini, kami mendapat informasi bahwa tidak begitu kejadiannya,” kata Anam dikutip TribunWow.com dari Kompas.tv.
Choirul Anam yang turun langsung temui suporter dan pemain Arema FC mengaku jika tak ada kekerasan Aremania kepada skuad Singo Edan.
Hal itu diungkap setelah Choirul Anam berbincang dengan para pemain Arema FC.
“Kalau ada yang bilang mereka mau menyerang pemain, kami sudah ketemu dengan para pemain (Arema FC-red), dan para pemain ini bilang, tidak ada kekerasan terhadap mereka,” tegas Anam.

Baca juga: Erik Ten Haag dan Pep Guardiola Komentari Kerusuhan Arema FC Vs Persebaya: Kami Bersama Indonesia
Tak adanya kekerasan terhadap pemain juga dibuktikan dengan tidak adanya luka yang dialami oleh pemain saat kerusuhan berlangsung.
Pada kesempatan itu juga, Chouirul Anam mengungkapkan bahwa skuad Arema FC tak mendapatkan ancaman serta caci maki dari para Aremania.
Motif Aremania turun ke dalam lapangan hanya ingin memberikan semangat kepada penggawa Arema FC seusai menelan kekalahan dari sang rival, Persebaya Surabaya.
"Ini pemain yang ngomong begitu ke kami,” kata Anam.
Di sisi lain, Choirul Anam juga turut mengkritisi penggunaan gas air mata yang dilakukan oleh aparat keamanan seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
“Pertanyaannya sekarang, kalau dalam 15 sampai 20 menit itu situasinya masih kondusif, apakah diperlukan gas air mata yang membuat semua penonton panik? Harusnya kalau tata kelola keamanan baik, tidak akan terjadi peristiwa memilukan seperti ini,” kata Anam.
Pada akhir statementnya, Choirul Anam menegaskan jika sudah jelas tak ada ancaman kepada pemain Arema FC yang dilakukan oleh Aremania saat menggeruduk lapangan seusai laga Singo Edan kontra Persebaya Surabaya.
"Tidak begitu," tegas Anam.
(TribunWow.com/Adi Manggala S)