Tragedi Arema Vs Persebaya
Tragedi di Kanjuruhan Merenggut Nyawa Ratusan Orang, Pelatih dan Pemain Persib Bandung Beri Komentar
Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (11/9/2022) seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya telan merenggut nyawa ratusan oran
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur pada Sabtu (11/9/2022) seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya telan merenggut nyawa ratusan orang.
Dilansir oleh TribunWow.com, terlapor ada 125 jiwa melayang akibat kejadiaan naas di markas Arema FC tersebut.
Dari 125 orang tersebut, dua di antaranya adalah aparat kepolisian.
Persib Bandung adalah satu di antara kontestan Liga 1 dan sekaligus rival dari Arema FC yang ikut berbelasungkawa atas kejadian mengerikan di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Baca juga: Ikut Berduka dengan Tragedi Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Real Madrid Lakukan Tribute untuk Korban
Persib Bandung melalui sang pelatih dan kapten tim memberikan komentar terkait satu di antara kejadian terkelam di sejarah sepak bola Tanah Air tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari unggahan akun Instagram @persib pada Minggu (2/10/2022), Luis Milla, Marc Klok, Achmad Jufriyanto dan Marc Klok memberikan komentar.
Achmad Jufriyanto mengatakan bahwa ia tak mau bila sepak bola Indonesia terus terpuruk karena kejadian mengerikan di Kanjuruhan tersebut.
Menurutnya, sepak bola adalah hiburan.
Eks Bhayangkara FC tersebut berharap bahwa kejadian di Stadion Kanjuruhan tak lagi terulang.
Baca juga: Ucapan Duka Robert Alberts dan Mario Gomez untuk Arema FC dan Aremania atas Tragedi di Kanjuruhan
"Jangan sampai sepakbola kita yang sedang beranjak bangkit harus terpuruk dengan hal-hal seperti ini."
"Sepakbola seharusnya merupakan hiburan bagi kita semua, bukan kuburan. Semoga tidak ada terulang kembali kejadian seperti ini," ucap pemain yang disapa Jupe tersebut.
Senada dengan Achmad Jufriyanto, Marc Klok mengatakan bahwa sepak bola seharusnya adalah pertandingan yang menghibur.
Baca juga: Media Portugal Ulik Kesaksian Abel Camara Ceritakan Kronologi 8 Fan Arema FC Tewas di Depan Matanya
Bagi Marc Klok, nyawa seseorang lebih penting ketimbang sepak bola.
"Sepak bola adalah cinta dan tidak boleh menjadi kesedihan. Tidak ada yang harus kehilangan nyawa ketika berangkat menghadiri sepak bola," tulis eks Persija Jakarta itu.
Sementara I Made Wirawan berharap, kejadian naas di Kanjuruhan adalah yang terakhir terjadi di sepak bola Indonesia.
"Mari jadikan peristiwa ini sebagai pembelajaran untuk kita semua. Mari kita berdoa agar ke depan tidak ada lagi korban di sepak bola," tulis I Made Wirawan.
Sedangkan untukn Luis Milla, eks pelatih Timnas Indonesia itu mengaku sedih atas kejadian mengerikan di Kanjuruhan beberapa waktu lalu.
Senada dengan anak asuhnya, Luis Milla tak mau bila kejadian di Kanjuruhan terulang.
"Saya tentu sangat bersedih atas tragedi ini. Saya berharap semua menjadi peristiwa terakhir yang terjadi di sepak bola Indonesia," ungkap pelatih berkebangsan Spanyol itu.
Ujian Bertubi-tubi Arema FC
Arema FC tengah mengalami ujian yang bertubi-tubi di perhelatan Liga 1 2022/2023.
Dilansir oleh TribunWow.com, alih-alih bersaing di papan atas, Arema FC justru menelan pil pahit karena sebagian dari suporternya, Aremania meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan, Sabtu (1/10/2022).
Diketahui, momen naas itu terjadi setelah Arema FC kalah 3-2 dari rivalnya, Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang Jawa, Timur pada pekan ke-11 Liga 1 2022/2023, Sabtu (1/10/2022).
Polda Jatim, Irjen Pol Nico Afinta mengucapkan, suporter turun ke lapangan guna menemui pemain dan ofisial Singo Edan untuk menanyakan penyebab kekalahan dari Persebya Surabaya.
Baca juga: Media Portugal Ulik Kesaksian Abel Camara Ceritakan Kronologi 8 Fan Arema FC Tewas di Depan Matanya
"Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah (melawan Persebaya)," tutur Nico dikutip TribunWow.com dari Surya.com, Minggu (2/10/2022).
Akan tetapi, kondisi semakin ricuh dan polisi terpaksa menembakkan gas air mata guna mengamankan massa.
"Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya dilakukan pelepasan gas air mata."
"Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," papar Nico.
Suporter Arema FC lantas berlari dan berdesak-desakan seusai aparat keamanan menembakkan gas air mata.
Baca juga: Dikira Sudah Aman Tanpa Bonek, Prediksi PSSI Meleset hingga Terjadi Tragedi Arema FC Vs Persebaya
Menurut Nico, penyebab jatuhnya korban jiwa adalah kehabisan oksigen akibat saling berdesakan karena panik seusai polisi menembakkan gas air mata.
"Suporter keluar di satu titik. Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen."
"Tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit," kata Nico.
Kini, sanksi berat siap menanti Arema FC seusai tragedi mengerikan yang merengut nyawa ratusan orang tersebut.

Satu di antaranya yang pasti didapat oleh Arema FC ialah Abel Camara cs tak boleh menggunakan Stadion Kanjuruhan sebagai home base di sisa laga kompetisi Liga 1 musim ini.
Baca juga: Cerita Abel Camara tentang Keributan di Laga Arema FC Vs Persebaya, 7 Orang Meninggal di Ruang Ganti
Kini, pihak terkait akan melakukan investigasi guna mengusut tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Bila ditemukan sebuah kejanggalan, tak menutup kemungkinan bahwa Arema FC bakal disangksi lebih berat.
Tak hanya Arema FC, jalannya kompetisi Liga 1 2022/2023 juga terdampak akibat tragedi di Kanjuruhan.
Kompetisi Liga 1 2022/2023 diliburkan hingga sepekan.
Di satu sisi, pelatih Arema FC, Javier Roca pasrah bila dirinya dipecat setelah anak asuhnya gagal meraih tiga poin di pekan ke-11.
Terlebih karena kekalahan Arema FC kontra Persebaya Surabaya menyebabkan ratusan nyawa melayang.
"Hasil ini memang menyakitkan dan membuat kecewa," dikutip TribunWow.com dari Surya Malang, Minggu (2/10/2022).

"Tapi tanggung jawab tetap ada pada saya sebagai pelatih."
Javier Roca siap bertanggung jawab atas kekalahan yang didapat Arema FC dari rivalnya itu.
"Saya bicara kepada manajemen."
"Saya siap bertanggung jawab dan siap dipecat," kata Javier Roca, Minggu (2/10/2022). (TribunWow.com/Krisna/Adi)
Sebagian artikel ini telah diolah dari Surya.com dengan judul Penyebab Kerusuhan Pasca Laga Arema FC Vs Persebaya sampai 127 Orang Tewas di Stadion Kanjuruhan dan Berita Arema Hari Ini: Javier Roca Siap Dipecat Usai Kalah dari Persebaya, Ini Update Jumlah Korban