Tragedi Arema Vs Persebaya
Aksi Solidaritas Persis Solo untuk Korban Laga Arema FC Vs Persebaya, Pasoepati Beri Pesan Mendalam
Pasoepati beri pesan mendalam terkait kerusuhan yang terjadi pada laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Liga 1 2022.
Penulis: Aulia Majid
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Pasoepati beri pesan mendalam terkait kerusuhan yang terjadi pada laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya di Liga 1 2022.
Dilansir TribunWow.com, laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya di pekan ke-11 Liga 1 2022 tersebut diwarnai aksi ricuh seusai pertandingan berakhir.
Laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Malang, pada Sabtu (1/10/2022) lalu tersebut harus menelan ratusan korban jiwa yang berjatuhan setelah terjadi kerusuhan seusai laga antara Arema FC dan Persebaya Surabaya tersebut.
Kerusuhan terjadi setelah ratusan suporter turun ke lapangan pada pertandingan yang dimenangkan oleh Persebaya Surabaya dengan skor 3-2 atas Arema FC tersebut.
Baca juga: Laga Arema FC Vs Persebaya Surabaya Telan Korban Jiwa, Ketum PSSI Didesak Suporter Lakukan Hal Ini
Dalam laga bertajuk Derby Jatim tersebut, diyakini suporter turun ke lapangan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Arema FC yang kalah dari rivalnya tersebut.
Alhasil, turunnya ratusan suporter ke lapangan Stadion Kanjuruhan membuat kondisi laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya menjadi ricuh.
Akibatnya, aparat keamanan yang bertugas harus menembakkan gas air mata yang mengarah ke tribun penonton laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya.
Dilansir TribunWow.com, gas air mata yang ditembakkan membuat ratusan korban jiwa berjatuhan dalam insiden Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut.
Hingga Senin (3/10/2022), korban jiwa kerusuhan Arema FC melawan Persebaya Surabaya yang telah terkonfirmasi berjumlah 125 orang.

Baca juga: Ikut Berduka dengan Tragedi Arema FC Vs Persebaya Surabaya, Real Madrid Lakukan Tribute untuk Korban
Duka yang mendalam tersebut mengundang banyak simpati dan ucapan belasungkawa dari berbagai pihak di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari Instagram @persisofficial pada Minggu (2/10/2022), tampak Persis Solo dan pendukung setianya, Pasoepati, menggelar malam doa yang dihelat di Plaza Manahan.
"Malam doa yang diinisiasi oleh elemen suporter PERSIS di Plaza Manahan, sebagai bentuk solidaritas atas insiden yang memakan korban jiwa di Stadion Kanjuruhan."
"Sekali lagi, tidak ada nyawa yang sebanding dengan apapun," tulis Persis Solo di Instagram resmi klub.
Tak lupa, Pasoepati juga memberikan pesan mendalam terkait adanya insiden kericuhan yang terjadi di laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut.

Baca juga: Cerita Abel Camara tentang Keributan di Laga Arema FC Vs Persebaya, 7 Orang Meninggal di Ruang Ganti
"Bukan semoga menjadi yang terakhir tp bagaimana caranya ini menjadi yang terakhir," tulis akun @mbembesen_bayu.
"Smoga mnjdi yg terakhir kalinya," unggah akun @soismeguys.
"Semoga ini pembelajaran untuk kita semua atau baik pemain," tutur akun @raflimhmmd2711.
"Belajarlah kita para,supporter bola stadion. Tidak perlu ada lagi aksi solidaritas di masa yg akn datang. Kta datang, kta nonton, mau kalah mau menang, kita pulang kerumah dg aman selamat.," komentar akun @addin_miladdina.
"Semoga supporter indonesia semua club berbenah dan jadikan ini tragedi terakhir..tak ada lagi kejadian dimanapun tempat dan kota di indonesia..semoga keluarga korban di berikan ketabahan dan kesabaran..," ujar akun @bagong_dugal.
"Yoh jangan sampai kejadian lg. Akhiri rivalitas tdk sehat. Solo ngayaki damai ro jogja. Rivalitas sehat wae.," pinta akun @bagasharris.
Baca juga: Ujian Bertubi-tubi Arema FC: Sanksi Menanti seusai Tragedi di Kanjuruhan, Javier Roca Pasrah
Cerita Abel Camara tentang Keributan di Laga Arema FC Vs Persebaya
Striker asing Arema FC, Abel Camara, berikan pengalaman horornya seusai laga Singo Edan melawan Persebaya Surabaya berakhir.
Dilansir TribunWow.com, dalam laga pekan ke-11 Liga 1 2022 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut, sempat terjadi kericuhan di dalam stadion.
Laga yang digelar di kandang Arema FC yang berletak Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) tersebut diakhiri dengan aksi masuknya suporter ke dalam lapangan dan membuat kericuhan tak terelakkan.
Abel Camara, bahkan menyaksikan sendiri jatuhnya korban pada laga pekan ke-11 Liga 1 2022 tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari media Portugal, Mais Futebol, pada Minggu (2/10/2022), Abel Camara bercerita tentang pengalaman buruknya seusai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya tersebut.
Abel Camara bercerita tentang pentingnya kemenangan Arema FC atas Persebaya Surabaya yang sudah menjadi rival sejak lama di gelaran Liga Indonesia.
“Ini adalah derby yang sangat lama dan selama seminggu sudah terasa di seluruh kota bahwa itu adalah pertandingan dengan lebih dari tiga poin. Mereka bilang ini adalah permainan hidup dan mati, bahwa kita bisa kalah di setiap pertandingan kecuali yang ini."
"Ada ketegangan di udara. Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar. Mereka mulai memanjat pagar, pagar, kami pergi ke ruang ganti," ujar Abel Camara, dikutip TribunWow.com dari Mais Futebol, Minggu (2/10/2022).

Seusai peluit panjang laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya dibunyikan, Abel Camara dkk langsung meminta maaf kepada Aremania yang hadir.
Namun, suasana mencekam langsung terjadi dan membuat Abel Camara serta tim Arema FC lainnya masuk ke dalam stadion untuk menyelamatkan diri.
“Sejak saat itu kami mulai mendengar tembakan, mendorong. Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami. Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti,” ungkap Abel Camara.
Bahkan, para pemain Arema FC harus tertahan di Stadion Kanjuruhan selama empat jam sebelum akhirnya bisa keluar dengan selamat dalam insiden tersebut.
“Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh. Ketika kami pergi, ketika semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion."
"Ketika kami meninggalkan stadion dengan bus, ada mobil sipil dan polisi yang terbakar, tetapi kami memiliki perjalanan yang mulus ke pusat pelatihan kami, kami mengambil mobil dan pulang. Sekarang kami berada di rumah, menunggu untuk melihat apa yang akan terjadi," pungkas Abel Camara. (TribunWow.com/Aulia)