Konflik Rusia Vs Ukraina
Hotel Langsung Penuh, Negara Ini Kebanjiran Warga Rusia yang Kabur dari Mobilisasi Militer Putin
Berikut kondisi negara tetangga Rusia yang kebanjiran warga asal Rusia seusai Putin mengumumkan mobilisasi militer.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
"‘Bukankah kamu punya lima anak?’ tanya mereka. Suami saya tertawa dan berkata 'ya, lima anak'. 'Yah, oke, tunggu draft makalahmu'," tutur Nimayeva.
Dalam sebuah video yang ditujukan kepada gubernur regional, ia juga menyebut adanya kuota dari pemerintah terkait jumlah orang dari wilayahnya.
"Saya mengerti bahwa kami memiliki kuota. Republik kita perlu mengumpulkan 4.000 tentara,” kata Nimayeva.
"Tetapi beberapa parameter dan prinsip dari mobilisasi parsial ini harus diperhatikan."
Selama wawancara yang disiarkan televisi pada hari Rabu, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengatakan Rusia akan menargetkan 300.000 wajib militer, terutama mereka yang memiliki pengalaman militer baru-baru ini.
Tetapi jumlah kuota wajib militer yang sebenarnya, yang ditandatangani oleh Putin, hingga kini masih dirahasiakan.
Beberapa orang berpikir jumlah orang yang dipanggil wajib militer itu bisa jauh lebih tinggi.
Surat kabar independen Rusia Novaya Gazeta Europe melaporkan bahwa sebuah sumber di pemerintahan kepresidenan mengatakan Rusia berusaha untuk merekrut lebih dari 1 juta orang menjadi tentara.
Namun laporan itu belum dikonfirmasi oleh outlet berita lain.
Tetapi bukti video dan laporan dari seluruh Rusia telah menunjukkan pemanggilan besar-besaran terjadi bahkan di kota-kota kecil, menunjukkan bahwa jumlahnya bisa jauh lebih tinggi.
Banyak masyarakat di republik etnis minoritas Rusia, merasa bahwa negara itu secara tidak proporsional mengandalkan etnis minoritas untuk menyediakan kekuatan tempur utamanya di Ukraina.
Daerah-daerah itu juga menderita jumlah kematian dan korban perang yang lebih banyak dibandingkan wilayah lain. (TribunWow.com/Anung/Via)