Polisi Tembak Polisi
Coret Nama RBT dari Konsorsium 303 Ferdy Sambo, Kini IPW Sebut Sosok Baru Inisial JHL
IPW menyebut sosok JHL yang dicurigai membiayai perjalanan Brigjen Hendra dari Jakarta ke Jambi menggunakan jet pribadi.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Beberapa hari belakangan ini sosok pengusaha Robert Priantono Bonosusatya alias RBT sempat dicurigai terlibat dalam bagan mafia judi online Konsorsium 303 yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.
RBT sempat dituding membiayai private jet yang digunakan eks Karo Paminal Divpropam Polri Brigjen Hendra Kurniawan dalam perjalanan dari Jakarta ke Jambi menghampiri keluarga Brigadir J seusai terjadinya kasus pembunuhan.
Namun RBT telah memberikan klarifikasi bahwa dirinya sama sekali tidak terlibat.
Baca juga: Siap Buka-bukaan Bukti Nama Oknum Polisi, IPW Pastikan Konsorsium 303 Benar Adanya
Dikutip TribunWow, dalam wawancara bersama Aiman Kompastv, Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso menyebut nama baru yakni JHL.
Saat ini Sugeng mendesak Polri mengusut data Konsorsium 303 yang diyakini dibocorkan oleh internal Polri.
"Data valid atau tidak, kebenarannya harus didalami oleh Polri," ujar Sugeng.
Sugeng menyebutkan, Polri jika serius menyelidiki bisa melihat rekam jejak oknum polisi yang berpergian ke luar negeri yang dibiayai oleh mafia judi Konsorsium 303.
"Kalau mereka serius mereka pasti punya catatan tim yang ke luar negeri," jelas Sugeng.
Sugeng turut menyebut inisial JHL yang diyakini membiayai jet pribadi yang dipakai Brigjen Hendra.
Terkait klarifikasi RBT, Sugeng menyebut klarifikasi itu tidak bisa dibantah karena minimnya data.
Saat ini sumber IPW menyebut JHL lah yang membiayai Brigjen Hendra.
Jatah Oknum Polisi Rp 20 Miliar per Bulan
Terungkap dugaan aliran dana dari jaringan mafia judi online yang diduga berkaitan dengan Ferdy Sambo, tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Dilansir TribunWow.com, jaringan yang dikenal dengan nama Konsorsium 303 itu diduga banyak menggelontorkan dana ke oknum-oknum polisi.