Breaking News:

Terkini Nasional

Pasrah Ditangkap Polisi, Pria Madiun Diduga Hacker Bjorka Hanya Ambil Sajadah dan Sarung

Seorang pria bernama Muhammad Agung Hidayatulloh (21) seusai diduga merupakan hacker di balik sosok Bjorka yang belakangan ini viral.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase KOMPAS.com/BILL CLINTEN dan SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti
Sehari-hari berjualan minuman es thai tea, seorang pemuda bernama Muhammad Agung Hidayatulloh alias MAH (21) tiba-tiba ditangkap oleh polisi pada Rabu (14/9/2022). MAH diduga sebagai sosok asli dari hacker Bjorka yang belakangan ini viral karena membocorkan data-data pemerintah. 

TRIBUNWOW.COM - Sehari-hari berjualan minuman es thai tea, seorang pemuda bernama Muhammad Agung Hidayatulloh alias MAH (21) tiba-tiba ditangkap oleh polisi pada Rabu (14/9/2022).

MAH yang merupakan warga Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun diduga sebagai sosok asli dari hacker Bjorka yang belakangan ini viral karena membocorkan data-data pemerintah.

Dikutip TribunWow dari SURYA, berdasarkan keterangan keluarga yakni sang ibu Prihatin (48) anaknya itu hanya menempuh pendidikan hingga jenjang Madrasah Aliyah dan tidak melanjutkan kuliah gara-gara faktor finansial.

Baca juga: Viral Aksi Hacker Bjorka, Mahfud MD Klaim Sudah Kantongi Gambaran Pelaku: Motifnya Gado-gado

Sebelum ditangkap, MAH sehari-hari bekerja menjual es thai tea di Desa Pintu, Kecamatan Dagangan.

Sementara itu ayahnya Jumanto (54) merupakan buruh tani.

"Di rumah juga tidak punya komputer, kita orang tidak punya, untuk makan sehari-hari saja repot," kata Prihatin kepada SURYA.CO.ID, Kamis (15/9/2022).

Prihatin bercerita, anaknya itu hanya memiliki ponsel.

Saat ditangkap, MAH tak melawan dan tidak mengatakan apa-apa.

"Saat dibawa (petugas), tidak bilang apa-apa, cuma ambil sajadah dan sarung," ungkap Prihatin.

Terkait profesi MAH yang merupakan penjual es, informasi ini dikonfirmasi oleh Kades Banjarsari Kulon Bambang Hermawan.

"Anak itu biasa jualan es di pintu masuk pasar," kata Bambang.

Pihak kepolisian sendiri masih belum menyimpulkan secara tegas bahwa MAH adalah benar Bjorka.

"Belum disimpulkan (Bjorka) seperti itu. Karena masih didalami Timsus (Tim Khusus). Saya tidak berkompeten menjelasakan sebelum Timsus nanti telah selesai bekerja," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Kamis (15/9/2022).

Prihatin, ibu dari Muhammad Agung Hidayatulloh. Ia berharap anaknya yang ditangkap polisi karena diduga sosok hacker Bjorka bisa segera pulang, Kamis (15/9/2022).
Prihatin, ibu dari Muhammad Agung Hidayatulloh. Ia berharap anaknya yang ditangkap polisi karena diduga sosok hacker Bjorka bisa segera pulang, Kamis (15/9/2022). (SURYA.CO.ID/Sofyan Arif Candra Sakti)

Baca juga: Sosok MAH, Penjual Es di Madiun yang Ditangkap karena Diduga Hacker Bjorka, Tak Punya Komputer

Bjorka Hanya Viral Gara-gara Diberi Panggung

Bjorka beberapa kali merilis data yang ia klaim diretas dari pemerintah, mulai dari dokumen surat menyurat Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hingga informasi pribadi pejabat publik.

Dikutip TribunWow dari tvonenews, menurut ahli, data yang diretas oleh Bjorka bukanlah data yang super rahasia.

"Data yang dia sampaikan, ada yang dia jual ataupun dia berikan secara gratis, itu campuran," ujar pakar keamanan siber Ruby Alamsyah.

Ruby menyampaikan bahwa di dalam data yang dirilis oleh Bjorka tidak semua data bersifat privat atau rahasia.

Terkait level peretasan yang dilakukan oleh Bjorka, Ruby menjelaskan bahwa kebocoran data BPJS Kesehatan jauh lebih hebat dibandingkan aksi hacker Bjorka.

Menurut Ruby tidak ada data yang baru dalam peretasan yang dilakukan Bjorka.

"Tidak ada yang istimewa, tidak ada yang lebih baru," jelas Ruby.

"Menurut saya itu hanya kumpulan dari dua data baik yang privat maupun yang publik."

"Bjorka ini viral karena dikasih panggung," kata Ruby.

Ruby menyampaikan, data rahasia yang nilainya sangat berharga yang pernah bocor adalah data BPJS Kesehatan, KPU, hingga data fintech marketplace yang sempat terbongkar sebelum insiden viral hacker Bjorka.

"Kualitas dan kuantitasnya jauh lebih jelek dibandingkan kebocoran data sebelumnya yang datanya lebih seksi, lebih menarik, sensitif," terang Ruby.

File teks bocoran data pengguna Tokopedia, berisi informasi nama lengkap, e-mail, dan nomor ponsel yang bisa dicari lewat fitur search.
File teks bocoran data pengguna Tokopedia, berisi informasi nama lengkap, e-mail, dan nomor ponsel yang bisa dicari lewat fitur search. Ilustrasi kasus peretasan yang pernah menggegerkan Indonesia. (Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC/Kompas.com)

Baca juga: Ringgo Agus Rahman Sempat Terseret soal Hebohnya Hacker Bjorka: Jangan Curigai Keluarga Kami

Dikutip TribunWow dari YouTube tvonenews, ahli menduga ada motif lain selain ekonomi dalam aksi peretasan yang dilakukan oleh Bjorka.

Dugaan ini disampaikan oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi.

Fahmi menjelaskan, pada umumnya hacker melakukan peretasan untuk menjual data secara ilegal demi motif ekonomi.

Namun ia melihat perilaku Bjorka berbeda dari hacker biasanya.

"Tapi kok lama-lama aneh," ujar Fahmi.

"Dia membuat akun Twitter kemudian berinteraksi dengan netizen, kemudian spill, membuka data yang dia dapat."

Fahmi menduga bukan hanya motif ekonomi yang mendorong Bjorka untuk melakukan peretasan.

"Saya lihat memang ada seperti motif politik, atau ada upaya tertentu untuk bikin heboh," kata Fahmi.

Ilustrasi Bjorka yang menjual 1,3 miliar data registrasi kartu SIM Indonesia berisi nomor HP dan NIK.
Ilustrasi Bjorka yang menjual 1,3 miliar data registrasi kartu SIM Indonesia berisi nomor HP dan NIK. (KOMPAS.com/BILL CLINTEN)

Baca juga: Hacker Rusia Sebut Pemerintah Zelensky Berperan Bantu Putin Tangkap Tentara Ukraina di Mariupol

"Intinya sudah tidak lagi murni hacking, hacker yang mencari data kemudian mencari keuntungan secara ekonomi."

"Jadi ada semacam perlawanan yang dia lakukan terhadap pemerintah yang dia rasa pemerintah Indonesia ini banyak melakukan hal yang enggak benar menurut dia," ungkapnya.

Fahmi turut menyoroti bagaimana netizen oposisi pemerintah dan mereka yang netral kompak mendukung aksi Bjorka

Dikutip dari Kompas.com, dokumen surat-menyurat Presiden Jokowi yang diklaim telah diretas oleh Bjorka disebut berjumlah 679.180 dokumen.

Dokumen-dokumen tersebut di antaranya adalah "Permohonan Dukungan Sarana dan Prasarana", "Surat Rahasia kepada Presiden dalam amplop tertutup" dan "Gladi Bersih dan Pelaksanaan Upacara Bendera pada Peringatan HUT ke-74 Proklamasi Kemerdekaan RI Tahun 2019".

Di sisi lain, Kepala Sekretariat Heru Budi Hartono menyatakan, tidak ada satu pun dokumen surat menyurat Presiden Jokowi yang diretas.

Baca juga: Data Sertifikat Vaksin Jokowi Viral, Roy Suryo: Kalau Orang Nomor 1 Saja Bocor, Gimana Rakyat Biasa?

Saat ini sosok Bjorka tengah diburu oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

"BSSN juga telah melakukan koordinasi dengan penegak hukum, antara lain dengan Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri untuk mengambil langkah-langkah penegakan hukum," kata Juru Bicara BSSN Ariandi Putra, Sabtu.

Pada akhir pekan lalu, Bjorka mengumbar data pribadi sejumlah pejabat yakni Ketua DPR Puan Maharani, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, serta Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan. (TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
BjorkaHackerMadiunJawa TimurPolisiViral
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved