Breaking News:

Kabar Tokoh

Posting Potongan Wawancara dengan Karni Ilyas, Jokowi: Apa Benar Kita Kurang Bebas Berbicara?

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunggah potongan wawancaranya dengan jurnalis senior Karni Ilyas saat HUT RI ke-77 pada Rabu (17/8/2022) kemarin.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube tvonenews
Lewat akun Instagram miliknya @jokowi, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunggah sebuah video berisi potongan wawancara dengan Karni Ilyas membahas kebebasan berbicara di Indonesia. 

TRIBUNWOW.COM - Lewat akun Instagram miliknya @jokowi, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengunggah sebuah video berisi potongan wawancara membahas kebebasan berbicara di Indonesia.

Dalam potongan video itu, Jokowi tampak menjawab pertanyaan dari jurnalis senior Karni Ilyas tentang kebebasan berbicara.

Dikutip TribunWow dari Instagram @jokowi, dalam unggahan video itu, Jokowi turut menyertakan sebuah caption berupa kalimat pertanyaan.

Baca juga: Sebut Sambo Miliki Kuasa seperti Bintang 5, Mahfud MD Ungkit Jokowi Turun Tangan: Semuanya Takut

"Apa benar kita kurang bebas berbicara?" tulis Jokowi.

Dalam video itu awalnya Karni atau akrab disapa Bang Karni mengungkit bahwa ada publik dan survei yang menyebut kebebasan berbicara di Indonesia masih kurang.

Menjawab pertanyaan tersebut, Jokowi langsung memberikan bantahan dengan memaparkan fakta-fakta di lapangan.

"Ah, kebebasan apa yang masih kurang?" kata Jokowi.

"Orang memaki-maki presiden, orang menghina presiden, orang mengejek presiden, orang mencemooh presiden juga tiap hari kita dengar."

"Orang mendungu-dungukan presiden juga kita tiap hari kita dengar kita lihat, biasa saja," ucap Jokowi sambil tertawa.

Jokowi menyebut meskipun Indonesia menganut adat ketimuran yang sopan namun demokrasinya sudah sangat liberal.

"Apa Pak Karni enggak melihat?" tanya Jokowi.

"Ya saya perlu dapat (jawaban -red) dari bapak sendiri," jawab Karni sambil terkekeh.

Jokowi kemudian menjelaskan bahwa kebebasan berbicara jika sudah menghina orang dan orang yang bersangkutan marah lalu melapor ke polisi maka akan masuk ke ranah hukum.

Jokowi lalu menjawab soal masyarakat ramai menyuarakan Jokowi 3 periode, ganti presiden, hingga Jokowi mundur.

Menurut Jokowi semua hal tersebut boleh-boleh saja karena Indonesia adalah negara demokrasi.

Baca juga: Dapat Nasihat dari Jokowi untuk Jangan Lupa Sekolah, Ini Reaksi Farel Prayoga

Pada Upacara Detik-Detik Proklamasi pada Rabu (17/08/2022), Presiden Jokowi memilih baju adat asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pada Upacara Detik-Detik Proklamasi pada Rabu (17/08/2022), Presiden Jokowi memilih baju adat asal Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara. (BPMI Setpres/Muchlis Jr)

Jokowi Ungkap Ciri Ideal Presiden 2024

Meski tahun 2024 masih jauh, perbincangan tentang calon presiden (capres) sudah ramai dibicarakan.

Bahkan Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah mendeklarasikan dirinya akan maju bertarung sebagai capres di 2024 mendatang.

Dikutip TribunWow dari YouTube metrotvnews, dalam sebuah wawancara spesial pada Rabu (17/8/2022), Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan seperti apa capres ideal yang pantas menduduki posisi RI 1 di tahun 2024 nanti.

Baca juga: Berita Prabowo Subianto: 2 Jam Ngobrol Bersama Menhan, Hary Tanoe Respons Positif soal Pilpres 2024

Awalnya Jokowi menjelaskan bahwa saat ini tantangan global atau dunia semakin berat.

"Rintangannya juga semakin banyak," ujar Jokowi.

Ada tiga poin ciri presiden ideal yang disebutkan oleh Jokowi.

"Sehingga figur ke depan, harus figur yang mau bekerja keras, yang memiliki leadership, kepemimpinan yang kuat," jelas Jokowi.

"Dan selalu berpihak pada kepentingan rakyat."

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam wawancara spesial metrotv, Rabu (17/8/2022). Dalam wawancara ini Jokowi membahas soal sosok ideal calon presiden 2024.
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam wawancara spesial metrotv, Rabu (17/8/2022). Dalam wawancara ini Jokowi membahas soal sosok ideal calon presiden 2024. (YouTube metrotvnews)

Jokowi turut mengingatkan bahwa masyarakat Indonesia adalah penduduk yang ada di seluruh wilayah NKRI, bukan hanya di Ibu Kota.

"Dan rakyat itu bukan hanya rakyat yang ada di Jakarta atau ada di Jawa, tapi di 17 ribu pulau yang kita miliki," tegas Jokowi.

Sosok Jokowi dipastikan akan memiliki pengaruh besar dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

Sosok capres yang mendapat dukungan dari Jokowi kemungkinan besar akan berhasil memenangkan Pilpres 2024.

Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat melihat langkah yang paling mungkin diambil oleh sang RI 1 adalah Jokowi mendukung Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi capres.

Analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.

"Secara rasional sangat masuk akal Pak Jokowi itu dekat dan dukung Pak Prabowo, kenapa? ya di antara calon presiden yang paling pasti itu dia, paling pasti bisa maju, punya peluang menang," kata Qodari dalam diskusi Total Politik bertajuk 'Gelar Musra, Jokowi Pilih Siapa?' di Jakarta Selatan, Minggu (7/8/2022).

Qodari kemudian menjabarkan keunggulan Prabowo sebagai seorang capres, yakni status Prabowo sebagai Ketum Gerindra dan elektabilitas tinggi dalam survei capres.

"Yang paling logis buat Pak Jokowi mendukung capres kalau ada istilah mendukung, namanya Prabowo Subianto," ujarnya.

Jokowi sendiri disebut secara tidak langsung atau implisit sedang mempromosikan atau meng-endorse Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.

Bentuk endorsement yang dimaksud adalah Jokowi kerap mengajak Prabowo melakukan kegiatan bersama.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, dugaan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.

Arsul menilai wajar jika RI 1 kini tengah mempromosikan Prabowo untuk 2024.

Menurut Arsul, ada beberapa tokoh lain yang tengah di-endorse oleh Jokowi untuk 2024 mendatang.

"Saya mungkin bicara perspektif PPP. Kita lihat lah ya kalau sekarang kemudian di media berkembang pendapat bahwa Pak Jokowi meng-endorse Pak Prabowo ya itu wajar," kata Arsul kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).

"Karena saya kira Pak Prabowo yang kami lihat itu juga terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Pak Jokowi dan itu secara implisit sebetulnya menunjukkan endorsement," sambungnya.

"Kita lihat ya sosok yang lain. Pak Sandi, itu kan kalau nggak salah ketika PM Australia ke sini, itu kan juga yang diberi kehormatan untuk menyambut langsung. Nah, itu sebetulnya tanda-tanda zaman lah," terang Arsul.

(TribunWow.com/Anung)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
JokowiKarni IlyasInstagram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved