Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Soroti Reaksi Pemerintah Putin, Media Inggris Sebut Ledakan di Krimea Jadi Aib Memalukan Rusia

Media asal Inggris BBC menyoroti cara pemerintahan Putin bereaksi atas insiden ledakan yang beberapa kali terjadi di Krimea.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
bbc
Terjadi ledakan di gudang amunisi pasukan militer Rusia di Desa Mayskoye/Maiske, Distrik Dzhankoi, Selasa (16/8/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Pada Selasa (16/8/2022) kembali terjadi ledakan di daerah Krimea yang kini dikuasai oleh Rusia, tepatnya di distrik Dzhankoi.

Pemerintahan Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut ledakan terjadi karena adanya kebakaran yang mengenai gudang amunisi di daerah tersebut.

Dikutip TribunWow dari bbc, sebelumnya juga sempat terjadi ledakan di bandara militer Rusia di Saky yang berada di barat Krimea.

Baca juga: Soroti Pengeluaran Pemerintahan Zelensky, Politisi Rusia Sebut Ukraina sudah Bangkrut

Media asal Inggris BBC, menyebut ada kemiripan narasi atau cara pemerintah Rusia menanggapi insiden ledakan tersebut, yakni bukan serangan melainkan musibah kebakaran.

Menurut BBC, insiden ledakan yang terjadi di Krimea menjadi aib yang memalukan bagi pemerintahan Rusia.

BBC menyebut Rusia berusaha menjadikan Krimea sebagai benteng seusai berhasil merebut wilayah tersebut dari Ukraina pada tahun 2014 silam.

Sampai saat ini Ukraina belum mengklaim melakukan serangan yang terjadi di Distrik Dzhankoi.

Namun gambar dari satelit menunjukkan bahwa ledakan yang terjadi di Distrik Dzhankoi memiliki pola seperti serangan yang disengaja.

Sementara itu seorang pejabat senior di pemerintahan Ukraina secara implisit menyebut ada keterlibatan Ukraina dalam insiden ledakan tersebut.

Di media sosial (medsos) beredar video menampilkan kebakaran besar membakar gudang senjata yang berada di Desa Mayskoye/Maiske, Distrik Dzhankoi tersebut.

Menurut keterangan pemerintahan lokal pro Rusia di Krimea, saat ini warga di sekitar lokasi ledakan telah dievakuasi.

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan ledakan terjadi karena muncul api di dalam gudang tersebut.

Dijelaskan juga bahwa tempat itu hanya menjadi gudang sementara penyimpanan amunisi pasukan militer Rusia.

Baca juga: Antisipasi Fitnah Rusia, Zelensky Kerahkan Intelijen Ukraina Targetkan Rusia di PLTN Zaporzhzhia

Keterlibatan Pasukan Spesial Ukraina

Beberapa ledakan sempat terjadi di sebuah pangkalan udara Rusia di semenanjung Krimea pada Selasa (9/8/2022).

Dalam insiden yang menewaskan satu orang ini, awalnya Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku tidak tahu apa penyebab serangan tersebut.

Dikutip TribunWow dari Skynews, namun belakangan ini diketahui ada keterlibatan pasukan spesial militer Ukraina dalam insiden tersebut.

Sejumlah ledakan terjadi di pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial tampak sejumlah turis di pantai ada yang panik dan mengabadikan momen terjadinya ledakan.
Sejumlah ledakan terjadi di pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial tampak sejumlah turis di pantai ada yang panik dan mengabadikan momen terjadinya ledakan. (BBC.com)

Baca juga: Tak Peduli Risiko Radiasi, Rusia dan Ukraina Saling Tuding Serang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

Info ini disampaikan oleh pejabat senior pemerintah Ukraina.

Pejabat tersebut menjelaskan bahwa pasukan spesial militer Ukraina baru saja menyelesaikan operasi di pangkalan udara milik Rusia di Krimea pada Selasa (9/8/2022) kemarin.

Dilaporkan The Guardian, beberapa video di media sosial menunjukkan ledakan dan asap yang muncul dari pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore.

Hal ini memicu pertanyaan tentang bagaimana lokasi yang lebih dari 100 mil (160 km) dari garis depan bisa diserang.

Kementerian pertahanan Rusia mengatakan kepada kantor berita RIA Novosti bahwa ledakan itu terjadi sekitar pukul 15.20 waktu setempat.

Disebutkan bahwa beberapa amunisi penerbangan diledakkan di area penyimpanan.

Hingga saat ini, pihaknya sedang mencoba mencari tahu penyebab insiden tersebut.

Sejumlah ledakan terjadi di pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore.
Sejumlah ledakan terjadi di pangkalan militer Saky di Novofedorivka, di pantai barat Krimea pada Selasa (9/8/2022) sore. (Tangkapan Layar YouTube The Guardian)

Baca juga: Inggris Dukung Ukraina Rebut Kembali Wilayah Krimea dan Donbas yang Dikuasai Rusia sejak 2014

Dari sejumlah video yang beredar, turis Rusia yang berlibur di pantai terdekat terlihat bergegas pergi dengan ketakutan.

Ini adalah satu dari sedikit kesempatan di Krimea, yang diduduki oleh Rusia sejak 2014, secara langsung ikut terpengaruhi oleh pertempuran saat ini.

Penduduk setempat mengatakan kepada salah satu situs berita Rusia bahwa ledakan berlangsung selama satu jam.

Sergey Aksyonov, kepala Krimea yang ditunjuk Rusia, mengatakan satu orang tewas.

Sebelumnya, dia telah merekam pernyataan video di dekat lokasi, dengan asap membubung di kejauhan, mengatakan bahwa kru ambulans dan petugas medis berada di tempat kejadian.

Sementara itu, dalam pidato malamnya, presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak membahas siapa yang berada di balik serangan itu.

Tetapi ia hanya bersumpah untuk membebaskan Krimea, dengan mengatakan perang Rusia melawan Ukraina dan melawan seluruh Eropa yang merdeka dimulai dengan Krimea dan harus diakhiri dengan Krimea.

"Rusia telah mengubah semenanjung kami, yang selalu dan akan menjadi salah satu tempat terbaik di Eropa, menjadi salah satu tempat paling berbahaya di Eropa," kata Zelensky.

"Tapi kami akan kembali ke Krimea Ukraina. Dari wilayah Kharkiv ke Kherson, dari Donetsk ke Enerhodar, dari Stanytsia Luhanska ke Yalta, dari Berdyansk ke Novofedorivka. ini semua adalah bagian dari negara kita, ini adalah Ukraina, yang akan sepenuhnya merdeka."

Baca juga: Pangkalan Udara Rusia di Krimea Diserang, Ukraina Angkat Tangan Bantah Pasukan Zelensky Terlibat

Seorang penasihat presiden, Mikhail Podolyak, mengatakan Ukraina tidak bertanggung jawab atas ledakan itu, ia mengindikasikan bahwa partisan mungkin terlibat.

"Tentu saja tidak. Apa yang harus kita lakukan dengan ini?," kata Podolyak saat ditanya tentang keterlibatan Kyiv.

Dalam saluran televisi online Dozhd, Podolyak mengatakan bahwa tujuan jangka panjang Kyiv adalah demiliterisasi Federasi Rusia.

"Masa depan Krimea adalah menjadi mutiara Laut Hitam, taman nasional dengan alam yang unik dan resor dunia. Bukan pangkalan militer untuk teroris. Ini baru permulaan," ucap Podolyak.

Kementerian pertahanan Ukraina mengatakan tidak dapat menentukan penyebab ledakan.

Tetapi secara sinis, pihaknya mengatakan bahwa orang harus memperhatikan aturan keselamatan kebakaran dan larangan merokok di tempat yang tidak ditentukan.

Sebagai informasi, pangkalan udara ini adalah tempat Franklin Roosevelt dan Winston Churchill mendarat dalam perjalanan ke konferensi Yalta pada Februari 1945.

Lokasinya dinilai terlalu jauh dari garis depan untuk bisa dihantam oleh roket konvensional Ukraina berbasis darat.

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyKrimeaInggris
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved