Pilpres 2024
Berita Prabowo Subianto: Meski Sehati dengan Jokowi, PSI Tak Masukkan Menhan Jadi Kandidat Capres
Sosok Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto tak termasuk dalam daftar kandidat capres 2024 di PSI.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) memastikan akan sehati mendukung sosok calon presiden (capres) 2024 yang mendapat dukungan dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di mana tidak ada nama Prabowo Subianto di dalamnya.
Sementara ini ada sembilan tokoh nasional yang menjadi kandidat capres 2024 PSI, mulai dari Ganjar Pranowo hingga Ridwan Kamil.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, dari kesembilan nama itu, tidak terdapat nama Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI.
Baca juga: Berita Prabowo Subianto: Kutip Pesan Jokowi, sang Ketum Gerindra Siap Jadi Capres 2024
Dewan Pembina PSI yang juga menjabat Wakil Menteri ATR/BPN, Raja Juli Antoni menegaskan bahwa partainya akan tegak lurus dengan sikap Jokowi nanti di 2024.
"Insyaallah capresnya PSI pasti capresnya Pak Jokowi atau capresnya Pak Jokowi pasti capresnya PSI," ungkap Raja Juli ditemui di kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (10/8/2022).
Raja Juli menyampaikan bahwa Jokowi dan PSI memiliki cara berpolitik yang sama.
"Ya kita lihat ya tapi kami Insyaallah secara pandangan politik secara gerak politik, langkah-langkah PSI selama ini kami sama dengan pak Jokowi," ujarnya.
"Bahkan kami mendirikan partai ini karena terinspirasi pak Jokowi," tutur Raja Juli.
Meski telah menetapkan sembilan nama, Raja Juli menjelaskan bahwa PSI akan tetap menerima masukkan dari rakyat soal capres 2024.
Berikut sembilan tokoh yang menjadi kandidat capres 2024 dari PSI:
1. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
2. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
3. Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak
4. Menteri BUMN Erick Thohir
5. Menko Polhukam Mahfud MD
6. Mendagri Tito Karnavian
7. Menkeu Sri Mulyani
8. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
9. Jurnalis senior Najwa Shihab
Baca juga: Berita Ganjar Pranowo: Pengamat Ungkap Kerugian PDIP jika Tak Usung sang Gubernur Jateng di 2024
Manuver Jokowi dalam Pilpres 2024
Sosok Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dipastikan akan memiliki pengaruh besar dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.
Sosok capres yang mendapat dukungan dari Jokowi kemungkinan besar akan berhasil memenangkan Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow dari Tribunnews, pengamat melihat langkah yang paling mungkin diambil oleh sang RI 1 adalah Jokowi mendukung Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menjadi capres.
Baca juga: Prabowo Terkejut Uang Pensiun Perwira TNI yang Diterimanya Rp 900 Ribu: Padahal Letnan Jendral
Analisis ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari.
"Secara rasional sangat masuk akal Pak Jokowi itu dekat dan dukung Pak Prabowo, kenapa? ya di antara calon presiden yang paling pasti itu dia, paling pasti bisa maju, punya peluang menang," kata Qodari dalam diskusi Total Politik bertajuk 'Gelar Musra, Jokowi Pilih Siapa?' di Jakarta Selatan, Minggu (7/8/2022).
Qodari kemudian menjabarkan keunggulan Prabowo sebagai seorang capres, yakni status Prabowo sebagai Ketum Gerindra dan elektabilitas tinggi dalam survei capres.
"Yang paling logis buat Pak Jokowi mendukung capres kalau ada istilah mendukung, namanya Prabowo Subianto," ujarnya.
Jokowi sendiri disebut secara tidak langsung atau implisit sedang mempromosikan atau meng-endorse Prabowo untuk maju di Pilpres 2024.
Bentuk endorsement yang dimaksud adalah Jokowi kerap mengajak Prabowo melakukan kegiatan bersama.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, dugaan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani.
Arsul menilai wajar jika RI 1 kini tengah mempromosikan Prabowo untuk 2024.
Menurut Arsul, ada beberapa tokoh lain yang tengah di-endorse oleh Jokowi untuk 2024 mendatang.
"Saya mungkin bicara perspektif PPP. Kita lihat lah ya kalau sekarang kemudian di media berkembang pendapat bahwa Pak Jokowi meng-endorse Pak Prabowo ya itu wajar," kata Arsul kepada wartawan, Jumat (5/8/2022).
"Karena saya kira Pak Prabowo yang kami lihat itu juga terlihat dalam sejumlah kegiatan bersama Pak Jokowi dan itu secara implisit sebetulnya menunjukkan endorsement," sambungnya.
"Kita lihat ya sosok yang lain. Pak Sandi, itu kan kalau nggak salah ketika PM Australia ke sini, itu kan juga yang diberi kehormatan untuk menyambut langsung. Nah, itu sebetulnya tanda-tanda zaman lah," terang Arsul.
Baca juga: Duet Bareng Jokowi, Anies hingga Puan, Ini Kemungkinan Pendamping Prabowo di Pilpres 2024
Pada Agustus 2022 ini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan mengumumkan maju sebagai calon presiden 2024.
Namun masih belum diketahui siapa sosok yang akan mendampingi Prabowo Subianto nanti meskipun sejumlah survei dan pengamat telah menyebutkan beberapa nama yang potensial menjadi pendamping Prabowo di Pilpres 2024.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, berdasarkan pengamatan ahli, Prabowo Subianto kemungkinan akan mencari pendamping dari daerah Jawa Timur.
Prediksi ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam.
Umam mengungkit bagaimana Prabowo kalah telak di Jatim dalam pemilu 2014 dan 2019 lalu saat melawan Joko Widodo (Jokowi).
"Kebutuhan utama Gerindra sebenarnya adalah penguasaan basis elektoral Jawa Timur sebagai penentu kemenangan dalam Pilpres," kata Umam kepada Kompas.com, Kamis (28/7/2022).

Umam melanjutkan, selain berasal dari Jatim, Prabowo akan mencari pendamping yang mewakili suara Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut Umam dua tokoh yang kemungkinan akan menjadi pendamping Prabowo adalah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Prawansa.
Namun Umam meyakini Gerindra akan lebih condong menggandeng Khofifah karena lebih merepresentasikan para loyalis NU, khususnya kalangan ibu-ibu.
Kriteria Pasangan Prabowo
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC Gerindra Kota Solo, Ardianto Kuswinarno enggan memberikan penjelasan detail soal sosok pendamping Prabowo.
"Kalau bicara pasangan saya selaku kader saya tidak bisa menyampaikan di sini, karena pasangan perlu pembahasan sangat panjang, biar rekan-rekan DPP yang menggodog," ungkapnya.
Ia menyampaikan penilaiannya mengenai kriteria yang sekiranya harus dimiliki pasangan Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Bukan Ganjar dan Prabowo, Elektabilitas Anies di 2024 Paling Kuat saat Duet dengan Sosok Ini
"Kriteria Pak Prabowo minimal harus sama dengan Pak Prabowo, yaitu cinta NKRI."
"Yang kedua, yang bisa diajak kerja sama lari cepat," ungkapnya.
Ardianto menilai, tahun 2024 Indonesia memiliki banyak pekerjaan rumah (PR) dari pandemi Covid-19 ini.
"Siapa yang menjadi pemimpin di 2024 habis kena pandemi PR-nya luar biasa, dengan dampak ekonomi dan sebagainya perlu penataan panjang sekali."
"Bapak (Prabowo) pasti akan memilih orang yang energik, yang tidak leda-lede kalau orang Solo bilang, kalau klemak-klemek bagaimana bisa mengatasi masalah," ungkap Ardianto.
Ardianto juga tak menampik kriteria pendamping Prabowo adalah dari kalangan anak muda.
"Sekarang ini kan Indonesia sedang suka dengan gaya kepemimpinan anak muda, ini pemimpin yang gaul, yang zaman now, mungkin bisa mendampingi Pak Prabowo," ungkap Ardianto.
Didukung Maju Didampingi Jokowi
Relawan yang tergabung dalam Sekretariat Bersama Prabowo-Jokowi mendeklarasikan dukungannya untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) untuk maju berpasangan di Pilpres 2024.
Mereka, meminta Jokowi agar mau menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo di pemilihan presiden mendatang.
"Kali ini kita meminta Bapak Jokowi untuk dapat menjadi wakil presiden untuk mendampingi Prabowo menjadi presidennya," ucap Ketua Sekber Prabowo-Jokowi G Gisel di Jakarta, Sabtu (15/1/2022), dikutip dari Tribun Jakarta.

Gisel menyebut bahwa kedua orang yang didukungnya itu memang layak menjadi pemimpin negara Indonesia.
Pasalnya, baik Jokowi dan Prabowo memiliki kinerja baik selama memimpin pemerintahan ini.
Namun, karena orang nomor satu di Indonesia itu sudah menjabat dua periode, mereka meminta Jokowi menjadi cawapres agar tidak bertentangan dengan konstitusi.
"Berhubung dalam kontitusi, dalam pasal 7 UUD 1945 presiden dan wakil presiden hanya bisa dua periode," katanya.
Dengan begitu, kata Gisel, Jokowi dapat melanjutan program-programnya yang selama ini sudah berjalan dengan baik.
Gisel juga menyebut bahwa tidak ada maksud untuk merendahkan martabat Jokowi.
"Dasar dari kita mendeklarasikan Prabowo dan Jokowi adalah kita tentu tahu bagaimana kinerja Bapak Prabowo apalagi oleh Bapak Jokowi," katanya.
Gisel menyebut bahwa Sekber Prabowo-Jokowi serius ingin mengusung Jokowi sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
Pihaknya disebut akan turun ke masyarakat untuk merealisasikan gagasan yang dibawanya.
"Kita akan banyak kegiatan. Kita turun ke masyarakat, kita promosikan secara terbuka ke lapangan. Kami akan persiapkan bapak Prabowo dan Jokowi untuk maju dalam pilpres," tutup dia. (TribunWow.com/Anung)