Terkini Nasional
Dapat Ucapan Terima Kasih dari WNI yang sempat Disekap di Kamboja, Ganjar: Ini Harga Diri Bangsa
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi keberhasilan proses pembebasan para WNI yang disekap di Kamboja.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengabarkan kondisi 60 Warga Negara Indonesia (WNI) yang disekap di Kamboja.
Dilansir TribunWow.com, kasus ini terungkap dari aduan keluarga korban di media sosial Ganjar Pranowo yang langsung direspons secara cepat.
Setelah melakukan berbagai upaya bersama beberapa pihak, akhirnya para WNI tersebut telah berhasil dibebaskan.
Karenanya, beberapa dari mereka membagikan video berisi ucapan terima kasih atas bantuan Ganjar Pranowo.
Baca juga: 54 WNI Disekap di Kamboja, Ganjar Dicurhati Terjadi Kekerasan: 1 Warga adalah Harga Diri Negara
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @ganjar_pranowo, Senin (1/8/2022), sang Gubernur mengaku bersyukur mendengar berita baik tersebut.
"Alhamdulillah saudara kita yang di Kamboja berhasil kita selamatkan. Ada beberapa orang dari Jawa Tengah dan beberapa dr daerah lain. Tapi penyelamatan ini bukan soal kedaerahan, ini adalah soal harga diri bangsa.
Terimakasih untuk pihak-pihak yang telah membantu. Kemlu, KBRI di Kamboja dll. Kejadian ini jadi warning buat kita, kalau mau bekerja di luar negeri harus memperhatikan aspek legalitasnya.
Jangan percaya pada siapapun yang memberi kerja tanpa legalitas meskipun ditawarkan berbagai kemudahan dan keuntungan," tulis Ganjar di kolom keterangan.

Baca juga: Video Call Sembunyi-sembunyi, Ganjar Ungkap Strategi Bebaskan 60 WNI yang Disekap di Kamboja
Adapun dalam video yang ditampilkan, Ganjar memperlihatkan sejumlah artikel mengenai kasus tersebut.
Setelah mendapat aduan dari warganya, gubernur 53 tahun itu pun aktif berkomunikasi dengan para korban.
"Kepolisian Kamboja sudah berkomunikasi, kebetulan beberapa di antaranya WA saya rutin, saya juga sudah video call," kata Ganjar.
"Mereka juga sudah diajak rapat dengan zoom, baik dari kepolisian Kamboja, Kemlu, KBRI termasuk Disnaker."
"Disnaker sendiri saya minta untuk mengawal, karena tidak hanya dari Jawa Tengah sebenarnya, makanya kita coba bantu untuk menyelesaikan."
Kepada para WNI tersebut, Ganjar sempat berpesan untuk merekam semua bentuk kekerasan.
Hal ini bisa digunakan sebagai bukti jika nantinya kasus ini diatasi melalui jalur hukum.
"Prinsipnya, saya sudah meminta kepada kawan-kawan yang ada di sana, kalau terjadi tindak kekerasan, kalau perlu direkam entah gimana caranya," beber Ganjar.
"Perlu direkam terus kemudian disampaikan kepada kita kondisi-kondisi yang sebenarnya."
"Kalau terjadi kekerasan, penyiksaan dan sebagainya, sampaikan."
Menurut Ganjar, para WNI tersebut sempat mengeluhkan perlakuan tak menyenangkan dari pemberi kerja.
Selain disekap, mereka mengaku dipaksa bekerja saat sakit hingga dipukuli.
"Sampai dengan saya komunikasi terakhir kepada mereka, kemarin ada yang sakit tapi diminta bekerja," tutur Ganjar.
"Lalu saya tanya, 'Apakah ada yang dipukuli?', katanya ada, masih katanya, maka saya tidak mau berspekulasi, maka saya minta ambil tindakan segera."
Pada akhir video, disematkan cuplikan ucapan terima kasih dari WNI yang kini telah bebas.
"Pak Ganjar, terima kasih, kami telah diproses untuk pemulangan, terima kasih banyak, Pak," kata WNI tersebut.
Baca juga: Rasakan Cemas dan Bangga saat RI 1 Kunjungi Ukraina-Rusia, Ganjar: Cuma Presiden Jokowi yang Berani
Ganjar Ungkap Strategi Bebaskan 60 WNI
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan aksinya saat ikut terlibat pembebasan 60 WNI di Kamboja.
Dilansir TribunWow.com, Ganjar yang mendapat aduan kasus penyekapan dan kekerasan tersebut dari keluarga korban, segera merespons dengan cepat.
Bahkan, ia ternyata sempat berkoordinasi diam-diam hingga akhirnya 60 WNI tersebut bisa dibebaskan.
Baca juga: 54 WNI Disekap di Kamboja, Ganjar Dicurhati Terjadi Kekerasan: 1 Warga adalah Harga Diri Negara
Melalui tayangan wawancara di kanal YouTube metrotvnews, Minggu (31/7/2022), Ganjar membeberkan proses pembebasan tersebut.
Dikatakan bahwa kasus serupa masih kerap terjadi dan ada banyak sekali aduan yang masuk ke pihaknya.
Mengenai kasus 60 WNI ini, Ganjar mengakui adanya pihak keluarga yang menghubungi lewat media sosial.
Laporan ini langsung ditanggapi dan diteruskan pada pihak dinas ketenagakerjaan dan transmigrasi Jateng.
Baru kemudian pihaknya memberitahukan pada Kementerian Luar Negeri yang langsung bertindak.
Namun, Ganjar tak lantas lepas tangan.
Ia bahkan sempat berhubungan langsung dengan para WNI secara diam-diam.
"Memang keluarganya ada yang menghubungi saya," kata Ganjar.
"Lalu kami sempat video call dengan mereka meskipun sembunyi-sembunyi dan mengatur jadwalnya agar dia tidak ketahuan, kira-kira begitu."

Baca juga: Pakar Sebut Teguran Sekjen PDIP Ditujukan ke Ganjar: Hanya Dia yang Ingin Jadi Capres atau Cawapres
Ia pun mengapresiasi sikap para korban yang bertindak cepat sehingga banyak membantu pemerintah mengungkap kasus ini.
"Kemudahan komunikasi lalu kooperasi yang dilakukan oleh mereka membikin kita cepat bergerak," terang Ganjar.
Ia juga mengapresiasi tindakan cepat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang langsung menghubunginya secara pribadi.
Ganjar dan Retno Marsudi kemudian melakukan koordinasi sembunyi-sembunyi dan mengatur strategi bersama KBRI serta pemerintah Kamboja.
Akhirnya, dengan bantuan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhoon dan tim khususnya, para WNI ini akhirnya berhasil dibebaskan.
"Dan saya senang kemarin dari Kemenlu langsung bertindak, Bu Menlu juga menghubungi saya, dan kami koordinasikan secara diam-diam," kata Ganjar.
"Alhamdullilah sampai hari ini bisa kita selesaikan meskipun belum tuntas. (TribunWow.com/Via)