Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Makin Genting, Zelensky Wajibkan Warga di Wilayah Pendudukan Rusia Segera Evakuasi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan jajarannya untuk memfasilitasi pengungsian penduduk di wilayah rawan perang.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube CBC News: The National
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat memberikan pidato di sebuah kampus di Kanada, 23 Juni 2022. Terbaru, Zelensky akan mengevakuasi penduduk di wilayah Donestk. 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memerintahkan evakuasi wajib orang-orang di wilayah Donetsk timur.

Dilansir TribunWow.com, wilayah tersebut adalah tempat pertempuran sengit pasukan Ukraina dengan Rusia berlangsung.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (30/7/2022), Gubernur Donetsk mengatakan enam warga sipil tewas dan 15 lainnya terluka dalam serangan pada hari Jumat.

Baca juga: Ukraina Mulai Serangan Dahsyat ke Kherson untuk Usir Rusia, Klaim Menang Bulan September

Dalam pidato televisi Sabtu malam, Zelensky juga mengatakan ratusan ribu orang masih berada di zona pertempuran di wilayah Donbas.

Sementara itu jumlah yang lebih besar, masih berada di Donetsk serta wilayah tetangga Luhansk.

Ia pun menekankan agar warga yang masih bertahan di lokasi itu segera meninggalkan rumahnya.

"Semakin banyak orang meninggalkan wilayah Donetsk sekarang, semakin sedikit orang yang akan dibunuh oleh tentara Rusia," tegas Zelensky.

Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur.
Seorang pria berjalan melalui halaman sebuah rumah yang rusak setelah penembakan di mana dua orang tewas di Lysychansk, Ukraina Timur. (AFP)

Baca juga: Tak Hanya Donbas, Rusia Perluas Serangan untuk Kuasai Wilayah Timur dan Selatan Ukraina

Ia menambahkan bahwa penduduk yang pergi akan diberikan kompensasi, sementara logistik dan operasi dukungan sedang ditangani oleh pihak berwenang.

"Kami akan membantumu. Kami bukan Rusia. Kami akan melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan jumlah maksimum nyawa manusia dan secara maksimal membatasi teror Rusia."

Zelensky mengatakan ratusan ribu orang masih tinggal di daerah Donbas di mana pertempuran berlangsung sengit.

Ia pun meminta masyarakan untuk saling mengingatkan demi keselamatan bersama.

"Banyak yang menolak pergi tapi tetap harus dilakukan," kata Presiden Ukraina.

"Jika anda memiliki kesempatan, silakan berbicara dengan mereka yang masih berada di zona pertempuran di Donbas. Tolong yakinkan mereka bahwa perlu untuk pergi."

Secara terpisah, media domestik Ukraina mengutip Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk yang mengatakan evakuasi perlu dilakukan sebelum musim dingin dimulai karena pasokan gas alam di kawasan itu telah hancur.

Baca juga: Daftar Dampak Utama Konflik Rusia Vs Ukraina, Kenaikan Harga hingga Kerugian yang Diderita

Ukraina Minta Warga Melarikan Diri

Sebelumnya, pemerintah Ukraina mengintruksikan penduduknya yang berada di wilayah konflik untuk mengungsi untuk menghindari pertempuran yang akan terjadi.

Dilansir TribunWow.com, penduduk distrik Kherson dan Zaporizhzhia yang diduduki Rusia untuk menyelamatkan diri sesegera mungkin dengan semua cara yang tersedia.

Seperti dilaporkan Ukrinform, Minggu (10/7/2022), hal ini diumumkan oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina sekaligus Menteri Reintegrasi Wilayah Pendudukan Sementara Iryna Vereshchuk.

Baca juga: Penampakan Apartemen di Ukraina yang Kena Serangan Roket Rusia, 15 Tewas dan 30 Tertimpa Puing-puing

Menurut keterangannya, para penduduk perlu menyingkir dari wilayah perang agar tak terkena dampak dari pertempuran yang disinyalir akan segera pecah.

Sehingga, militer Ukraina bisa leluasa bertempur untuk dapat membebaskan wilayah-wilayah ini tanpa membahayakan penduduk sipil.

"Ini perlu dilakukan agar Angkatan Bersenjata Ukraina tidak membahayakan penduduk sipil selama operasi ofensif," kata Vereshchuk dalam telethon nasional.

Dia meminta warga untuk pergi ke segala arah, bahkan melalui Krimea yang diduduki Rusia.

Selain itu, Vereshchuk melaporkan bahwa 30 persen penduduk wilayah yang diduduki sementara oleh Rusia gagal melewati sistem penyaringan yang dibuat Rusia.

"Rusia membawa orang-orang yang mereka anggap berbahaya, kebanyakan pria, ke ruang bawah tanah," tambah Vereshchuk.

Video warga Kherson terus demo tak peduli pasukan Rusia terus mengeluarkan tembakkan peringatan, Minggu (13/3/2022).
Video warga Kherson terus demo tak peduli pasukan Rusia terus mengeluarkan tembakkan peringatan, Minggu (13/3/2022). (BBC.com)

Baca juga: Rusia Tuding Kelompok Sabotase Ukraina Sedang Siapkan Rekayasa di Kherson, Ulangi Insiden Bucha?

Seperti diberitakan, Dewan Regional Kherson mendesak penduduk di wilayah itu untuk meninggalkan wilayah yang direbut musuh dan lokasi yang tidak difasilitasi persediaan tempat tinggal, makanan, dan air.

Sementara itu, saksi mata telah melaporkan adanya serangan terhadap unit militer Rusia di Kherson.

Rudal Ukraina diduga menargetkan unit militer di Jalan Pestelia.

Dalam foto-foto yang dipublikasikan oleh saksi mata, asap berasal dari daerah itu.

Serhii Khlan, wakil dewan regional dan penasihat kepala administrasi militer regional Kherson, mengatakan ini dalam sebuah posting Facebook.

"Di Kherson, serangan akurat terhadap unit militer penjajah di Jalan Pestelia. Itu telah terbakar sejak dipukul pada jam 5 pagi dan kemudian lagi ketika dipukul pada jam 10. Saksi mata melaporkan orang-orang Rusia menangis di bawah puing-puing," tulis Khlan.

Situs berita Most yang berbasis di Kherson juga melaporkan serangan terhadap unit militer, mengutip saksi mata.

"Beberapa ledakan mengguncang kota Kherson yang diduduki sementara hari ini. Itu menurut penduduk setempat," bunyi laporan tersebut.

Ledakan terdengar di Kherson pada awal 9 Juli, dan laporan kebakaran di gudang amunisi musuh telah dikonfirmasi.(TribunWow.com)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Tags:
Volodymyr ZelenskyRusiaUkrainaDonetsk
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved