Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dipantau Langsung Tangan Kanan Putin, Rusia Maksimalkan Serangan dalam Fase Baru Perang Ukraina

Rusia dikabarkan mulai melaksanakan strategi baru dan meningkatkan penyerangan di Ukraina.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube Global News
Kondisi Kota Vinnytsia, Ukraina yang menjadi target serangan misil Rusia, Kamis (14/7/2022). Terbaru, intelijen Ukraina sebut Rusia maksimalkan serangan dalam upaya memulai strategi perang yang baru, Sabtu (17/7/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Intelijen Ukraina mengatakan bahwa Rusia saat ini sedang mempersiapkan fase berikutnya dalam aksi agresi militer di Ukraina.

Dilansir TribunWow.com, pihak intelijen menyebutkan adanya eskalasi penyerangan yang makin masif di garis depan.

Selain itu, tangan kanan Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, turut andil memantau langsung rencana tersebut.

Baca juga: Selama 3 Hari, Politisi Ukraina Ngaku Disiksa Tentara Rusia Pakai Metode Penyiksaan ala CIA

Seperti dilaporkan Ukrinform, Sabtu (16/7/2022), Vadym Skibitskyi, perwakilan dari Direktorat Intelijen Utama Kementerian Pertahanan Ukraina, mengatakan hal ini melalui saluran TV Ukraina.

Ia meyakini bahwa Rusia sudah mulai menerapkan strategi lanjutan dalam upaya menguasai wilayah Donbas.

"Tidak diragukan lagi, persiapan sedang dilakukan untuk fase berikutnya dari tindakan ofensif," kata Skibitskyi.

Ia menerangkan bahwa menurut informasi awal, Shoigu mengunjungi langsung sekelompok pasukan Rusia.

Menurut penilaian intelijen militer Ukraina, ia disinyalir tengah melakukan pemantauan langsung.

Di mana para komandan melaporkan kepadanya tentang tindakan yang direncanakan lebih lanjut dan pelaksanaan 'operasi', serta hasil dari tindakan yang telah dilakukan.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Kremlin, Moskow, 29 Desember 2016. Terbaru, Shoigu sempat diberitakan lama menghilang di tengah konflik Rusia-Ukraina.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) saat berbicara dengan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu di Kremlin, Moskow, 29 Desember 2016. Terbaru, Shoigu sempat diberitakan lama menghilang di tengah konflik Rusia-Ukraina. (AFP PHOTO/Sputnik/Michael Klimentyev)

Baca juga: Sosok 2 Master Perang Putin, Ahli Militer dan Konspirasi yang Pimpin Invasi Rusia ke Ukraina

Namun, pihak intelijen masih perlu menggali lebih dalam untuk dapat mengetahui rencana apa yang sedang dipersiapkan pasukan Putin.

“Menurut beberapa sumber, dia bahkan memberikan penghargaan kepada para jenderal dan perwira, yang paling menonjol dalam 'operasi' ini," ujar Skibitskyi.

"Tapi kita perlu cek informasinya, karena penting untuk mengetahui secara pasti di mana dia, siapa yang melapor kepadanya, dan karenanya, sebagai intelijen militer (kita perlu tahu) isu apa yang diangkat, rencana dan niat apa yang dibahas selama pertemuan ini."

Ketika ditanya tentang dugaan penghentian operasi Federasi Rusia di Donbas, Skibitskyi mengatakan bahwa intelijen mencatat aktivitas tertentu dari musuh.

Alih-alih mengurangi penyerangan, Rusia justru secara jor-joran mengerahkan semua kekuatan militernya di garis depan.

"Pada saat yang sama, tidak hanya serangan rudal yang dilakukan dari udara dan dari laut. Kami melihat penembakan di sepanjang garis kontak, di sepanjang garis depan. Penerbangan taktis dan helikopter serang digunakan secara aktif. Ada aktivasi tertentu dari musuh di sepanjang garis depan," sebut Skibitskyi.

Ahli Militer dan Konspirasi yang Pimpin Invasi Rusia ke Ukraina

Sejak invasi Ukraina dimulai, dua orang kepercayaan Presiden Rusia Vladimir Putin menjadi tokoh sentral dalam pelaksanaan agresi tersebut.

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Valery Gerasimov, menjadi sosok yang memegang peranan penting.

Keduanya menjadi perwajahan perang yang digunakan sebagai alat pemenuhan ambisi Vladimir Putin untuk menguasai Ukraina.

Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov, (kiri) dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mendengarkan pidato Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan mereka di Moskow, Minggu (27/2/2022).
Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Valery Gerasimov, (kiri) dan Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, mendengarkan pidato Presiden Rusia Vladimir Putin saat pertemuan mereka di Moskow, Minggu (27/2/2022). (Alexei Nikolsky/ AP)

Baca juga: Presiden Ukraina Zelensky Vs Presiden Rusia Putin, Mantan Komedian dan Eks KGB, Siapa Lebih Unggul?

Dikutip TribunWow.com dari kanal berita France24, Minggu (6/3/2022), keduanya memiliki kedekatan khusus dengan Putin.

Di mata Putin, mereka adalah arsitek suksesnya kampanye pencaplokan Krimea pada 2014, strategi militer Rusia di Suriah serta dukungan bagi pemberontak pro-Rusia di wilayah Donbas.

Duo ini juga dianggap sebagai salah satu pengikut Putin yang paling setia.

Tidak mengherankan jika Kremlin memutuskan untuk menempatkan Shoigu dan Gerasimov dalam sorotan.

Keduanya menduduki jabatan masing-masing pada tahun 2012, yang uniknya, ditunjuk hanya berselang beberapa hari.

Dikatakan bahwa Shoigu akan tetap menjabat selama Gerasimov tetap menjadi kepala staf dan sebaliknya

Namun, dua orang yang berada di garis depan pelaksanaan wasiat presiden Rusia di Ukraina ini, rupanya memiliki latar belakang dan profil yang sangat berbeda.

Sementara Shoigu ahli dalam hal politik dan konspirasi, Gerasimov lebih mahir dalam bidang kemiliteran.

Sergei Shoigu

Shoigu adalah anggota dari lingkaran kekuasaan pertama yang memiliki banyak pengaruh di bawah Boris Yeltsin pada akhir 1990-an .

Aparatchik berusia 66 tahun itu memulai karier politiknya di akhir era Soviet, dengan menjadi menteri pertahanan pada tahun 2012.

Shoigu disebut kurang memiliki pengalaman militer maupun pengetahuan dinas rahasia.

Namun, Shoigu disebut memiliki kemampuan adaptasi yang baik, sehingga bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan pejabat tinggi Rusia yang dengan mudah berganti.

Dia terutama mengepalai partai Rusia Bersatu, dan memiliki peran memperkuat cengkeraman Putin pada permainan politik Rusia.

Menurut The Guardian, Shoigu digambarkan bertanggung jawab atas modernisasi besar-besaran tentara Rusia.

Selain itu, sebagai menteri pertahanan, Shoigu juga mengawasi dinas intelijen militer Rusia atau GRU yang ditakuti.

Ia diduga kuat menjadi dalang dalam meningkatnya operasi pembunuhan di Eropa pada 2010-an.

Termasuk percobaan pembunuhan dengan racun pada mantan agen ganda Sergei Skripal di Salisbury pada 2018.

Valery Gerasimov

Valery Gerasimov telah dianggap sebagai legenda dalam bidang kemiliteran Rusia.

Ia lahir pada tahun 1955 di Kazan, salah satu kota terpadat di Rusia.

Gerasimov tergabung dalam divisi lapis baja Tentara Merah yang bertugas saat Uni Soviet masih menjadi kesatuan.

Kemudian, ia menjadi satu dari antara komandan tentara Kaukasus Utara selama perang Chechnya kedua (1999-2009).

Gerasimov, yang digambarkan oleh Shoigu sebagai pria militer dari ujung kepala sampai ujung kaki, memimpin operasi di Ukraina pada 2014, di Suriah, dan sekarang, sekali lagi, di Ukraina.

Dia dikatakan sebagai penemu perang hibrida Rusia, yang menggabungkan penggunaan senjata konvensional dengan metode non-militer, seperti disinformasi atau serangan siber.(TribunWow.com/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaVladimir PutinUkrainaVolodymyr ZelenskySergei Shoigu
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved