Konflik Rusia Vs Ukraina
Anggota DPR Rusia Puji Langkah Putin Cegah Bencana Kemanusiaan Lewat Cara Operasi Militer di Ukraina
Pujian disampaikan oleh seorang Anggota DPR Rusia terhadap langkah Presiden Vladimir Putin yang dinilai telah mencegah terjadinya bencana kemanusiaan
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin dipuji-puji atas kebijakannya melakukan operasi militer spesial di Ukraina.
Pujian ini datang dari seorang anggota DPR Rusia/Russian State Duma, Vyacheslav Volodin pada Minggu (10/7/2022).
Dikutip TribunWow.com dari Tass.com, Volodin mengatakan Putin berhasil mencegah terjadinya bencana kemanusiaan dengan cara melakukan operasi militer spesial di Ukraina.
Baca juga: Penampakan Apartemen di Ukraina yang Kena Serangan Roket Rusia, 15 Tewas dan 30 Tertimpa Puing-puing
Menurut Volodin, Putin telah melakukan usaha terbaik untuk memastikan keamanan Rusia, termasuk melindungi rakyat Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk.
"Sesuatu yang buruk mungkin dapat terjadi tetapi kebijakannya (Putin) untuk memulai operasi militer spesial. Dia (Putin) memperingatkan tentang apa yang akan terjadi," ujar Volodin.
Volodin mengungkit bagaimana Putin saat ini telah menarik pasukan militer Rusia ke perbatasan di Donbass menghindari terjadinya bencana kemanusiaan yang akan memakan banyak korban jiwa.
Sebelumnya diberitakan, Putin menyatakan dirinya terbuka akan opsi negosiasi damai dengan Ukraina.
Pernyataan ini disampaikan oleh Putin pada Kamis (7/7/2022).
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, namun Putin juga memperingatkan bahwa semakin lama perang berlarut-larut, maka kesepakatan damai akan sulit terwujud.
Baca juga: Sebut Negara Gagal, Eks Penasihat AS Nilai Ukraina akan Hilang dari Peta karena Invasi Rusia
"Kami tidak menolak untuk menegosiasikan perdamaian, tetapi untuk mereka yang menolak harus tahu bahwa semakin lama mereka menolak, semakin sulit untuk bernegosiasi," kata Putin.
"Kami dengar hari ini mereka ingin mengalahkan kami di medan perang. Apa yang dapat saya katakan? Biarkan mereka mencoba. Kita belum benar-benar memulai apapun."
Putin turut menyoroti statement negara-negara barat yang akan memerangi Rusia hingga rakyat terakhir Ukraina.
Menurut Putin, hal tersebut adalah tragedi bagi masyarakat Ukraina.
Negara Ukraina sendiri berpotensi musnah dan dihapus dari peta dunia jika terus bersikeras melawan Rusia.
Pernyataan ini disampaikan oleh Kolonel Douglas Macgregor selaku penasihat militer zaman Donald Trump menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, Kolonel Macgregor menjelaskan semakin lama perang berlangsung, semakin banyak korban jiwa berjatuhan dan semakin banyak kerugian yang diderita oleh Ukraina.
Baca juga: VIDEO Volodymyr Zelensky Bantah soal Isu Dirinya Berselisih dengan Militer Ukraina
"(Ukraina) dapat dihapus sepenuhnya dari peta," ujar Kolonel Macgregor, Rabu (6/7/2022).
Kolonel Macgregor menekankan saat ini perlu segera dilakukan gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
"Kita tidak bisa membiarkan perang ini hingga tidak ada masyarakat Ukraina yang tersisa," jelasnya.
Menurut Kolonel Macgregor saat ini dari Jerman, Prancis hingga Inggris sudah muncul dukungan agar Rusia dan Ukraina segera melakukan gencatan senjata.
Kolonel Macgregor turut berpendapat bahwa ada kesempatan besar terjadi perdamaian antara Moskow dan Kiev/Kyiv sebab Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyatakan tidak tertarik untuk menguasai seluruh wilayah Ukraina.
Menurut Kolonel Macgregor saat ini mustahil bagi Rusia untuk menarik pasukan militer mereka dari Donbass.
Kolonel Macgregor menyebut Rusia khawatir apabila pasukan di Donbass ditarik maka ada risiko AS mengirimkan pasukan mereka ke sana.

NATO Prediksikan Akhir Konflik Rusia-Ukraina
Konflik antara Rusia dan Ukraina sampai saat ini masih terus terjadi meskipun beberapa kali telah diadakan perundingan damai.
Semenjak gagalnya perundingan damai di Turki, belum ada lagi agenda besar perundingan damai yang dilakukan oleh Rusia dan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari rt.com, namun NATO justru meyakini konflik antara Rusia dan Ukraina akan berakhir lewat negosiasi.
Baca juga: Pakar Eks CIA Ungkap 3 Orang Terdekat Putin yang Dicurigai akan Kudeta Presiden Rusia
Pernyataan ini disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, Sabtu (25/6/2022).
"Kemungkinan besar, perang ini akan berakhir di meja negosiasi," kata Stoltenberg.
Stoltenberg menjelaskan, saat ini tanggung jawab NATO adalah untuk memastikan Ukraina memiliki posisi yang kuat saat melakukan perundingan dengan Rusia agar kedaulatan negara di Eropa tetap terjaga.
Menurut Stoltenberg, cara paling ampuh untuk membantu Ukraina adalah dengan mengirimkan bantuan militer, ekonomi, hingga sanksi terhadap musuh Ukraina yakni Rusia.
Saat ditanya kapan negosiasi damai akan terwujud, Stoltenberg menolak untuk berkomentar.
"Perdamaian selalu dapat dicapai jika Anda menyerah," kata dia.
"Namun Ukraina berperang demi kemerdekaannya, demi haknya untuk berdiri, demi hak untuk menjadi negara demokrasi tanpa menyerah kepada kekuatan Rusia."
"Dan Ukraina siap untuk membayar harga yang sangat tinggi untuk mengorbankan diri mereka demi nilai-nilai tersebut."
"Bukan hak kita untuk menjelaskan kepada mereka sejauh mana pengorbanan harus dilakukan," papar Stoltenberg.
(TribunWow.com/Anung)