Kabar Tokoh
Tertawa Terbahak-bahak, Ganjar Ungkap Alasan Senang Dikritik: Bukan Superman, Kita Orang Biasa
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bercerita soal pandangannya terhadap kritik.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Nama Gubenur Jawa Tengah Ganjar Pranowo belakangan ini ramai dibicarakan terkait wacana pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Sebagai seorang kepala daerah, Ganjar Pranowo tak luput dari kritik dari berbagai lapisan masyarakat.
Dikutip TribunWow.com, Ganjar Pranowo sendiri justru senang mendapat kritikan.
Baca juga: Doakan Jokowi yang Kunjungi Ukraina dan Rusia Bawa Misi Perdamaian, Ganjar: Presiden Kita Luar Biasa
Hal ini diungkapkan oleh Ganjar lewat unggahan akun Instagram-nya @ganjar_pranowo, Jumat (1/7/2022).
"Kritik itu bukanlah sesuatu yang haram untuk Pak Ganjar," ujar seorang pria yang mewawancarai Ganjar.
Ganjar kemudian menjelaskan alasannya mengapa ia tidak marah mendapat kritikan.
"Vitamin buat saya," kata Ganjar.
"Minimal saya harus ngecek ulang, itu menjadi koreksi buat saya."
Ganjar lalu menyampaikan bahwa dirinya memang hanya manusia biasa.
"Enggak apa-apa, emang kita superman," terang Ganjar.
"Enggak kan, bukan superman, kita orang biasa yang bisa salah."
"Bukan superman tapi Tugiman," canda Ganjar sambil tertawa.
Di sisi lain, wacana duet Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus ramai dibicarakan seusai sempat disinggung oleh Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh.
Majunya Anies didampingi Ganjar dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 disebut-sebut dapat mempersatukan bangsa Indonesia.
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, hal ini turut disetujui oleh pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.
Baca juga: Usul Perbanyak Pilihan, Demokrat Nilai Duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 Punya Dampak Negatif

Ujang mengiyakan anggapan Surya Paloh soal duet Anies-Ganjar sebagai pemersatu bangsa.
Ujang mengungkit bagaimana Anies kerap mendapat tudingan sebagai tokoh yang kontra terhadap kekuasaan.
Di sisi lain Ganjar justru sebaliknya dianggap sebagai sosok yang mendapat dukungan dari Istana.
"Nah penyatuan dua kelompok itu menjadi sangat akan sangat cair gitu, akan menjadi sangat kuat dalam konteks persatuan bangsa," ujar Ujang saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (29/6/2022).
Namun Ujang menyoroti bagaimana duet kedua tokoh tersebut sulit terealisasi apalagi jika Ganjar tidak mendapat restu dari PDIP, mengingat Anies tidak tergabung dalam partai politik manapun.
"Nah apakah partai lain itu mau mendukung pasangan Anis dengan Ganjar. Saya tidak yakin, kenapa? Karena dua-duanya bukan ketua umum partai," ungkap Ujang.
"Oleh karena itu ya agak berat memang tantangannya dalam konteks membangun koalisi ketika ingin menjodohkan antara Anies dengan Ganjar," ucap Ujang.
Beberapa hasil survei menunjukkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai satu dari beberapa tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.
Bahkan dalam survei Riset Poltracking Indonesia, Ganjar menempati posisi pertama sebagai capres 2024 dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Baca juga: Namanya Santer Diduetkan dengan Ganjar untuk Pilpres 2024, Panglima TNI Jenderal Andika Ucap Ini

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, survei ini diketahui dirilis pada Rabu (22/6/2022).
Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi menjelaskan bukan hal aneh jika Ganjar menempati posisi pertama di Jatim.
Ia membandingkan dengan elektabilitas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga berada di posisi pertama pada momen Pemilu 2019 lalu.
"Tentu angka ini tidak mengagetkan jika kita mengaitkan Ganjar dengan suara Jokowi di Jawa Timur, kita cek kembali Jokowi itu di 2019 sekitar angka 65 persen, Prabowo sekitar angka 34 persen. Jadi selisihnya hampir dua kali lipat," jelas Budi.
Sementara itu Ganjar cenderung santai menanggapi soal dirinya yang memiliki elektabilitas tinggi.
"Orang baru survei, enggak usah ge-er (gede rasa) kalau ada survei," ucap Ganjar di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).
Pada 10 nama tokoh calon presiden, Ganjar ada di urutan pertama meraih angka 32,3 persen disusul Prabowo 15,9 persen lalu Anies 12,8 persen.
Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri telah memperingatkan pada seluruh anggota partai yang dinilai mempertanyakan kewenangannya.
Hal ini disinggung Megawati setelah sebelumnya partai Nasdem mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi bakal capres yang akan diusung.
Baca juga: Bakal Pilih Ganjar? Johnny G Plate Buka Suara soal Sosok Capres Jagoan NasDem di 2024
Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Tribunnews, Selasa (21/6/2022) pernyataan tersebut diungkapkan Megawati saat berpidato di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP.
Megawati saat itu menyoroti kepatuhan dan kedisiplinan para kader terhadap perintah partai.
Ia kemudian mengatakan ada sejumlah pihak yang mempertanyakan mengapa partainya belum menentukan calon presiden untuk Pemilu 2024.
"Banyak yang selalu mau memutar balikkan, mau menggoreng-goreng, 'Mengapa PDI diam saja? Tidak pernah mau mencalonkan seseorang," ujar Megawati.
Dengan tegas, Megawati terang-terangan meminta mereka yang tidak mematuhi instruksinya untuk keluar dari partai tersebut.
"Kalian, siapa yang membuat manuver, keluar," seru Megawati dengan lantang.
"Tidak ada di dalam PDI Perjuangan yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver."

Baca juga: Momen Kejutan Ultah Jokowi saat Rakernas II PDIP, Beri Tumpeng ke Megawati dan Diiringi Nyanyian KD
Sembari mengacungkan jari telunjuk, Megawati mengingatkan bahwa hanya dialah yang memiliki kuasa untuk menunjuk capres dari PDIP.
"Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif. Hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan."
Kembali, Megawati mendesak agar mereka yang tak mematuhi keputusan partai untuk mengundurkan diri.
Kalau tidak, ia akan turun langsung dan memecat kader tersebut.
"Ingat loh, lebih baik keluar deh, daripada saya pecati hlo kamu," ancam Megawati.
"Biar saja ini terbuka, semua orang biar tahu, inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat," pungkasnya.
(TribunWow.com/Anung/Via)