Breaking News:

Pilpres 2024

Kader PSI Mundur demi Dukung Anies di 2024, Grace Natalie: Tidak akan Menoleransi Politik Identitas

Seorang kader PSI memutuskan untuk mundur dari partai setelah berencana untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Kolase TRIBUNNEWS/HERUDIN dan YouTube Anies Baswedan
Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sunny Tanuwidjaja (kiri) memilih untuk mundur dari PSI seusai memutuskan akan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang. 

TRIBUNWOW.COM - Sekretaris Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Sunny Tanuwidjaja memilih untuk mundur dari PSI seusai memutuskan akan mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

Kabar ini dikonfirmasi oleh Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Grace menyampaikan PSI tegas tidak akan mengusung Anies di Pilpres 2024 mendatang.

Baca juga: Usul Perbanyak Pilihan, Demokrat Nilai Duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 Punya Dampak Negatif

"Bro Sunny gentleman mengakui akan men-support Anies dan untuk itu beliau mengundurkan diri," ujar Grace saat dimintai konfirmasi Kompas.com, Selasa (28/6/2022).

"Beliau tahu persis sikap PSI terhadap Anies sangat clear, tidak akan menoleransi politik identitas yang dimainkan Anies untuk meraih kekuasaan."

Grace menjelaskan, sampai saat ini PSI masih belum memutuskan siapa sosok yang akan didukung oleh PSI dalam Pilpres 2024.

Namun ia menjelaskan hal yang menjadi pertimbangan di antaranya adalah rekam jejak baik, dan tidak terlibat intoleransi serta korupsi.

Sementara ini ada sembilan nama yang dipertimbangkan oleh PSI, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
2. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa
3. Menko Polhukam Mahfud MD
4. Mendagri Tito Karnavian
5. Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
6. Menteri BUMN Erick Thohir

Dari kiri ke kanan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketiganya telah memberikan tanggapan soal isu 2024.
Dari kiri ke kanan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Ketiganya telah memberikan tanggapan soal isu 2024. (Kolase YouTube Najwa Shihab, youtube Ganjar Pranowo, dan Instagram/@aniesbaswedan)

Duet Anies-Ganjar di Pilpres 2024 Punya Dampak Negatif

Wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disandingkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 sudah santer dibicarakan dan mendapat dukungan oleh banyak pihak.

Namun juga ada pihak yang kontra atau tidak sependapat dengan duet Anies-Ganjar dalam Pilpres 2024.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews, Partai Demokrat menilai duet Anies-Ganjar ini justru memiliki dampak negatif.

Baca juga: Beda Respons Anies dan Puan saat Jawab Kemungkinan Maju Bareng Ganjar di Pilpres 2024

Pernyataan ini disampaikan oleh Deputi Bappilu DPP Partai Demokrat Kamhar Lakumani.

Kamhar menyebut duet Anies-Ganjar tidak akan menyelesaikan masalah politik identitas.

"Mengambil jalan pintas dengan mewujudkan duet Anies-Ganjar sebagai representasi dua kutub politik yang diperhadap-hadapkan selama ini sebagai pengejawantahan politik identitas, sama saja dengan melanggengkan politik identas itu sendiri," kata Kamhar saat dihubungi Tribun, Senin (27/6/2022).

"Jadi tidak menyelesaikan persoalan," ungkapnya.

Kamhar mengusulkan solusi untuk menyelesaikan politik identitas adalah memperbanyak pasangan capres dan cawapres di 2024 nanti.

"Jika ingin menyelesaikan eksploitasi politik identitas secara berlebihan ini dan sekaligus meningkatkan derajat dan kualitas demokrasi, maka ini yang mesti ditinjau ulang agar rakyat mendapatkan sebanyak mungkin pilihan putra dan putri terbaik bangsa yang berkontestasi pada puncak kepemimpinan nasional," kata Kamhar.

PDIP Rugi jika Usung Ganjar

Beberapa survei sejauh ini menunjukkan kader PDIP yang elektabilitasnya paling tinggi sebagai capres 2024 adalah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, sementara itu pengamat politik meyakini PDIP akan rugi besar jika mengusung Ganjar sebagai capres.

Pernyataan ini disampaikan oleh Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin.

Ujang menyampaikan, skenario yang paling mungkin terjadi adalah Puan Maharani sebagai capres dan Ganjar sebagai cawapres.

"Kalau misalkan Ganjar Capresnya lalu Puan Cawapresnya ya rugi. Rugi bagi pemilik partai, rugi bagi keluarga besar Soekarno atau trah Soekarno," ujar Ujang.

Beberapa hasil survei menunjukkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai satu dari beberapa tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi.

Bahkan dalam survei Riset Poltracking Indonesia, Ganjar menempati posisi pertama sebagai capres 2024 dengan elektabilitas tertinggi di Jawa Timur mengalahkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Namanya Santer Diduetkan dengan Ganjar untuk Pilpres 2024, Panglima TNI Jenderal Andika Ucap Ini

Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, survei ini diketahui dirilis pada Rabu (22/6/2022).

Direktur Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi menjelaskan bukan hal aneh jika Ganjar menempati posisi pertama di Jatim.

Ia membandingkan dengan elektabilitas Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang juga berada di posisi pertama pada momen Pemilu 2019 lalu.

"Tentu angka ini tidak mengagetkan jika kita mengaitkan Ganjar dengan suara Jokowi di Jawa Timur, kita cek kembali Jokowi itu di 2019 sekitar angka 65 persen, Prabowo sekitar angka 34 persen. Jadi selisihnya hampir dua kali lipat," jelas Budi.

Sementara itu Ganjar cenderung santai menanggapi soal dirinya yang memiliki elektabilitas tinggi.

"Orang baru survei, enggak usah ge-er (gede rasa) kalau ada survei," ucap Ganjar di sela-sela Rakernas II PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Pada 10 nama tokoh calon presiden, Ganjar ada di urutan pertama meraih angka 32,3 persen disusul Prabowo 15,9 persen lalu Anies 12,8 persen.

Sebelumnya, Megawati Soekarnoputri telah memperingatkan pada seluruh anggota partai yang dinilai mempertanyakan kewenangannya.

Hal ini disinggung Megawati setelah sebelumnya partai Nasdem mengusulkan nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi bakal capres yang akan diusung.

Baca juga: Bakal Pilih Ganjar? Johnny G Plate Buka Suara soal Sosok Capres Jagoan NasDem di 2024

Dilansir TribunWow.com dari kanal YouTube Tribunnews, Selasa (21/6/2022) pernyataan tersebut diungkapkan Megawati saat berpidato di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDIP.

Megawati saat itu menyoroti kepatuhan dan kedisiplinan para kader terhadap perintah partai.

Ia kemudian mengatakan ada sejumlah pihak yang mempertanyakan mengapa partainya belum menentukan calon presiden untuk Pemilu 2024.

"Banyak yang selalu mau memutar balikkan, mau menggoreng-goreng, 'Mengapa PDI diam saja? Tidak pernah mau mencalonkan seseorang," ujar Megawati.

Dengan tegas, Megawati terang-terangan meminta mereka yang tidak mematuhi instruksinya untuk keluar dari partai tersebut.

"Kalian, siapa yang membuat manuver, keluar," seru Megawati dengan lantang.

"Tidak ada di dalam PDI Perjuangan yang namanya main dua kaki, main tiga kaki melakukan manuver."

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berbincang dengan seorang anak kecil di acara Car Free Day , Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/6/2022).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat berbincang dengan seorang anak kecil di acara Car Free Day , Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (19/6/2022). (TribunSolo.com / Tara Wahyu)

Baca juga: Momen Kejutan Ultah Jokowi saat Rakernas II PDIP, Beri Tumpeng ke Megawati dan Diiringi Nyanyian KD

Sembari mengacungkan jari telunjuk, Megawati mengingatkan bahwa hanya dialah yang memiliki kuasa untuk menunjuk capres dari PDIP.

"Karena saya diberi oleh kalian sebuah hak yang namanya hak prerogatif. Hanya ketua umum yang menentukan siapa yang akan menjadi calon presiden dari PDI Perjuangan."

Kembali, Megawati mendesak agar mereka yang tak mematuhi keputusan partai untuk mengundurkan diri.

Kalau tidak, ia akan turun langsung dan memecat kader tersebut.

"Ingat loh, lebih baik keluar deh, daripada saya pecati hlo kamu," ancam Megawati.

"Biar saja ini terbuka, semua orang biar tahu, inilah organisasi dari sebuah partai yang namanya Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, yang mengikuti aturan partainya dan solid bersama dengan rakyat," pungkasnya.

Baca juga: Ganjar Diusulkan Nasdem, Megawati soal Bakal Capres PDIP: Kalian yang Membuat Manuver, Keluar!

(TribunWow.com/Anung/Via)

Baca Artikel Terkait Lainnya

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Pilpres 2024Anies BaswedanGrace NatalieJakartaPartai Solidaritas Indonesia (PSI)PSISunny Tanuwidjaja
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved