Terkini Nasional
Sejumlah Pernyataan Megawati di Rakernas PDIP, Singgung soal Koalisi hingga Isu Retak dengan Jokowi
Berikut ini deretan pernyataan Ketum PDIP Megawati Soekartoputri saat Rakernas PDIP di Sekolah Partai, Lenteng, Agung, Jakarta Selatan.
Editor: Rekarinta Vintoko
Bingung Dituduh Komunis: Namanya PDIP, Komunisnya Dimana?
Megawati juga mengaku heran dengan sejumlah pihak yang menganggap partainya sebagai kelompok komunis.
Ia pun mengungkapkan bahwa nama partai yang dipimpinnya ada istilah demokrasi lalu ia pun berpikir unsur komunisnya dimana.
“Aduh saya tuh sampe mikir, namanya aja Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Jadi komunisnya itu di mana?" kata Megawati sembari bertanya.
Selanjutnya, ia menegaskan, PDIP merupakan partai politik yang memperoleh restu dari Pemerintah Indoenesia sehingga menurutnya tak mungkin menganut ideologi komunis.
“Organisasi parpol dibentuk oleh Pemerintah RI itu adalah untuk bisa mengorganisir massa rakyat. Kala berbicara seperti itu, saya tuh sangat heran selalu dikonotasikan dengan komunis,” katanya.
“Saya sampai bingung sendiri,” tambah Megawati.
Lebih lanjut, Megawati juga mengaku tak habis pikir lantaran Soekarno dituding sebagai penganut komunis.
Presiden RI ke-5 itu lantas menegaskan, Soekarno adalah bapak proklamator yang memimpikan Indonesia sebagai negara demokrasi terpimpin.
“Ketika Bung Karno mengatakan demokrasi terpimpin, itu selalu terus dibilang komunis. Saya heran banget, orang yang ngomongi (menyebut) komunis, komunis, komunis, komunis, komunis, komunis, komunis sampai capek dewe (lelah sendiri) itu sebenarnya moco po ra to (membaca apa tidak)?” tuturnya.
Baca juga: Momen Kejutan Ultah Jokowi saat Rakernas II PDIP, Beri Tumpeng ke Megawati dan Diiringi Nyanyian KD
Heran Disebut Partai Sombong
Megawati juga bertanya terkait adanya tudingan bahwa PDIP merupakan partai sombong.
Terkait tudingan tersebut, Megawati menegaskan dirinya tidak pernah menjelekkan partai politik maupun ketua umum lainnya.
Ia pun menginginkan agar Indonesia dibangun dengan rasa persatuan.
“Saya tidak pernah loh, tidak pernah menjelekkan partai manapun, tidak pernah, ketua partai apapun. Saya berjalan sendiri membentuk partai saya yang saya hormati dan sayangi yang bernama Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.”