Konflik Rusia Vs Ukraina
Uni Eropa Sebut Rusia Lakukan Kejahatan Perang Sengaja Biarkan Masyarakat di Dunia Kelaparan
Rusia disebut telah melakukan kejahatan perang di Ukraina karena memblokade gandum milik Ukraina yang seharusnya dikirim ke berbagai negara di dunia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Total terdapat 50 ribu ton gandum yang rusak.
"Aksi kejahatan tak manusiawi ini menunjukkan ke seluruh dunia wajah asli dari rezim Kiev," ujar Kemenhan Rusia.
Kemenhan Rusia menyebut nasionalis Ukraina menggunakan metode terorisme pangan terhadap penduduknya sendiri.
Kemenhan Rusia juga menekankan bahwa pasukan militer Rusia selama melakukan operasi militer spesial selalu berada di pihak warga sipil, memperlakukan mereka secara manusawi dan tidak menyerang infrastruktur publik.
Baca juga: Zelensky Peringatkan Rusia akan Semakin Brutal Serang Ukraina karena Alasan Ini: Jelas Sekali
Baca juga: Diminta Duduk di Kursi Pendek hingga Harus Mendongak, Eks PM Inggris Ngaku Pernah Dipermalukan Putin
Dubes Rusia Disindir saat Rapat PBB
Perdebatan sempat terjadi saat rapat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin (6/6/2022).
Presiden Dewan Eropa yang merupakan bagian dari Uni Eropa yakni Charles Michel menuding Rusia menggunakan suplai makanan sebagai senjata untuk membuat sengsara negara-negara berkembang.
Seperti yang diketahui konflik di Ukraina menyebabkan pasokan makanan yang seharusnya dikirim ke berbagai negara di dunia dari Ukraina kini terjebak di pelabuhan Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, Ukraina merupakan eksportir partai besar mulai dari gandum, sereal, hingga minyak untuk memasak.
Sementara itu Rusia juga merupakan eksportir besar biji-bijian dan pupuk.
"Bapak Duta Besar Federasi Rusia, mari saling jujur, Kremlin menggunakan suplai makanan sebagai misil (senjata) melawan negara-negara berkembang," kata Michel saat rapat.
Michel mengatakan, konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina menyebabkan harga pangan di berbagai negara di dunia melonjak tinggi menyebabkan naiknya angka kemiskinan dan kelaparan.
Menurut Michel, hal ini murni menjadi tanggungjawab Rusia.
Ia menyalahkan Rusia yang memblokir pelabuhan di Ukraina sehingga jutaan ton biji-bijian yang ada di Odesa tidak bisa diekspor.
Dubes Rusia Vassily Nebenzia menuduh Michel menyebarkan kebohongan hingga akhirnya memilih untuk walk out dari rapat.