Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ungkap Korupsi Komandan Ukraina, 2 Tentara Veteran AS Terancam Hukuman Mati setelah Ditangkap Rusia

Dua veteran tentara AS yang dinyatakan hilang menghadapi ancaman hukuman mati di kamp penahanan Donbas.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Elfan Fajar Nugroho
Thesun.co.uk
Alexander Drueke (kanan) dan Andy Huynh (kiri), kedua mantan tentara Amerika Serikat (AS) ini diamankan oleh pasukan militer Rusia seusai terlibat dalam konflik di Ukraina. Terbaru, veteran tentara asal AS terancam hukuman mati dan sempat mengungkapkan pengalamannya ikut berperang di Ukraina, Jumat (17/6/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Dua veteran tentara AS yang dinyatakan hilang ternyata berakhir di kamp penahanan Donbas.

Keduanya mengaku menyerahkan diri setelah pasukan Ukraina mundur dari pangkalan di sekitar Kharkiv.

Pria yang sama-sama berasal dari Alabama itu juga sempat mengungkapkan pengalamannya ketika bergabung dengan tentara Ukraina.

Kini, Alexander Drueke and Andy Huynh harus menghadapi ancaman hukuman mati seperti yang dialami dua tentara asing Inggris.

Tangkapan layar dari video yang menunjukkan (dari kiri ke kanan) Aiden Aslin, Shaun Pinner, dan Saaudun Brahim. Ketiganya dituduh sebagai tentara bayaran dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di wilayah separatis pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri.
Tangkapan layar dari video yang menunjukkan (dari kiri ke kanan) Aiden Aslin, Shaun Pinner, dan Saaudun Brahim. Ketiganya dituduh sebagai tentara bayaran dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di wilayah separatis pro-Rusia, Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri. (TWITTER @ChristopherJM)

Baca juga: Peta Berubah, Menlu Rusia Isyaratkan Pencaplokan Wilayah, Singgung Hilangnya Perbatasan Ukraina

Baca juga: Unggah Video Penyesalan Tentara Ukraina, Ramzan Kadyrov: Jangan Pernah Melawan Orang Chechnya!

Kepada media Rusia RT, Jumat (17/6/2022), keduanya menuturkan kisah penangkapan mereka dan pengalamannya bergabung dalam pasukan Ukraina.

Keduanya merasa terpanggil untuk ikut terjun membantu Ukraina dan berangkat ke Eropa meninggalkan keluarganya.

Mereka kemudian ditugaskan di Kharkiv di mana pertempuran sengit antara pihak Ukraina dan Rusia terjadi.

Namun kemudian, Rusia berhasil mengusir pasukan Ukraina yang menyebabkan mereka berdua ikut melarikan diri.

Setelah beberapa saat, Drueke dan Huynh pun memilih menyerah pada pihak Rusia yang tak sengaja ditemui saat sedang berpatroli.

Kedua pria itu menggambarkan perlakuan manusiawi di tahanan Rusi, mereka mendapat makanan, selimut hangat, dan rokok.

Namun, Drueke mengatakan bahwa dia telah mendengar desas-desus bahwa mereka berpotensi dijatuhi hukuman mati.

Pekan lalu, Republik Rakyat Donetsk yang bersekutu dengan Rusia menjatuhkan hukuman mati kepada tiga pejuang asing yang ditangkap dalam pertempuran di Mariupol, termasuk dua warga Inggris.

Pengadilan tinggi republik memutuskan bahwa mereka adalah tentara bayaran dan dengan demikian tidak diberikan hak istimewa seperti tawanan perang biasa di bawah hukum internasional.

Drueke mengatakan bahwa sementara dia tidak percaya pada liputan berita Amerika, dia yakin bahwa perjuangan Ukraina akan menarik bagi para veteran sepertinya.

"Ada dua sisi dari cerita ini dan saya tidak mendapatkan salah satunya," kata Drueke membandingkan propaganda Barat dan kenyataan di Ukraina.

Halaman 1 dari 4
Tags:
Konflik Rusia Vs UkrainaRusiaUkrainaAmerika SerikatKorupsiVladimir PutinVolodymyr Zelensky
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved