Konflik Rusia Vs Ukraina
Viral Para Wanita Protes ke Putin, Suami Tak Pulang sejak Dikirim ke Ukraina: Kami Semua Tertipu
Viral di media sosial video yang memperlihatkan para wanita mengaku istri para tentara Rusia, protes kepada sang Presiden, Vladimir Putin.
Editor: Lailatun Niqmah
Wanita itu mengklaim, setengah dari pria yang dikerahkan untuk berperang di Ukraina pada akhir Februari "jelas tidak layak untuk bertugas."
"Itu tidak mengganggu siapa pun, dan masih tidak. Di mana orang bisa menghilang di wilayah DPR, tolong beri tahu saya? Dua ratus prajurit!"
Dalam insiden terpisah di bulan Maret, ibu-ibu tentara Rusia yang marah menuduh Kremlin mengerahkan putra-putra mereka sebagai "makanan meriam."
"Kami semua tertipu, semua tertipu. Mereka dikirim ke sana sebagai umpan meriam. Mereka masih muda. Mereka tidak siap," kata seorang wanita dalam rekaman.
Video itu disebut menunjukkan konfrontasi panas dengan Sergey Tsivilev, gubernur wilayah Kemerovo.
Sempat beredar pula video tentara Rusia mengaku ditipu atasannya dengan dalih dikirim ke Ukraina untuk pelatihan.
Lebih dari 100 hari sejak perang dimulai, fokus Rusia sekarang adalah merebut wilayah Luhansk dan Donetsk timur Ukraina.
Bentrokan semakin intensif di kota strategis Severodonetsk, yang dapat menentukan nasib wilayah Donbas.
Fokus Serangan di Donbas
Ukraina mengatakan pihaknya membutuhkan lebih banyak senjata untuk menangkis kemajuan Rusia di selatan dan timur.
Dilansir Reuters, Moskow memfokuskan sebagian besar senjatanya di kota timur Sievierodonetsk.
Baca juga: VIDEO - Saat Pasukan Khusus Chechnya Desak Mundur Militer Ukraina, hingga Sembunyi di Rumah Penduduk
Bersamaan dengan ini, Rusia juga mencoba mengkonsolidasikan kendali atas wilayah selatan yang meliputi kota strategis Kherson, di utara Laut Hitam.
Tentara Ukraina berjuang merebut kembali tanah di ladang gandum dan desa-desa kosong di sepanjang jalan raya yang sepi antara kota Mykolaiv dan Kherson yang diduduki Rusia.
Mayor Jenderal Dmytro Marchenko, yang memimpin pasukan Ukraina di Mykolaiv, mengatakan pasukannya dapat meraih kemenangan atas Rusia jika diberikan senjata yang tepat.
"Jelas bahwa ini tidak akan segera berakhir. Tetapi sekali lagi, jika kami diberikan semua senjata yang kami butuhkan, serangan balik bisa selesai pada akhir musim panas," kata Marchenko kepada penyiar Radio Free Europe.
Kherson jatuh ke tangan pasukan Rusia pada Maret, tidak lama setelah Moskow mulai menginvasi pada akhir Februari. (Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Diduga Istri Tentara Rusia Protes ke Putin, Suami Tak Ada Kabar Sejak Dikirim ke Ukraina