Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tahanan Perang di Ukraina Lihat Tentara Rusia Dipermalukan dan Disiksa hingga Tewas

Badan Hak Asasi Manusia di Rusia mendapat laporan adanya perlakuan tak manusiawi terhadap para tentara Rusia yang menjadi tahanan perang di Ukraina.

Penulis: anung aulia malik
Editor: Atri Wahyu Mukti
rt.com
Beredar video tentara Rusia yang menjadi tahanan perang disiksa oleh tentara Ukraina secara sadis. 

TRIBUNWOW.COM - Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) di Rusia, Tatiana Moskalkova telah meminta komite investigatif Rusia untuk mendalami laporan adanya tentara Rusia yang dibunuh dan disiksa saat menjadi tahanan perang di Ukraina.

"Kami menerima komplain tentang perlakuan tak manusiawi terhadap tentara Rusia yang ditahan di Ukraina," ujar Moskalkova di Telegram, Jumat (10/6/2022).

Moskalkova mengatakan, seorang tahanan perang yang juga tentara Rusia menyaksikan tentara Rusia lain yang menjadi tahanan dibunuh secara sadis.

Baca juga: Penampakan Warga Ukraina Rekreasi di Sungai, Pemerintah Sudah Peringatkan Bahaya Serangan Rusia

Baca juga: Biden Ngaku Sudah Peringatkan Ukraina soal Invasi Rusia: Zelensky Tidak Mau Mendengar

Dikutip TribunWow.com, menurut keterangan saksi yang menyaksikan langsung, tentara Rusia tersebut lebih dulu dipermalukan, dihina kemudian disiksa hingga tewas.

Ditemukan luka patah tulang di bagian hidung, kemudian di anggota tubuh yang lain.

Sebelumnya, pemerintah Rusia sempat menyatakan tengah melakukan penyelidikan terkait beredarnya sebuah video penyiksaan tentara Rusia oleh tentara Ukraina.

Di dalam video tersebut ditampilkan para tentara Rusia yang telah menjadi tahanan perang disiksa secara sadis hingga ada yang tewas saat diinterogasi.

Komite Investigatif Rusia menyatakan, video tersebut beredar luas di dunia maya.

Dikutip TribunWow.com dari rt.com, saat ini Kepala Komite Investigatif Rusia, Alexander Bastrykin mengatakan tengah mengumpulkan segala bukti yang terkait dengan insiden tersebut.

Sementara ini video itu diduga diambil di sebuah fasilitas militer milik pasukan Ukraina di bagian timur Ukraina.

Komite Investigatif Rusia menduga ada keterlibatan kelompok nasionalis Ukraina dalam penyiksaan terhadap tentara Rusia yang menjadi tahanan perang.

Ada beberapa bagian video yang beredar di internet.

Di dalam sebuah video ditampilkan tentara Rusia yang menjadi tahanan perang dalam kondisi berbaring di tanah penuh luka dan babak belur.

Tentara yang terluka kemudian diinterogasi oleh sejumlah pria bersenjata yang mana menggunakan aksesori khas tentara Ukraina.

Beberapa tentara Rusia yang terluka parah tampak tewas di tengah proses interogasi.

Pada video lain turut diperlihatkan tiga tentara Rusia kakinya ditembak dari jarak dekat.

Pria Ukraina Disiksa hingga Disetrum

Klaim penyiksaan tidak hanya datang dari Rusia saja namun Ukraina turut menceritakan hal serupa.

Nasib malang dialami oleh seorang pria asal Ukraina bernama Volodymyr Khorpun.

Tanpa alasan yang jelas, ia ditangkap oleh tentara Rusia lalu sempat dibuang ke Rusia.

Khorpun diketahui merupakan sukarelawan palang merah yang ditangkap oleh tentara Rusia pada 18 Maret 2022 lalu.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, pada saat itu Khorpun sedang mengendarai bus miliknya menuju Desa Kozarovychi yang berada 40 kilometer dari Kyiv/Kiev untuk mengevakuasi sejumlah warga sipil yang terjebak di sana.

Khorpun ditangkap saat berusaha meyakinkan para tentara Rusia di pos penjagaan agar dirinya bisa masuk ke Kozarovychi.

Selama beberapa hari, Khorpun ditahan di sebuah basemen pabrik yang berada di dekat Kozarovychi.

Ia ditahan bersama 40 orang lainnya dalam ruangan seluas 28 meter persegi.

"Kami dihajar menggunakan senapan, ditinju, dan ditendangi," ujar Khorpun.

"Mereka menutup mata saya dan mengikat tangan saya dengan lakban," kata dia.

Khorpun bercerita, dirinya juga sempat disetrum dan tentara Rusia yang melakukannya terus menanyakan informasi tentang pasukan militer Ukraina.

"Satu dari beberapa tentara sangat muda, hampir anak-anak. Dia menggunaan alat penyetrum ke leher, wajah, lutut orang. Seolah-olah dia sedang bersenang-senang," papar Khorpun.

Setelah hampir seminggu berada di basemen tersebut, Khorpun dan para warga lain yang ditahan dibawa ke Belarus.

Lalu dari Belarus, mereka dibawa ke sebuah penjara di Rusia.

"Penyiksaan berlanjut. Mereka melecehkan kami, memaksa kami berlutut dan berada di posisi yang tak nyaman," kata Khorpun.

"Jika kami melihat mata mereka, kami dihajar. Jika kami melakukan sesuatu secara pelan-pelan kami dipukuli. Mereka memperlakukan kami seperti binatang," ujarnya.

Dua minggu setelah ditahan, tepatnya pada 7 April 2022, Khorpun bersama tiga wanita Ukraina dari pusat penahanan lain, dibawa ke Krimea menggunakan pesawat.

Dari Krimea, Khorpun dan ketiga warga sipil Ukraina lainnya itu dibawa ke Zaporizhzhia dan dilepaskan ke wilayah milik Ukraina.

Diketahui, sebelum Khorpun dibebaskan, di tempat yang sama dilakukan pertukaran tahanan perang.

Kurung Tahanan Perang di Kamp Kerja Paksa

Sebelumnya, pemerintah Rusia dituding telah memperlakukan tahanan perang para tentara Ukraina secara buruk.

Tudingan ini disampaikan oleh ombudswoman hak asasi manusia Ukraina, Lyudmila Denisova.

Denisova menyebut Rusia telah melanggar hukum internasional karena memperlakukan para tahanan perang tidak sesuai aturan.

Dikutip TribunWow.com dari bbc.com, Rusia disebut menempatkan para tahanan perang di kamp kerja paksa yang aslinya difungsikan untuk para kriminal.

Denisova menyebut ada dua kamp kerja paksa yang dipakai oleh Rusia untuk menempatkan para tahanan perang yakni di daerah Rostov yang dekat dengan perbatasan Ukraina.

Ia mengatakan, para tahanan perang di sana dijaga oleh sipir penjara dan hidup dalam kondisi yang buruk, serta menyalahi aturan konvensi jenewa tentang perlakuan tahanan perang.

Di sisi lain, tentara Ukraina memberikan kesaksian mengenai perlakuan pasukan Rusia yang menangkapnya.

Meski menjadi tawanan perang, para marinir itu mengaku mendapat perlakuan yang layak.

Padahal, tentara-tentara itu sebelumnya sempat merasa takut akan mengalami penyiksaan.

(TribunWow.com/Anung/Via)

Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina

Sumber: TribunWow.com
Tags:
RusiaUkrainaVladimir PutinVolodymyr ZelenskyTentara
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved