Konflik Rusia Vs Ukraina
3 Kisah Miris Bocah di Ukraina, Tulis Surat untuk Ibu di Surga hingga Jaga Pos Pemeriksaan
Di usia mereka yang masih belia, beberapa bocah di Ukraina telah mengalami kengerian konflik antara Ukraina dan Rusia.
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Korban jiwa konflik di Ukraina diketahui tidak hanya kombatan atau tentara, terdapat juga warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak di bawah umur.
Beberapa bocah yang bertahan hidup di tengah invasi pasukan militer Rusia harus mengalami kengerian perang.
Dilansir TribunWow.com, berikut ini adalah beberapa kisah miris yang dialami oleh beberapa bocah di Ukraina:
Tulis Surat untuk Ibunya yang Dibunuh
Seorang anggota parlemen Ukraina menyebarkan foto sebuah surat yang ditulis oleh gadis berusia sembilan tahun.
Gadis berusia sembilan tahun di Ukraina tersebut menulis surat untuk ibunya yang tewas ditembak oleh tentara Rusia.
Ia dan ibunya sempat menjadi korban serangan tentara Rusia ketika berada di mobil.

Baca juga: Ragu Kirim Tank ke Ukraina, Jerman Khawatir Zelensky Kelewat Batas jika Menang Lawan Rusia
Baca juga: Oknum Militer hingga Pejabat di Ukraina Salahgunakan Bantuan hingga Jual Senjata di Pasar Gelap
Namun hanya sang ibu yang tewas dalam serangan tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, menurut keterangan sang anggota parlemen Ukraina, surat ini ditulis pada 8 Maret 2022 silam.
Kendati demikian masih belum diketahui di mana insiden penembakan tersebut terjadi.
Berikut isi surat yang ditulis oleh bocah tersebut:
“Mama. This letter is a present for you on March 8 (mama. Surat ini adalah sebuah hadiah untuk mu pada 8 Maret).
If you think that you raised me in vain. Thank you for the best nine years of my life. (Jika engkau berpikir telah membesarkan saya dengan sia-sia. Terima kasih untuk sembilan tahun terbaik dalam hidupku).
I am very grateful to you for my childhood. You are the best mum in the world. I will never forget you. (Saya sangat berterima kasih kepada mu untuk masa kecil ku. Engkau adalah ibu terbaik di dunia. Aku tidak akan pernah melupakan mu).
I want you to be happy in the sky. I wish you go to heaven. We will meet in heaven. (Aku ingin engkau bahagia di langit. Aku berharap engkau pergi ke surga. Kita akan bertemu di surga).
I will try my best to be a good to go to heaven also. (Aku akan berusaha sebaik mungkin untuk melakukan yang terbaik agar pergi ke surga).
Kiss you, Galiya. (Cium kamu, Galiya)."
Memohon Dijemput Ibu
Terjerat kasus kriminal, seorang ibu bernama Olga Khomenko (37) tidak bisa meninggalkan Inggris untuk pergi menjemput anak gadisnya yang terjebak di Ukraina.
Pada akhirnya, Olga diberikan izin untuk pergi ke Ukraina untuk menjemput anaknya.
Izin tersebut diberikan seusai Olga menampilkan video anaknya yang berada di basemen memohon agar ibunya datang menjemput.
Dikutip TribunWow.com dari Thesun.co.uk, Olga sebelumnya berhadapan dengan hukum seusai pergi membawa kabur anaknya ke Kiev/Kyiv, Ukraina seusai mengalami permasalahan rumah tangga dengan suami.
Putri Olga saat ini terjebak di Ukraina bersama sang nenek.
Pada video yang ditampilkan di pengadilan, tampak putri Olga berada di sebuah ruangan di basemen yang gelap.
Anak Olga tampak mengenakan jaket berwarna pink dan topi.
Sambil memegangi boneka bebek berwarna putih, putri Olga menyampaikan dirinya ketakutan mendengar banyak suara ledakan.
Ia lalu meminta agar ibunya segera datang menjemput dan membawanya pergi keluar dari Ukraina.
Berikut transkrip permohonan yang diucapkan oleh putri Olga.
"Ibu, kamu telah mengirimkan mainan yang begitu cantik, kamu juga berjanji akan mengirimkan mainan berwarna kunig. Tetapi aku tidak butuh mainan," kata putri olga.
"Aku membutuhkan mu. Aku sangat mencintaimu. Banyak ledakan di sini. Aku takut."
"Bawa aku pergi dari sini. Cepat datang sesegera mungkin. Aku sangat mencintaimu," ucapnya.
Olga yang telah diberikan izin untuk menjemput putrinya memastikan tidak akan ada lagi hal yang bisa menghalanginya.
"Saya harap bisa menembus blokade tetapi saya tahu saya akan menjadi satu-satunya wanita yang pergi ke Ukraina, bukan menjauhinya," ujar Olga.
Jaga Pos Pemeriksaan Pakai Senjata Mainan
Jurnalis media asal Inggris Sky News mengaku sempat bertemu sekumpulan bocah menjaga sebuah pos pemeriksaan.
Berusia dari enam hingga 10 tahun, bocah-bocah tersebut bergaya layaknya tentara sungguhan namun menggunakan senjata mainan.
Hal ini diketahui terjadi di Kharkiv, Ukraina yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina.
Dikutip TribunWow.com dari Sky News, seorang bocah tampak memakai senjata mainan mirip AK-47, seorang bocah lainnya memegang pistol mainan.
Jurnalis Sky News ini menyempatkan berbincang dengan ketua bocah tersebut bernama Nazar (10).
Nazar mengaku rutin menjaga pos pemeriksaan tersebut bersama teman-temannya dari pukul 09.00-21.00 waktu setempat.
Ia mengaku menjaga pos pemeriksaan itu demi melindungi desanya.
Mirisnya di usianya yang masih muda, Nazar secara detail menceritakan kengerian konflik di Ukraina, mulai dari kasus rudapaksa wanita di sebuah sekolah.
Kemudian tentara Rusia yang sempat memantau rumah para warga sipil di malam hari, hingga lalu lalang tank.
Saat menjaga pos pemeriksaan, Nazar melakukan pemeriksaan dengan cara menguji orang yang hendak lewat.
Orang yang hendak lewat pos pemeriksaan yang dijaga oleh Nazar dan teman-temannya harus bisa mengucapkan dua kata bahasa Ukraina yang sulit diucapkan oleh orang asing.
Dua kata tersebut adalah 'Ukrazaliznitsa' and 'Palianitsa'.
Kata pertama merupakan nama dari pabrik kereta api di Ukraina, kemudian kata kedua merupakan nama sebuah jenis roti di Ukraina.
Saat berbincang dengan jurnalis Sky News, Nazar mengaku pernah memergoki Seorang pengendara mobil diduga orang Rusia.
Orang Rusia tersebut gagal mengucapkan 'Ukrazaliznitsa' and 'Palianitsa'.
Namun Nazar mengaku tetap membiarkan orang tersebut lewat meskipun gagal lolos tes.
"Lain kali kami tidak akan terlalu lunak," ujar Nazar. (TribunWow.com/Anung)