Konflik Rusia Vs Ukraina
Rusia Diduga Sengaja Tenggelamkan Awak Kapalnya, Ini Kisah Mengerikan di Balik Insiden Moskva
Pemerintah Rusia diduga sengaja membiarkan para awak kapal Moskva tenggelam demi menutupi fakta.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM -Pasukan Rusia dilaporkan diam-diam melakukan operasi untuk mengeluarkan jenazah dari kapal penjelajah Moskva yang tenggelam.
Evakuasi tersebut dilakukan setelah banyaknya protes dari keluarga para pelaut yang menuding Presiden Rusia Vladimir Putin berbohong.
Pasalnya, sejumlah awak yang tenggelam di kapal Moskva ternyata merupakan para remaja wajib militer yang seharusnya tak ikut berperang.
Ada pula dugaan bahwa pemerintah sengaja membiarkan para awak kapal tenggelam demi menutupi fakta.

Baca juga: Ada Peran AS di Balik Serangan Ukraina ke Kapal Perang Rusia, Juga Bantu Bunuh Jenderal Rusia
Baca juga: Foto Terakhir Ungkap Misteri Tenggelamnya Kapal Perang Moskva Rusia, Benarkah karena Rudal Ukraina?
Dilansir TribunWow.com dari Daily Mail, Rabu (25/5/2022), kapal kebanggaan Armada Laut Hitam Putin itu ditenggelamkan pada 14 April oleh serangan rudal Neptunus Ukraina.
Namun Rusia mengklaim kapal itu berlubang dan tenggelam saat diderek menuju pelabuhan angkatan laut Sevastopol.
Rusia masih belum mengakui jumlah korban tewas yang besar, sejauh ini hanya mengakui satu korban dari pukulan memalukan terhadap upaya perang Kremlin.
Namun intelijen militer Ukraina mengklaim Rusia melakukan operasi penyelamatan selama dua minggu yang melibatkan tujuh kapal setelah tenggelamnya kapal tersebut.
"Mereka mengambil mayat, memindahkan semua peralatan yang diklasifikasikan, dan membersihkan kapal penjelajah ini," kata Vadym Skibitskyi, juru bicara direktorat intelijen utama kementerian pertahanan Kyiv.
"Mereka mengambil apa yang seharusnya tidak jatuh ke tangan negara ketiga."
Ini adalah kapal perang Rusia terbesar yang ditenggelamkan sejak Perang Dunia II dan yang pertama dari ukuran sejenis sejak kapal Jenderal ARA Belgrano selama Perang Falklands pada tahun 1982.
Evakuasi jenazah itu dilakukan di tengah setelah meningkatnya kemarahan dari kerabat awak kapal atas dugaan ditutup-tutupinya nasib para pelaut oleh pihak berwenang Rusia.
Seorang ayah yang memimpin aksi protes tersebut, Dmitry Shkrebets (43), mengecam pemerintahnya.
"Tidak ada upaya penyelamatan. Petugas melarikan diri dari kapal seperti tikus, para pelaut ditinggalkan," ujar Shkrebets.
"Putin akan menjawab secara pribadi. Dia terbiasa berbohong."
Dia kehilangan putranya Yegor (20), dalam insiden tenggelamnya kapal itu.
"Ingin tahu mengapa tidak ada korban selamat yang terluka parah dari Moskva? Karena mereka menenggelamkan mereka bersama dengan kapal penjelajah," tuding Shkrebets.
"Mereka tidak bisa menarik kapal ke Sevastopol, karena semua orang akan menyadari apa yang terjadi, jadi dalam semalam 13-14 April mereka menariknya lebih jauh ke selatan, dan menenggelamkannya."
"Ini adalah kebenaran telanjang. Kebenaran yang menakutkan dan mengerikan, dan aku akan membuktikannya."
"Waktu akan berlalu, dan aku akan membuktikannya. Lihatlah binatang-binatang mengerikan yang kita miliki sebagai otoritas kita."
Dia menegaskan putranya adalah seorang wajib militer yang belum menandatangani kontrak untuk berkarir di angkatan laut, seperti banyak orang lain di kapal.
"Rasa sakitnya tak terbendung," kata Shkrebets.
"Jika Yegor telah menandatangani kontrak, saya akan diam, karena itu berarti dia dilatih dan siap berperang, tetapi dia tidak melakukannya, dan ada banyak orang seperti dia."
"Keadaan kematian mereka mengerikan, mereka dikhianati dan dibiarkan mati."
Karenanya, Shkrebets akan melakukan penyelidikan dan menuntut pihak yang bertanggung jawab.
"Dan sekarang para perwira tinggi militer harus dipecat. Waktunya akan tiba, dan saya akan mempublikasikan penyelidikan besar tentang apa yang terjadi," tegas Shkrebets.
"Ada pengkhianatan dan kecerobohan di sana. Saya akan mengatakan lebih banyak tentang itu nanti, jika kita hidup untuk melihatnya."
Laksamana Igor Osipov (49), yang bertanggung jawab atas Armada Laut Hitam, belum terlihat sejak kapal Moskva kapalnya tenggelam.
Hal ini memicu desas-desus bahwa ia telah diskors dan ditahan atau bahkan berada di kapal.
Tetapi sumber armada mengatakan dia tetap di mejanya tetapi tidak bersedia untuk menghadiri setiap acara.
Baca juga: Potret Detik-detik Terakhir Armada Perang Moskva, Muncul Bukti 500 Awak Kapal Rusia Tewas
Baca juga: Strategi Licik Ukraina yang Berhasil Hancurkan Kapal Perang Rusia, Kecoh Armada Laut dengan Drone
Rusia Klaim Awak Kapal Moskva Selamat
Kepala angkatan laut Rusia, Laksamana Nikolai Yevmenov, telah bertemu dengan anggota awak dari kapal penjelajah rudal Moskva yang tenggelam.
Kementerian pertahanan pada hari Sabtu (16/4/2022), mengatakan mereka akan terus bertugas di angkatan laut.
Rusia juga mengklaim bahwa ratusan awak di kapal tersebut telah berhasil diselamatkan.
Dilansir TribunWow.com dari Reuters, Minggu (17/4/2022), Rusia mengatakan pada hari Kamis bahwa Moskva tenggelam setelah terbakar akibat ledakan amunisi.
Namun, Ukraina mengatakan telah menghancurkan kapal unggulan armada Laut Hitam Rusia itu, dengan rudal.
Kementerian pertahanan Rusia merilis video 26 detik yang menunjukkan Yevmenov dan dua perwira lainnya berdiri di luar ruangan di depan sekitar 100 pelaut.
Meski begitu, pihak kementerian Rusia tidak mengatakan kapan pertemuan itu berlangsung.
"Laksamana memberi tahu awak kapal penjelajah bahwa perwira, taruna, dan pelaut akan terus bertugas di Angkatan Laut," bunyi saluran Telegram departemen Pertahan tersebut dilansir RIA Novosti, Sabtu (16/4/2022).
Kementerian Pertahanan mencatat bahwa tradisi kapal penjelajah rudal penjaga Moskva akan dilestarikan dan dilanjutkan, seperti yang selalu menjadi kebiasaan di Angkatan Laut.
"Wajib militer sesuai dengan hukum akan diberhentikan dari Mei hingga Juli dan akan dibekali registrasi militer," tambah Yevmenov dalam sebuah video yang diterbitkan oleh saluran TV Zvezda.
Pada Kamis malam, Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa kapal penjelajah Moskva tenggelam.
Kapal yang sebelumnya terbakar karena ledakan amunisi itu, tenggelam akibat badai saat sedang ditarik ke pelabuhan.
Para kru dievakuasi ke kapal Armada Laut Hitam lain yang terletak di area yang sama.
Rusia mengatakan semua dari 500 awak diselamatkan setelah ledakan pada Rabu malam.
Sementara, pejabat Ukraina mengatakan beberapa dari mereka yang berada di dalam kapal tewas tetapi tidak memberikan bukti atas klaim tersebut.
Diketahui, kapal penjelajah Moskva adalah kapal utama Proyek 1164 Atlant.
Kapal itu dibuat pada tahun 1982 di pabrik 61 Communards di Nikolaev dan dinamai dengan nama 'Slava'.
Setelah penonaktifan proyek 1123 kapal penjelajah anti-kapal selam Moskva, kapal perang itu mewarisi namanya dan menjadi unggulan Armada Laut Hitam.
Kapal perang Moskva memiliki berat 11.490 ton, panjang 186 meter, kecepatan 32 knot, otonomi 30 hari, awak 500 orang.
Moskva dipersenjatai dengan 16 peluncur rudal jelajah Vulkan, sistem artileri AK-130, torpedo 533 mm, sistem rudal pertahanan udara Fort, dan helikopter Ka-27.(TribunWow.com/Via)