Konflik Rusia Vs Ukraina
Misteri Keberadaan Jenderal Kanada di Mariupol, Diduga Terlibat Skandal hingga Jadi Tawanan Rusia
Sejak akhir April 2022, informasi tentang penahanan jenderal senior Kanada Trevor Cadieux di Azovstal, Mariupol telah beredar di Internet.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Fasilitas bawah tanah pabrik, tempat para militan bersembunyi, berada di bawah kendali penuh angkatan bersenjata Rusia," tutur Kementerian Pertahanan Rusia.
Hal ini dikonfirmasi oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan para tentara pertahanan terakhir yang tersisa di situs itu telah diberi izin untuk pergi.
"Hari ini pasukan itu menerima sinyal yang jelas dari komando militer bahwa mereka bisa keluar dan menyelamatkan nyawa mereka," katanya kepada saluran televisi Ukraina pada Jumat pagi.
Diketahui, selama berminggu-minggu situs Azovstal telah dikepung sepenuhnya oleh pasukan Rusia.
Kompleks seluas empat mil persegi adalah labirin terowongan yang dirancang untuk bertahan dari perang nuklir.
Namun, pasukan Rusia memblokir semua bantuan kemanusiaan masuk, membombardir dari udara dan menuntut pembela yang tersisa meletakkan senjata mereka.
Banyak dari mereka yang terjebak di dalam adalah warga sipil, termasuk wanita, anak-anak dan orang tua.
Awal bulan ini mereka benar-benar dievakuasi setelah negosiasi melelahkan yang dikoordinasikan oleh PBB dan Palang Merah yang berlangsung selama berminggu-minggu.
Tetapi penolakan terus-menerus dari para pembela Ukraina untuk menyerah membuat Rusia tidak dapat menguasai kendali penuh atas kota pelabuhan yang strategis itu.
Bagi banyak orang Ukraina, peristiwa ini juga mengubah para pembela Azovstal menjadi pahlawan nasional yang melambangkan perlawanan keras kepala negara itu.
Ratusan tentara yang bersembunyi di dalamnya termasuk marinir, Garda Nasional (termasuk resimen Azov), penjaga perbatasan, polisi, dan unit pertahanan teritorial.
Bersembunyi dengan persediaan makanan yang berkurang dan tidak ada air, mereka tinggal selama berminggu-minggu di bunker dan terowongan bawah tanah tanpa melihat siang hari.
Komandan mereka mengatakan semua pasukan yang terluka sekarang telah dibawa pergi dengan bus dan ambulans Rusia.(TribunWow.com/Via)