Konflik Rusia Vs Ukraina
VIDEO Sekutu Putin Sebut Invasi di Ukraina sebagai 'Latihan' untuk Perang Besar Lawan NATO
Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi Moskow ke Ukraina merupakan latihan untuk konflik yang lebih besar antara Moskow dan NATO.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut invasi Moskow ke Ukraina merupakan latihan untuk konflik yang lebih besar antara Moskow dan NATO.
Profesor asosiasi Universitas Negeri Moskow Alexei Fenenko mengatakan ini adalah pengalaman belajar bagi Rusia untuk menguji senjata melawan NATO.
Ferenko melontarkan pernyataannya dalam sebuah acara di saluran TV Russia One yang dikendalikan oleh Kremlin.
Baca juga: VIDEO Gazprom Rusia Mulai Hentikan Pasokan Gas ke Finlandia, Alasan karena Tak Mau Bayar Pakai Rubel
Ia menyebut konflik di Ukraina bisa menjadi pengalaman baik bagi Rusia menghadapi perang di masa depan.
Ferenko menilai invasi ke Ukraina sebagai uji coba Rusia mengetahui kemampuan persenjataannya melawan NATO.
"Saya pikir perang di Ukraina adalah latihan untuk kemungkinan konflik yang lebih besar di masa depan. Kami sedang menguji senjata kami terhadap senjata NATO, kami akan mengetahui seberapa kuat senjata kami daripada milik mereka," kata profesor itu.
"Ini bisa menjadi pengalaman belajar yang baik untuk konflik di masa depan," tambahnya.
Baca juga: VIDEO Vladimir Putin Sebut Rusia Sempat Ingin Gabung NATO tapi Dihalangi AS, Ini Pengakuannya
Akan tetapi pembawa acara tersebut, Olga Skabeyeya menilai, jika betul ini adalah latihan, maka akan menjadi sebuah eksperimen yang mengerikan.
"Ini eksperimen yang menakutkan," kata Skabeyeya.
Mengutip DailyMail.co.uk pada Jumat (20/5/2022) pernyataan ini diduga sebagai upaya Rusia mengendalikan narasi seputar invasinya ke Ukraina.
Di mana pasukan Putin dituding negara Barat telah menderita kerugian besar dan mendapat serangan balik di wilayah Kharkiv, Donetsk dan Luhansk.
Baca juga: VIDEO Penampakan Ratusan Roket Grad Diluncurkan Pasukan Rusia untuk Serang Ukraina
Menurut laporan terbaru dari Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina, total 28.700 tentara Rusia tewas dalam pertempuran sejak invasi dimulai pada 24 Februari.
Laporan itu juga mengklaim 1.263 tank Rusia, 3.090 kendaraan lapis baja, 204 pesawat, 168 helikopter dan ratusan artileri dan peluncur rudal telah hancur dalam pertempuran sengit.
Meskipun banyak bukti yang menunjukkan bahwa 'operasi militer khusus' Rusia tidak berjalan sesuai rencana, Kremlin mempertahankan aliran konten yang konstan di seluruh media pemerintah untuk melukiskan 'demiliterisasi Ukraina' secara positif. (*)
Berita terkait Konflik Rusia Vs Ukraina
Artikel ini telah tayang di Tribun Video dengan judul Tak Mengaku Kalah, Sekutu Putin Sebut Invasi di Ukraina 'Latihan' untuk Perang Besar dengan NATO