SEA Games 2021
Jadi Provokator, Bek Thailand Minta Maaf dan Memohon 2 Hal Ini kepada Suporter Timnas U-23 Indonesia
Jonathan Khemdee dicap sebagai provokator pada laga semifinal SEA Games 2021 di Vietnam yang mempertemukan Timnas U-23 Indonesia vs Thailand
Penulis: Yonatan Krisna Halman Tri Santosa
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Bek muda Thailand, Jonathan Khemdee sedang menjadi bulan-bulanan suporter Timnas U-23 Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Jonathan Khemdee dicap sebagai provokator pada laga semifinal cabang olahraga sepak bola pria SEA Games 2021 di Vietnam yang mempertemukan Timnas U-23 Indonesia vs Thailand.
Pada laga yang diselenggarkan di Stadion Thien Truong, Nam Dinh, Vietnam tersebut, Jonathan Khemdee membuat aksi tak terpuji di penghujung laga.
Diketahui saat itu, Thailand sudah dipastikan menang tipis 1-0 atas Tim Garuda Muda dan lolos ke babak final SEA Games 2021.

Baca juga: Tak Janji Bisa Kalahkan Malaysia, Shin Tae-yong Kecewa dan Marah kepada Pemain Timnas U-23 Indonesia
Baca juga: Gagal di SEA Games 2021, Shin Tae-yong Ucap Permintaan Maaf kepada Pendukung Timnas U-23 Indonesia
Jonathan Khemdee dicap sebagai biang kerok atas tiga kartu merah yang diterima para pemain Timnas U-23 Indonesia.
Kejadian bermula ketika Firza Andika melakukan pelanggaran keras dengan menghentikan serangan balik Thailand pada babak extra time kedua.
Hal itu dilakukan karena tak terlepas dari posisinya yang menjadi pemain terakhir di barisan pertahanan Timnas U-23 Indonesia.
Imbasnya, Firza langsung diganjar kartu merah oleh wasit Yahya Alli Almulla seketika seusai melakukan pelanggaran.
Tak melakukan protes, pemain anyar Persija Jakarta itupun juga langsung menerimanya dan bergegas keluar lapangan.
Namun sayang, aksi tak terpuji justru dilakukan oleh para pemain Thailand, satu di antaranya yang paling menonjol adalah Jonathan Khemdee.
Jonathan Khemdee dan beberapa rekannya melakukan tindakan tak terpuji terhadap Firza Andika.
Seusai Jonathan Khemdee dkk melakukan dorongannya kepada Firza Andika, para pemain Timnas U-23 Indonesia lainnya turut melakukan pembelaan kepada rekannya tersebut.
Bahkan hal itu sempat memantik emosi gelandang asal Persib Bandung, Rachmat Irianto.
Irianto yang datang bergegas mendekati Firza Andika langsung menarik bek Thailand tersebut dengan menariknya ke belakang dengan keras karena tak terima rekannya diprovokasi oleh bek jangkung tersebut.
Imbasnya, kericuhan semakin parah, Jonathan kembali menjadi sasaran para pemain Timnas U-23 Indonesia lainnya seperti Rizky Ridho dan Ronaldo Kwateh.
Aksi provokasi yang dilakukan Jonathan juga memantik perselisihan lainnya yang terjadi antara Ricky Kambuaya dan pemain bernomor punggung 12 Thailand.

Keduanya langsung berduel seperti hendak adu jotos jikalau tak dilerai oleh gelandang Persib Bandung, Marc Klok.
Alhasil, imbas besar insiden itu membuat wasit Yahya Alli Almulla mengeluarkan kartu kuning kedua untuk Ricky Kambuaya dan Rachmat Irianto.
Sedangkan Timnas U-23 Thailand mendapatkan kartu merah satu yang diberikan kepada pemain keturunannya bernomor punggung 11.
Indonesia pun harus puas bermain dengan 7 pemain di sisa laga.
Beruntung waktu hanya menyisakan beberapa menit saja.
Sebelum insiden itu terjadi, Jonathan juga kerap melakukan provokasi dan memancing para pemain Timnas U-23 Indonesia terpancing emosinya.
Imbas aksi provokasi yang dilakukan oleh Jonathan, akun Instagramnya langsung diserang oleh netizen Indonesia.
Postingan yang sebenarnya bisa dilihat dari unggahan di Instagram pribadinya @Jonathankhemdee17, kini seketika lenyap tak tersisa.
Bahkan akunnya menghilang dan Jonathan harus membuat akun baru bernama @jonathan.khemdee_.
Ia juga terlihat memposting beberapa unggahan terbaru dan memohon dua hal kepada suporter Timnas U-23 Indonesia.
Ia menyesal dan meminta maaf atas tindakan tak terpujinya tersebut.
Sealin itu, Ia memohon kepada pendukung Timnas U-23 Indonesia dan meminta jangan melaporkan akun Instagramnya lagi.
"I'm sorry Indonesian, and please don't report my last account again (mohon maaf Indonesia, dan tolong jangan laporkan akun saya yang terakhir ini lagi red-)," tulis Jonathan Khemdee pada Kamis (19/5/2022).
"First of all I apologize to all football fans especially Indonesia for my actions that i shouldn't have done on the field eralier, yes, i'm sorry for what i did.Please understand that humans are not free from mistakes (Pertama-tama saya minta maaf kepada semua penggemar sepak bola khususnya Indonesia atas tindakan saya yang seharusnya tidak saya lakukan di lapangan sebelumnya, ya, saya minta maaf atas apa yang saya lakukan. Harap dipahami bahwa manusia tidak bebas dari kesalahan red-)" lanjutnya.
Pada unggahan terakhirnya, ia mempertegas permohonan maafnya meski sukses membawa Thailand ke babak final SEA Games 2021.
"First i'm happy that the thai national team can qualify for the final of the sea games and on the other hand i feel sad for my actions on the field when facing Indonesia in the semifinals and once again i apologize to all parties, fans. Thai football fans, all Indonesian football fans and also all football fans for my actions.
Pertama saya senang tim nasional thailand bisa lolos ke final sea games dan di sisi lain saya merasa sedih atas tindakan saya di lapangan saat menghadapi Indonesia di semifinal dan sekali lagi saya minta maaf kepada semua pihak, fans. Fans sepak bola Thailand, semua penggemar sepak bola Indonesia dan juga semua penggemar sepak bola atas tindakan saya," jelasnya yang ia tulis dalam Instagram Story di Instagram pribadinya.

Profil Lengkap Jonathan Khemdee
Dikutip TribunWow.com dari Transfermarkt, berikut profil lengkap Jonathan Khemdee:
Nama Lengkap : Jonathan Khemdee
Tanggal Lahir : 9 Mei 2002
Tempat Kelahiran : Surin, Thailand
Usia : 20 Tahun
Tinggi : 1,90 m
Kewarganegaraan : Thailand dan Denmark
Posisi : Bek Tengah/Centre Back
Kaki : Kanan
Klub saat ini : Odense Boldklub
Bergabung : 12 Juli 2021
Kontrak Berakhir : 30 Juni 2023
Rekam Jejak
1.Odense BK Youth (2019)
2. Odense BK U-19 (2019-2021)
3. Odense BK (2021-hingga sekarang)
Statistik Jonathan Khemdee
1. Odense Boldklub U-19: 36 pertandingan, 1 gol, 10 kartu kuning, 1 kartu merah kedua dan 2406 menit bermain
2. Odense Boldklub Reserves: 7 pertandingan dan 454 menit bermain
3. Odense Boldklub: 1 pertandingan dan 90 menit bermain.
(TribunWow.com/Krisna/Adi Manggala S)